Selasa, 23 Desember 2008

BATOK BUAT MAMA

Ada satu keluarga yang cukup berada terdiri dari Ayah, Ibu dan kedua anaknya mereka tinggal bersama Neneknya yang sudah sudah sakit-sakitan.

Si Nenek itu ditempatkan pada paviliun yang nyaman. Lama-kelamaan nenek sakit-sakitan, dan penyakit tua lain mulai menggerogoti tubuhnya.

Yuni (ibu), Ani dan Andi (anaknya) juga takut ketularan sehingga dibuatnya gubuk dibelakang rumah yang mula-mula baik pelayanannya, tetapi kemudian sedikit demi sedikit pelayanannya menurun hingga akhirnya sebuah batok kelapa (tempurung kelapa) diberikan sebagai tempat makannya.

Budi sang suami sibuk dengan pekerjaan sampai lupa mengontrol keadaan si Ibunya yang dulu dicintai.

Suatu hari keluarga tersebut berjalan-jalan di taman, terlihatlah oleh Andi sebuah batok ( tempurung kelapa ) di tempat sampah yang bau.

Andi spontan mau mengambil batok tesebut, tetapi Yuni (ibunya) melarang. Andi terus merengek minta benda itu, tapi dicegah oleh kedua orang tuanya., lalu Yuni (ibunya) bertanya :

" Andi, buat apa tempurung kotor itu? "

" Aku mau simpan buat mama !", jawab Andi sambil merengek.

" Haa... Apa..? ", sahut kedua orang tuanya keheranan.

Dengan nada merayu, Andi menjawab: "Ya buat mama nanti kalo sudah tua!"

Si mama bengong ..... bagai disambar petir.

Pelajaran hidup :
Apa yang orang tua perbuat akan ditiru oleh anak kita.
Maka Waspadalah.

Kamis, 06 November 2008

Senin, 03 November 2008

PERINGATAN ARWAH SEMUA ORANG BERIMAN


Tanggal 1 Nopember kita merayakan Pesta Semua Orang Kudus. Para Kudus telah berada di sisi kanan Allah Bapa dan telah menikmati kemulian disurgawi. Banyak saudara-saudara kita yang telah meninggal dan kita percaya bahwa masih banyak yang belum menikmati kemuliaanNya. Mereka yang berada dalam pembersihan, pemurnian dan penyucian ini yang pada hari ini ( 2 Nopember ) kita doakan, sebab mereka ini tidak bisa menolong dirinya sendiri. Mereka sudah menempatkan diri sesuai dengan amal kasih yang diperbuat selama hidup di dunia ini.
Berkaitan dengan misteri kematian sebenarnya kita tidak perlu kuatir. Sebab Tuhan Yesus telah wafat untuk kita Ia akan menyambut kita dengan tangan terbuka dan menghantar kita ke pangkuan Bapa di Surga.
Hanya saja untuk sampai ke SURGA, kita perlu pertobatan. Seperti seorang penjahat yang bertobat, yang disalib bersama Yesus. Ia dihantarkan oleh Yesus setelah bertobat. Apalagi kita yang percaya, pasti Yesus tidak berkeberatan menunaikan tugas itu asalkan kita bertobat dan menyerahkan hidup kita kepadaNya.
Tuhan mengundang kita memasuki kebahagian surga. Kini kita dalam perjalanan menuju kesana syaratnya kita harus ikut serta dalam sengsara dan penderitaan Yesus untuk menuju ke kerajaan Allah di Surga. Sebab bagi orang beriman kematian bukanlah akhir dari segalanya melainkan permulaan peralihan menuju ke kehidupan kekal.
Setiap kita mengikuti Perayaan Ekaristi dan menyambut Tubuh Kristus itulah merupakan bekal dalam perjalanan hidup kita menuju kehidupan kekal.

Rabu, 29 Oktober 2008

RAPOR YESUS

Baru baru ini telah ditemukan sebuah dokumen yang diduga rapor Yesus waktu sekolah.

Tertulis :

Nilai Agama C
Karena sewaktu ditanya Siapakah yang menciptakan dunia ? Dijawanya : Bapaku
Nilai Olah Raga D
Karena disuruh berenang malah berjalan diatas air
Nilai Matematika E
karena menjumlahkan 5 roti + 2 ikan = 12 bakul
Nilai Kimia A+
karena Dia membuat formula yang hebat yaitu merubah air menjadi anggur

Selasa, 28 Oktober 2008

KUASA DOA SATU SALAM MARIA


Jutaan umat Katolik biasa mendaraskan Salam Maria. Sebagian mendaraskannya dengan begitu cepat, bahkan tanpa memikirkan kata-kata yang mereka ucapkan. Pernyataan-pernyataan berikut ini semoga dapat membantu kita mendaraskannya dengan lebih khusuk.

Satu Salam Maria yang didaraskan dengan baik memenuhi hati Bunda Maria dengan sukacita dan memperolehkan bagi diri kita sendiri rahmat-rahmat luar biasa yang tak terkatakan, yang ingin dilimpahkan Bunda Maria kepada kita. Satu Salam Maria yang didaraskan dengan baik memperolehkan bagi kita jauh lebih banyak rahmat daripada seribu Salam Maria yang didaraskan secara asal.

Doa Salam Maria bagaikan suatu tambang emas di mana kita senantiasa dapat menggali darinya tanpa ia pernah menjadi habis. Sulitkah mendaraskan Salam Maria dengan baik? Yang kita perlukan hanyalah belajar memahami nilai dan artinya.

St. Hieronimus mengatakan bahwa “kebenaran yang terkandung dalam Salam Maria begitu agung dan luhur, begitu mengagumkan, hingga tak ada manusia atau pun malaikat yang dapat memahami sepenuhnya.”

St. Thomas Aquinas, Pujangga Gereja yang terkemuka, 'yang paling bijaksana di antara para kudus dan yang paling kudus di antara para bijaksana', seperti dinyatakan oleh Paus Leo XIII, berkhotbah selama 40 hari lamanya di Roma hanya tentang Salam Maria, membuat para pendengarnya terpesona serta penuh sukacita.

Pastor F. Suarez, seorang imam Yesuit yang terpelajar dan kudus, ketika sedang menghadapi ajal menyatakan bahwa dengan senang hati ia akan menyerahkan seluruh dari banyak buku berbobot yang ia tulis, juga seluruh karya sepanjang hidupnya, demi mendapatkan ganjaran dan jasa dari satu doa Salam Maria yang didaraskan dengan khusuk dan tulus.

St. Mechtilda, yang sangat mengasihi Bunda Maria, suatu hari sedang berusaha keras untuk menggubah sebuah doa yang indah untuk menghormati Bunda Maria. Bunda Maria menampakkan diri kepadanya, dengan tulisan emas di dadanya: “Salam Maria penuh rahmat.” Santa Perawan berkata kepadanya, “Berhentilah, anakku terkasih, dari usahamu itu, oleh sebab tidaklah mungkin engkau dapat menggubah suatu doa yang dapat memberiku sukacita dan kebahagiaan seperti Salam Maria.”

Seorang pria memperoleh sukacita luar biasa dengan mendaraskan Salam Maria secara perlahan-lahan. Santa Perawan menampakkan diri kepadanya dengan tersenyum dan mengatakan kepadanya hari serta jam bilamana ia akan meninggal, serta memperolehkan baginya kematian yang paling kudus dan bahagia. Setelah kematiannya, sekuntum bunga bakung putih yang indah tumbuh dari mulutnya. Pada daun-daun bunganya tertulis “Salam Maria”.

Cesarius menceritakan kisah serupa. Seorang biarawan yang rendah hati dan kudus tinggal di sebuah biara. Daya tangkap dan daya ingatnya begitu lemah hingga ia hanya dapat menghafalkan satu doa saja, yaitu “Salam Maria”. Setelah kematiannya, sebatang pohon tumbuh di atas kuburnya dan pada semua daun-daunnya tertulis: “Salam Maria”.

Kisah-kisah indah berikut ini menunjukkan kepada kita betapa tinggi nilai devosi kepada Bunda Maria dan betapa besar kuasa doa Salam Maria yang didaraskan dengan khusuk.

Setiap kali kita mengucapkan Salam Maria, kita mengulangi kata-kata yang sama yang diucapkan Malaikat Agung St. Gabriel pada waktu menyampaikan salam kepada Maria pada Hari Kabar Sukacita, yaitu ketika ia menjadi Bunda Putra Allah.

Begitu banyak rahmat dan sukacita yang memenuhi jiwa Maria saat itu.

Sekarang, pada saat kita mendaraskan Salam Maria, kita mempersembahkan sekali lagi segala rahmat dan sukacita tersebut kepada Bunda Maria dan ia menerimanya dengan bahagia yang mendalam.

Sebagai balasnya, ia membagikan sukacitanya itu kepada kita.

Suatu ketika, Yesus meminta St. Fransiskus Asisi untuk memberi-Nya sesuatu. Orang kudus itu menjawab, “Tuhan terkasih, aku tak dapat memberi-Mu apa-apa lagi, sebab aku telah memberikan segalanya untuk-Mu, yaitu segenap cintaku.”

Yesus tersenyum dan berkata, “Fransiskus, berikan pada-Ku segenap cintamu itu lagi dan lagi, setiap kali, cintamu itu mendatangkan kesukaan yang sama bagi-Ku.”

Demikian juga dengan Bunda kita terkasih. Setiap kali kita mendaraskan Salam Maria, Bunda Maria menerima dari kita segala sukacita dan kebahagiaan yang sama seperti yang ia terima dari perkataan St. Gabriel.

Allah yang Mahakuasa telah menganugerahkan kepada Bunda-Nya yang Terberkati segala kemuliaan, keagungan, dan kekudusan yang diperlukan untuk menjadikannya Bunda-Nya Sendiri yang paling sempurna.

Namun demikian, Ia juga menganugerahkan kepada Bunda-Nya segala pesona, cinta, kelemah-lembutan serta kasih sayang yang diperlukan untuk menjadikannya Bunda kita yang paling terkasih. Bunda Maria adalah sungguh-sungguh dan benar-benar Bunda kita.

Seperti anak-anak lari kepada ibunya ketika menghadapi bahaya untuk minta perlindungan, demikian juga patutlah kita lari segera dengan keyakinan tak terbatas kepada Maria.

St. Bernardus dan banyak para kudus lainnya mengatakan bahwa tak pernah sekali pun terdengar pernah terjadi di suatu waktu atau pun tempat bahwa Bunda Maria menolak mendengarkan doa anak-anaknya yang di bumi.

Mengapakah kita tidak menyadari kebenaran yang sangat menghibur hati kita ini? Mengapakah kita menolak cinta dan penghiburan yang ditawarkan oleh Bunda Allah yang Manis kepada kita?

Adakah sikap acuh kita yang mengerikan, yang menjauhkan kita dari pertolongan dan penghiburan yang sedemikian itu?

Mengasihi dan mengandalkan Maria berarti berbahagia di dunia sekarang ini dan berbahagia kelak di Surga.

Dr. Hugh Lammer adalah seorang Protestan fanatik, dengan prasangka-prasangka kuat menentang Gereja Katolik. Suatu hari ia menemukan suatu penjelasan tentang Salam Maria dan membacanya. Ia begitu terpesona olehnya hingga mulai mendaraskannya setiap hari. Tanpa disadarinya, segala antipati dan kebenciannya terhadap Gereja Katolik mulai lenyap. Ia menjadi seorang Katolik, seorang imam yang kudus dan profesor Teologi Katolik di Breslau.

Seorang imam diminta datang ke sisi pembaringan seorang yang sedang menghadapi ajal dalam keputusasaan oleh karena dosa-dosanya. Namun demikian, orang itu bersikukuh menolak mengakukan dosa-dosanya. Sebagai usahanya yang terakhir, imam meminta si sakit agar setidak-tidaknya ia mendaraskan Salam Maria. Sesudah mendoakan Salam Maria, pria malang itu mengakukan dosanya dengan tulus dan meninggal dengan kudus.

Di Inggris, seorang imam paroki diminta untuk pergi menemui seorang wanita Protestan yang sedang sakit parah dan rindu menjadi seorang Katolik. Ketika ditanya apakah ia pernah pergi ke Gereja Katolik, atau apakah ia pernah belajar dari umat Katolik, atau apakah ia membaca buku-buku Katolik, ia menjawab, “Tidak, tidak pernah.” Sejauh yang dapat diingatnya ialah - ketika masih kanak-kanak - ia belajar dari seorang gadis kecil tetangga yang Katolik doa Salam Maria, yang kemudian dilakukannya setiap malam. Wanita itu kemudian dibaptis dan sebelum meninggal boleh menikmati kebahagian menyaksikan suami dan anak-anaknya dibaptis juga.

St. Gertrude mengatakan dalam bukunya, “Wahyu” bahwa ketika kita mengucap syukur kepada Tuhan atas rahmat-rahmat yang Ia berikan kepada seorang kudus tertentu, kita juga memperoleh bagian besar atas rahmat-rahmat tersebut.

Jika demikian, rahmat-rahmat apakah yang tidak akan kita peroleh jika kita mendaraskan Salam Maria sementara kita mengucap syukur kepada-Nya atas segala rahmat tak terkatakan yang telah Ia anugerahkan kepada Bunda-Nya Maria?

With Ecclesiastical Approval

“. . . Satu Ave Maria (Salam Maria) yang didaraskan tanpa perasaan mendalam, tetapi dengan kehendak yang tulus dalam masa kekeringan, jauh lebih bernilai di hadapanku daripada satu Rosario penuh yang didaraskan di tengah penghiburan.”

Bunda Maria kepada Sr. Benigna Consolata Ferrero

“Seorang imam Yesuit yang kudus dan terpelajar, Pastor Suarez, memahami dengan begitu mendalam nilai Salam Malaikat (Salam Maria) hingga ia mengatakan bahwa ia akan dengan senang hati menyerahkan segala ilmu yang diperolehnya demi memperoleh ganjaran dan jasa satu Salam Maria yang didaraskan dengan pantas.”

St. Louis De Montfort, Rahasia Rosario, hal. 48

sumber : “The Power of One Hail Mary”; www.catholictradition.org

“diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin Pauly Fongemie ~ Catholic Tradition.”

Rabu, 22 Oktober 2008

ROSARIO = DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA


Seperti yang kita ketahui pada tanggal 7 Oktober, semua umat Katolik memperingati peristiwa Bunda Maria sebagai ratu Rosari. Oleh karena itu maka pada setiap bulan Oktober diperingati sebagai bulan rosario oleh umat katolik diseluruh dunia, berkenaan dengan hal itu maka kita akan mengulas tentang “Bulan Rosario”.

Rosario berasal dari bahasa latin yaitu “Rosarium” yang berarti karangan bunga mawar. Kata ini menyimbolkan: Pertama: Ungkapan doa kita yang tulus terhadap Bunda Maria, bagaikan mawar indah yang harum mewangi. Kedua: Menunjukkan keunggulan Bunda Maria diantara wanita dan umat beriman pada umumnya, sebab ia penuh rahmat, ratu para perawan dan bunda Yesus.
Jika dilihat dari sejarah. Pada abad pertengahan, ada banyak biarawan monastic yang tidak mampu berbahasa Latin, sehingga mereka kesulitan mengikuti doa offisi (mendaraskan mazmur). Maka mereka mengganti doa offisi dengan mendaraskan 150 kali doa Bapa Kami. Jumlah doa Bapa Kami itu dihitung dengan seuntai tali manik-manik atau tali berikat-ikat. Tali itu disebut Pater Noster (Bapa Kami). Seiring dengan perkembangan devosi umat kepada bunda Maria, maka kebiasaan mendoakan Bapa Kami dengan manik-manik itu bergeser kepada doa Salam Maria. Doa Salam Maria didaraskan dan dihitung dengan menggunakan tali Pater Noster. Rangkaian doa Salam Maria yang didoakan 150 kali itu disebut “Psalterium Marianum”, artinya Kitab Mazmur Maria. Seratus lima puluh Salam Maria terbagi atas 15 sepuluhan yang masing-masing didahului doa Bapa Kami sebagai antiphon dan ditutup Kemuliaan sebagai doa tanggapan. Rosario kemudian berperan sebagai peniru sekaligus pengganti offisi kaum biarawan yang tidak bisa membaca. Nah sejak abad XII, doa salam Maria mulai diulang-ulang untuk mengenang 5 sukacita Maria yaitu :
•kabar dari malaikat
•kelahiran Yesus
•kebangkitan Yesus
•kenaikan Yesus dan pengangkatan Maria ke surga.
Pada abad XIII, lima suka cita Maria itu ditambah dengan penampakan Tuhan dengan kepada bangsa2 kafir, Pentakosta, kunjungan Maria kepada Elisabet, sehingga menjadi 7 suka cita Maria.
Kemudian pada abad XV, daftar presidia yang ditetapkan sebagai landasan doa rosario makin dikenal dimana-mana seiring dengan ditemukannya mesin cetak. Buku kecil yang dicetak di Ulm (Jerman) tahun 1483 menganjurkan tiga rangkaian gambar, masing-masing memuat lima lukisan tersendiri, yaitu 5 sukacita Maria, 5 penumpahan darah Yesus dan 5 suka cita Maria setelah kebangkitan Yesus. Jadi Inilah ke-15 peristiwa Rosario yang kita kenal hingga sekarang. Dan daftar ini pun disahkan Paus Pius V ketika menetapkan Rosario sebagai doa yang sah pada tahun 1569.

Berdasarkan Enskilik Marialis Cultus dari Paus pendahulunya, yang membicarakan tentang Rosario sebagai ringkasan Injil, Paus Yohanes Paulus II dalam Enskilik Rosarium Virginis Mariae, merasa perlu melengkapi pola baru pada pola rosario yaitu peristiwa Terang. Paus mengatakan “Agar Rosario menjadi ringkasan Injil yang lebih utuh, tepatlah ditambahkan renungan tentang peristiwa-peristiwa amat penting dalam pelayanan Yesus di hadapan umum antar pembaptisan dan sengsaraNya. Peristiwa-peristiwa baru ini ditempatkan sesudah renungan sekitar inkarnasi dan kehidupan Yesus yang tersembunyi (peristiwa gembira) dan sebelum renungan yang berpusat pada sengsaraNya (peristiwa sedih) dan kenangan akan kebangkitanNya (peristiwa mulia). Jadi penambahan peristiwa baru ini dimaksudkan untuk memberi kesegaran dan untuk mengobarkan minat baru terhadap doa rosario dalam spritualitas kristiani sebagai jalan lurus menuju lubuk hati Yesus, samudera sukacita dan terang sengsara dan kemuliaan."
Bulan Maria diperingati setiap bulan Mei (31 Mei), untuk memperingati bunda Maria mengunjungi Elizabeth saudarinya. Peristiwa ini perlu dimaknai oleh gereja bahwa Maria karena imannya, dipilih Tuhan sebagai jalan keselamatan yakni mengandung oleh Roh Kudus dan melahirkan Yesus Sang Juru Selamat. Kunjungannya kepada Elizabeth merupakan pewartaan kabar gembira, perjumpaan iman karena Elisabet menyambutnya dengan salam khusus, dan bayi yang dikandungnya pun melonjak kegirangan, sedangkan bulan Rosario (7 oktober) seperti yang telah dijelaskan di awal acara tadi untuk memperingati Bunda Maria yang diangkat oleh Gereja sebagai Ratu Rosari.

Menggiatkan doa rosario di Rayon, kring, kelompok kategorial, kegiatan kerohanian disekolah. Tapi sebenarnya bukan hanya doa rosario yang digiatkan, melainkan kesempatan untuk menimba spritualitas Bunda Maria, misalnya dengan meneladani imannya, keterbukaannya kepada kehendak Allah, kesetiaannya mendampingi Yesus sampai disalib, dan sebagainya. Hal ini dapat direnungkan dalam kegiatan rekoleksi, retret, ceramah atau sharing iman.
Jadi Rosario merupakan sarana doa untuk merenungkan peristiwa-peristiwa keselamatan yang dikerjakan oleh Allah melalui Yesus. Sambil berdoa rosario kita merenungkan misteri-misteri kehidupan Yesus sejak dari kandungan hingga naik ke surga. Dari setiap peristiwa keselamatan tersebut terlihat bahwa peranan Yesus dan Maria, ibuNya adalah tak terpisahkan. Peristiwa keselamatan inilah yang penting untuk kita peringati setiap tahun, untuk memperdalam iman kita akan kasih Allah, terutama dengan merenungkan peristiwa-peristiwa dalam rosario. Maka sebenarnya kalau kita berdoa rosario tidak cukup hanya mendoakan Salam Maria 53x dan Bapa Kami 6x, tetapi sambil mendaraskan doa-doa itu kita merenungkan setiap peristiwa yang kita doakan.
Pada awalnya, biji-biji itu sekedar alat hitung untuk menandai alur Salam Maria. Namun biji itu juga dapat menjadi symbol yang lebih dalam. Perlu diperhatikan, biji-biji itu menyatu pada salib. Dari sini alur doa dimulai dan diakhiri. Hal ini melambangkan kehidupan dan doa orang beriman yang terpusat pada Kristus. Segala sesuatu dimulai dari Dia, tertuju kepadaNya dan lewat Dia, dalam Roh Kudus sampai kepada Bapa. Beato Bertolo Longo (seorang rohaniwan) melihat untaian biji-biji itu ibarat “rantai” yang menghubungkan kita dengan Allah. Sebuah rantai yang halus, karena haluslah ikatan kita dengan Allah yang adalah Bapa kita juga. Ia adalah sebuah rantai “putrawi” yang menjadikan kita serasi dengan Maria, hamba Tuhan (Luk 1:38), dan lebih2 dengan Kristus yang walaupun dalam rupa Allah, menjadikan diriNya seorang “hamba” karena kasihNya kepada kita (Flp2:6-7). Untaian biji-bijian itu akhirnya adalah lambang ikatan relasi dan persaudaraan yang menyatukan kita semua dalam Kristus.
Karena Untaian Rosario itu hanyalah sarana yang membantu kita dalam mendaraskan doa Rosario. Apabila tidak ada manik-manik Rosario, kita masih dapat menggunakan jari-jari kita untuk menghitung 10 Salam Maria. Adalah jauh lebih baik jika kita berdoa Rosario tanpa menggunakan untaian rosario, daripada sama sekali tidak berdoa Rosario.
Pada umumnya, Peristiwa Gembira kita renungkan pada hari Senin dan Sabtu, Peristiwa Cahaya pada hari Kamis, Peristiwa Mulia pada hari Rabu dan Minggu. Tetapi, hal tersebut ditetapkan hanya sebagai pedoman umum. Artinya,peristiwa yang di renungkan itu tidak baku; kita bebas memilih peristiwa mana yang hendak kita renungkan atau kita anggap cocok untuk situasi tetentu. Misalnya saja, pada Masa Paskah kita cenderung merenungkan peristiwa Mulia dan bukan peristiwa Sedih. Contoh lain pada saat seorang anggota keluarga meninggal, kita tidak akan merenungkan peristiwa gembira meskipun itu hari Senin misalnya.
Sebenarnya hal yang paling penting di sini niat dan usaha. Apabila pikiran kita menerawang atau bahkan kita tertidur saat berdoa Rosario, jangan berputus asa dan marah kepada diri sendiri. Sebaliknya, bawa semua pelantunan dan kelemahanmu itu dalam doa.
Hal itu tidak salah. Karenakan Rosario sudah diberkati, jadi kehadirannya membantu meyakinkan pemakai/pemilik bahwa ia tidak berjalan sendiri melainkan bersamaNya.
Jadi Ekaristi Kudus adalah doa yang paling Agung dan tinggi tingkatnya; semua umat beriman diharapkan ambil bagian di dalamnya secara khidmat dan khusuk. Tetapi, memang dalam kalangan generasi tua memang ada kebiasaan seperti itu, mengingat pada masa lalu Ekaristi dipersembahkan dalam bahasa Latin yang tidak dipahami umat, sehingga mereka berdoa rosario.
Idealnya, doa Rosario itu didoakan 15 peristiwa lengkap, seperti yang biasa dilakukan orang pada zaman dahulu. Tetapi sekarang didoakan 5 peristiwa saja. Namun demikian, umat boleh saja mendoakan rosario secara tidak lengkap, misalnya hanya 3 peristiwa saja bila keadaan tidak memungkinkan.
Kalau dilihat dari garis keturunan, Bunda Maria adalah anak dari Yoakim dan Anna, tunangan Yusuf dan Ibu Yesus. Namun seperti yang kita ketahui bersama kita mengenal bunda Allah dan Bunda Gereja. Maksud Bunda Allah di sini karena Katolik percaya bahwa Allah tidak terikat oleh suatu kewajiban apa pun untuk memilih seorang ibunda dan segala sesuatu yang berhubungan denganNya. Dengan demikian, ia memilih untuk memberikan kepada Maria kuasa atas diriNya yang hanya dapat dinyatakan dengan cinta. Gereja Katolik percaya bahwa dalam memilih ibundaNya, Putera Allah memilih untuk memberikan kepadanya kuasa atas kehendakNya yang karena kasih senantiasa dimiliki oleh seorang ibu yang baik bagi anaknya.
Dia Bunda gereja karena berkaitan dengan peristiwa sesudah Yesus wafat, para rasul dan Bunda Maria berkumpul untuk berdoa menanti kedatangan Roh Kudus. Akhirnya Roh Kudus turun kepada Para Rasul dan sesudah itu lahirlah Gereja perdana. Menjelang Yesus wafat juga sempat menyerahkan Maria kepada Yohanes sebagai Ibu.
Saya kagum kepada Bunda Maria itu karena fiatnya yang mengatakan demikian : “Aku ini hamba Tuhan, terjadilah kepadaku menurut perkataanMu” hal ini menunjukkan keberanian Bunda Maria didalam menyerahkan dirinya kepada Tuhan yang luar biasa. Karena setelah kita telusuri peristiwa hidup bunda Maria terjadi banyak kejutan-kejutan yang menggoncangkan iman.
Misalnya saat melahirkan Yesus, mengungsi ke Mesir, hidup puluhan tahun di Nazareth, mengikuti Yesus yang ditolak di bait Allah, sampai puncaknya saat mengikuti Yesus di jalan salib hingga wafatNya. Dan Dia mendapat pertanyaan seperti ini pada saat itu “Inikah yang dikatakan ibu Yesus sang Mesias ?” namun Maria menerima semuanya itu dan merenungkan serta menyimpan dalam hatinya.
Jadi maksud tujuan dari kelompok legio Maria disini. Mereka sebagai kelompok doa yang menamakan diri sebagai prajurit-prajurit Maria, yang bertujuan untuk menguduskan diri sendiri dan sekaligus menguduskan sesama. Didalamnya sangat ditekankan disiplin dalam berdoa dan merasul.
Tentu ada. Doa-doa itu seperti: Doa Angelus (Malaikat Allah), Novena Tiga Salam Maria, dan Litani Bunda Maria.
Ya, ada beberapa tempat yang pernah saya singgahi seperti Gua Maria Bukit Rahmat atau yang lebih dikenal dengan sebutan Putak, Gua Maria di jalan raya Balikpapan-Samarinda km 45 dan juga satu lagi Gua Maria di daerah Amborawang.
Tidak setiap bentuk kebaktian yang menghubungkan kita dengan Allah masuk dalam sakramen. Sakramen adalah sakramen dan devosi adalah devosi. Pengertian sakramen itu khusus. Sakramen adalah tanda kelihatan (berupa kata dan perbuatan) yanug benar2 memberikan rahmat yang ditandakan kepada si penerima, asalkan dia siap untuk menerimanya. Sakramen secara amat efektif menyampaikan rahmat keselamatan dari Allah. Ada tujuh sakramen yang diakui Gereja sebagai sakramen yang diadakan oleh Yesus Kristus sendiri. Justru karena diadakan oleh Yesus sendiri, maka nilai sakramen mengatasi nilai devosi. Asal disertai pengertian dan penghayatan yang sama, nilai menerima sakramen tentunya lebih luhur daripada tidak melakukan devosi.
Kalau untuk paroki Dahor sendiri dan saya rasa ini juga sama dengan di paroki-paroki lainnya. Tentunya doa rosario tidak hanya dilakukan pada bulan Rosario saja tetapi di bulan2 lainnya juga kami sering mengadakan doa Rosario di lingkungan/kring, baik itu dalam doa syukuran maupun ujud-ujud doa lainnya. Tetapi memang frekuensinya saja yang berbeda khusus pada Bulan Oktober ini kami lebih dianjurkan untuk berdoa Rosario.
Untuk Legio Maria juga sama setiap hari senin mulai jam 16:00 sampai dengan jam 17:30 kita mendaraskan doa Rosario baik itu peristiwa gembira, peristiwa sengsara dan peristiwa mulia.
Nampaknya umat memang kurang berminat bergabung dalam kelompok Legio Maria. Ada beberapa penyebab misalnya karena belum mengerti secara mendalam apa itu Legio Maria, atau takut dengan aturan-aturan dan ikatan-ikatan dalam sistem Legio Maria, tidak punya waktu, dan sebagainya. Padahal menjadi anggota Legio Maria mempunyai banyak kesempatan untuk mengembangkan hidup rohani, merasul dan terlibat dalam kegiatan menggereja. (skc).

Mengapa bulan maria diperingati 2 kali setahun? dan mengapa kita harus mengunjungi gua maria dan berdoa rosario? kenapa agama lain mengatakan kita menyembah maria dan apa pula manfaat dari patung bunda maria didalam gereja?
Jangan lupa, Maria yg memohon Yesus membuat mukjizat pertama merubah air menjadi anggur, walaupun saat itu Yesus berkata kalau waktunya belum tiba. Tapi akhirnya Dia mengabulkan permohonan ibu-Nya. Seringkali kita minta tolong sama teman untuk mendoakan kita…sekarang kita memohon Bunda Maria untuk mendoakan kita.
Disadari atau tidak disadari, ternyata banyak orang di dunia ini, kalau mau mengikuti suatu testing atau ujian, melamar suatu pekerjaan, mau menikah, mau melahirkan anak, orang tuanya sakit, mau minta bantu di doakan oleh teman atau sahabat.”Kalian bantu aku dengan doa kalian”, begitu sering kita dengar. Pertanyaan : Mengapa kita mau meminta bantuan doa dari teman atau sahabat kita ? Keyakinan apa yang kita miliki pada saat itu sehingga kita merasa bahwa kalau kita dibantu dalam doa kita akan berhasil ? Pada hal teman atau sahabat kita bukan rasul seperti Petrus, belum dinyatakan sebagai orang kudus seperti Santo Antonius, tapi heran mengapa kita mau meminta bantuan doa dari mereka ? Bukankah itu suatu pertanda bahwa kita yakin kalau orang berdoa kepada Tuhan dengan penuh iman, doanya akan di dengarkan atau dikabulkan Tuhan? Secara nyata dan historis, siapakah yang sudah terjamin dekat dengan Tuhan? Siapakah yang sudah tercantum namanya dalam Sabda Tuhan sebagai orang pilihan Allah, teman dan sahabat kita atau Maria ibu Yesus? Kalau sudah nyata-nyata dalam sejarah keselamatan manusia, Maria yang dipilih dan dipercayai Allah sebagai satu-satunya wanita yang paling pantas untuk mengandung dan melahirkan Sang Penyelamat dunia, mengapa saya mau ragu-ragu lagi meminta bantuan doanya? Mengapa saya enggan menghormatinya, baik sebagai seorang wanita dan lebih-lebih sebagai bunda Yesus Tuhanku yang selalu mau menerima kehendak Allah dengan iman dan dalam kerendahan hati? Apakah teman-sahabat saya yang saya minta bantu doanya sekarang ini jauh lebih besar iman mereka kepada Allah daripada Maria? Silahkan ambil sendiri pesan yang terkandung dalam komentar singkat ini.
Minta didoain sama Bunda Maria..bukan berdoa kepada Bunda Maria…
Sekedar berbagi
Saya menemukan tulisan ini waktu lagi mencari info tentang doa rosario. Saya baru menjadi Katolik. Saya tergerak menjadi Katolik karena kepedulian gereja terhadap persoalan kemanusiaan. Jadi memang tidak mudah untuk menerima sejumlah tradisi dan tata cara liturgis. Tapi jauh-jauh hari saya sudah membuka hati dan pikiran terhadap hal-hal yang baru untuk dipelajari, dengan membuang jauh segala prasangka dan asumsi2 yg negatif.

Awalnya agak sulit juga menerima keberadaan Maria, hingga akhirnya dalam sebuah doa ada sesuatu yang menyentuh saya ketika saya mengucap ‘bunda..’. Begitupun dengan patung. Suatu kali saya berkunjung ke sebuah paroki di kawasan Bandung utara. Tiba2 mata saya tertumbuk pada sederet patung di etalase toko gereja. Dan saya merasakan keharuan itu, entah apa namanya. Pun ketika saya mendapatkan rosario dan patung Bunda Maria sebagai hadiah komuni pertama dari seorang teman, ada keharuan yang sama.
Saya yakin di setiap agama ada nilai-nilai kebaikan yang diajarkan. Dan saya juga yakin Tuhan punya cara sendiri untuk menyentuh setiap hati. Tuhan menyentuh hati orang per orang, secara pribadi. Jadi sungguh tidak bijak ketika ada orang dengan keyakinannya merasa paling benar. Tuhan saja penuh belas kasih, kok kita manusia menghakimi-menganggap ajaran orang lain salah…

Jumat, 17 Oktober 2008

St. Gabriel dari Bunda Duka Cita


Santo yang menarik ini dilahirkan di Asisi, Italia pada tahun 1838. Ia diberi nama Fransiskus pada saat dibaptis untuk menghormati St. Fransiskus dari Asisi. Ibunya meninggal dunia ketika Fransiskus baru berusia empat tahun. Ayahnya mendatangkan seorang pendidik untuk mengasuhnya dan saudara-saudaranya. Fransiskus tumbuh menjadi seorang pemuda yang amat tampan sekaligus menyenangkan. Seringkali ia menjadi orang yang paling menarik perhatian dalam suatu pesta. Fransiskus senang berpesta-pora, tetapi ia mempunyai sisi lain juga. Bahkan pada saat sedang bersenang-senang, ia kadang-kadang merasa bosan. Ia tidak dapat menjelaskan mengapa. Tampaknya, ia merasakan dalam hatinya adanya suatu dorongan kuat kepada Tuhan dan kepada kehidupan rohani yang lebih mendalam.

Dua kali Fransiskus sakit parah hingga hampir kehilangan nyawanya. Setiap kali ia berjanji kepada Bunda Maria bahwa jika Bunda Maria mau mengusahakan kesembuhannya, ia akan menjadi seorang yang religius. Sungguh, dua kali itu ia sembuh dari penyakitnya, tetapi Fransiskus tidak menepati janjinya.

Suatu hari, Fransiskus melihat lukisan Bunda Dukacita sedang diarak dalam suatu prosesi. Tampak olehnya, Bunda Maria menatap langsung kepadanya. Pada saat yang sama, ia mendengar suatu suara dalam hatinya yang mengatakan, “Fransiskus, dunia ini bukan lagi untukmu.” Dan begitulah. Fransiskus masuk biara Passionis. Usianya delapanbelas tahun. Nama yang dipilihnya adalah Gabriel dari Bunda Dukacita.

Cinta Grabriel yang terdalam ditujukan kepada Ekaristi Kudus dan Maria, Bunda Dukacita. Ia suka menghabiskan waktu dengan merenungkan sengsara Yesus dan betapa Yesus telah banyak menderita untukya. Grabriel juga melatih diri dalam dua keutamaan dengan cara yang istimewa, yaitu kerendahan hati dan ketaatan. Yang menjadi ciri khasnya adalah sukacita. Ia selalu bergembira dan menyebarkan kegembiraan itu kepada mereka yang ada di sekitarnya. Hanya setelah empat tahun tinggal dalam biara Passionis, Gabriel wafat pada tanggal 27 Februari 1862. Ia dinyatakan kudus pada tahun 1920 oleh Paus Benediktus XV.

Senin, 13 Oktober 2008

Secara Ajaib Sembuh Berkat Doa St. Gabriel


Gemma jatuh sakit. Ia menderita TBC tulang. Juga penyakit meningitis menyerangnya dan menyebabkannya untuk sementara waktu kehilangan pendengarannya. Bisul besar bernanah muncul di kepalanya, rambutnya rontok, dan akhirnya tangan serta kakinya menjadi lumpuh. Dokter dipanggil dan sekian banyak cara pengobatan dilalui tanpa membuahkan hasil, malahan semakin buruk keadaannya.

Gemma memohon bantuan doa Venerabilis Gabriel Possenti dari Bunda Dukacita (sekarang St. Gabriel). Di pembaringannya, Gemma membaca riwayat hidup St. Gabriel. Di kemudian hari, Gemma menulis tentang Venerabilis Gabriel:

“…Aku semakin kagum akan teladan serta sikap hidupnya. Devosiku kepadanya bertambah. Malam hari, aku tidak akan tidur sebelum meletakkan gambarnya di bawah bantalku, dan sesudah itu aku mulai melihatnya berada di dekatku. Aku tidak tahu bagaimana harus menjelaskannya, tetapi aku merasakan kehadirannya. Setiap saat dan dalam setiap lakuku, Frater Gabriel ada dalam benakku.”

Gemma, sekarang usianya 20 tahun, tampaknya hanya tinggal menunggu saatnya saja. Tengah malam pada tanggal 23 Februari 1899, Gemma sayup-sayup mendengar seseorang mendaraskan rosario dan ia sadar bahwa Venerabilis Gabriel menampakkan diri kepadanya. Ia berkata kepada Gemma:

“Apakah kamu ingin sembuh? Berdoalah kepada Hati Kudus Yesus dengan penuh iman setiap sore. Aku akan datang kepadamu hingga Novena selesai, kita akan berdoa bersama kepada Hati-Nya yang Terkudus.”

Pada hari Jumat pertama bulan Maret, Novena selesai didaraskan. Permohonan mereka dikabulkan; Gemma sembuh sama sekali dari sakitnya! Ketika Gemma bangkit dari pembaringannya, mereka yang ada di sekelilingnya bersorak gembira. Ya, telah terjadi suatu mukjizat!

Senin, 09 Juni 2008

MISTERI KOTAK HITAM

Poka dan Beka adalah dua ekor bebek yang masih muda bisa dibilang bebek ABG gitu lho. Umur keduanya sepantaran. Si Poka sendiri umurnya sedikit lebih tua dibanding Beka, selisih 3 bulan.

Meskipun masih muda, induk mereka sudah meminta Poka dan Beka untuk hidup sendiri. Bukan apa-apa. Dibanding kelima saudara mereka yang lain, Poka dan Beka ternyata memiliki sifat yang kurang baik, yaitu suka curiga dan sinis terhadap binatang yang lain. Agar keduanya bisa sadar dan berubah, induk mereka menyuruh Poka dan Beka untuk mendirikan rumah sendiri dan hidup mandiri.

Pinggir sungai adalah tempat yang dipilih oleh Poka dan Beka. Selain nyaman, juga dekat dengan sumber makanan dan air. Kebetulan, tempat yang mereka berseberangan dengan rumah kayu milik Bu Beri Berang-berang.

Suatu hari, dari balik jendela, Beka melihat Soni Semut membawa sebuah kotak ke rumah Bu Beri.

Kotaknya besar. Cukup untuk memasukkan Horas si Kuda Gemuk ke dalamnya. Sedang bagian luarnya terbungkus oleh kain berwarna hitam.

‘Hei Poka, coba lihat itu”, panggil Beka.

Poka yang sedang menggunting kukunya berhenti dan melangkah menuju jendela.

“Apaan sih?”

“Itu”, tunjuk Beka dari balik korden, “kotak hitam itu. Kira-kira apa ya isinya?”

“Wah, gede banget”, ujar Poka, terkejut. “Jangan-jangan isinya sampah tuh!”

“Kok sampah?”. Beka kebingungan.

“Coba ingat, si Soni itu kan tinggalnya dekat pembuangan sampah hutan ini.”, Poka menjelaskan teorinya dengan serius. Tangannya ia letakkan ke belakang, persis seperti seorang profesor yang sedang berpikir. Lanjutnya, “Pasti itu isinya sampah-sampah yang sudah busuk, trus ia kumpulkan dan masukkan ke dalam kotak agar tidak bau.”

Di seberang tampak Soni sedang meletakkan kotak tersebut di ruang tamu Bu Beri.

“Hmmm, bisa jadi”, Beka mengangguk-anggukkan paruhnya. “Dan jangan-jangan, Bu Beri itu punya hobi ngumpulin sampah. Dia kan tinggal sendirian sekarang, siapa tahu karena nganggur jadinya punya hobi aneh.”

“Ih, jorok juga ya”, Poka menjawab dengan raut muka jijik.

Dari luar terdengar suara pintu rumah Bu Beri ditutup. Tampaknya Soni Semut sudah pulang, meninggalkan kotak hitam tersebut di rumah Bu Beri.

Tiga hari sudah berlalu sejak kotak hitam itu datang. Setiap hari, Poka dan Beka mengamatinya secara diam-diam dari seberang sungai. Meskipun tidak begitu jelas karena terhalang korden rumah bu Beri, tampak bahwa bu Beri sibuk sekali dengan isi kotak hitam tersebut.

Sesekali Soni mampir dan mereka berdua terlihat antusias sekali mendiskusikan sesuatu.

Selama tiga hari itu pula, Poka dan Beka tak henti-hentinya menduga-duga dan berasumsi mengenai “sampah” yang ada di dalam kotak hitam tersebut. Prediksi mereka yang terbaru, Bu Beri dan Soni sedang berkonspirasi untuk mengumpulkan sampah-sampah terbusuk dari seluruh penjuru hutan, dan sedikit demi sedikit mengubah hutan mereka menjadi hutan sampah!

Keesokan harinya, dengan diantar oleh Kaka Kancil, Bu Beri menyeberangi sungai dan menuju ke rumah Poka dan Beka. Poka, yang sedang asik berjemur di atap rumah, kaget melihat kedatangan mereka berdua. Buru-buru ia menyusup masuk ke dalam rumah, menutup dan mengunci pintu dan jendela, serta menyuruh Beka untuk bersembunyi.

“Aku tidak menyangka kalau Kaka sekarang ikut bersekongkol dengan Bu Beri. Mereka ke sini pasti ingin mengajak kita untuk bergabung dengan organisasi menjijikkan mereka itu. Ih, amit-amit deh.”, bisik Poka pada Beka dari balik kulkas, tempat keduanya bersembunyi.

Beka mengangguk, tanda setuju.

Tok. Tok. Tok.

Poka dan Beka menahan nafas mendengar suara pintu diketok.

Tok. Tok. Tok.

Tok. Tok. Tok.

Tok. Tok. Tok.

Kaki Beka mulai kesemutan.

Tok. Tok. Tok.

“Hmmm, sepertinya mereka sedang tidak ada di rumah”, samar-samar terdengar perkataan Kaka kepada bu Beri.

“Iya, kalau begitu sebaiknya kita kembali saja.”, jawab bu Beri.

Sejurus kemudian terdengar suara langkah-langkah kaki menjauh.

“Phew”, ujar Beka sambil melemaskan kaki-kakinya. “Akhirnya mereka pergi juga. Hampir saja kita terjerumus ke dalam kelompok sampah itu.”

Poka mengintip dari balik jendela, menatap perahu yang dinaiki Kaka dan Bu Beri menjauh.

“Iya, untung saja tadi mereka tidak melihatku di atap.”, ujarnya, lega. “Tidur siang saja yuk, malas aku memikirkan sampah-sampah itu”.

“Yukkkk”.

Beberapa jam kemudian Beka terbangun. Terdengar suara ramai dari seberang sungai. Ia meloncat dari tempat tidur dan menuju ke jendela.

Tampak rumah Bu Beri terang benderang. Ramai. Binatang-binatang hutan sedang berkumpul di sana. Mereka asik mengobrol, tertawa, dan menyanyi. Di sisi kanan, bu Tutul Macan dan kak Boni Ulat sibuk menyiapkan makanan yang harumnya terasa sampai ke hidung Beka. Di sisi kiri, Kuri Kura bernyanyi dengan lantang sambil diiringi petikan gitar Kaka Kancil.

Beka sejenak bengong.

18 detik kemudian ia tersadar, dan bergegas membangunkan Poka.

“Poka, Poka, cepat bangun”.

“Apa sih”, jawab Poka sambil cemberut.

“Itu lihat, di rumah Bu Beri”

Mendengar kata kunci ‘Bu Beri’, Poka langsung loncat dari tempat tidurnya dan berlari ke arah jendela.

“Hah, ada apa itu???”, giliran Poka yang bengong.

Di seberang, Bu Beri keluar dari dalam rumahnya sambil membawa kotak besar hitam.

“Ayo semuanya kumpul sini”, teriaknya lantang sambil tersenyum.

Setelah semua binatang berkumpul mengelilingi bu Beri dan kotak hitamnya, Soni Semut tiba-tiba muncul dari balik kotak dan berkata, “Teman-teman, berhubung sekarang adalah hari ulang tahunku dan Bu Beri, yang kebetulan tanggalnya sama, maka kita berdua memutuskan untuk memberikan kado kepada seluruh penghuni hutan!!!”

Seluruh binatang bersorak dan bertepuk tangan. Saking semangatnya bertepuk tangan, Kuri Kura bahkan sampai terjengkang ke belakang.

“Dan terimalah kado dari kami berdua”, ujar Bu Beri Berang dan Soni Semut sembari menggulingkan kotak hitam tersebut.

Poka dan Beka tercekat. Tidak sadar, keduanya berpengangan tangan dan bergumam, “Pasti sampah… pasti sampah.. pasti sampah…”

Kotak terguling. Tutupnya terlepas dan menggelinding, diiringi dengan tumpahnya puluhan bahkan ratusan mainan yang sudah dibungkus kado manis dari dalam kotak.

“Horeeeee!!!!”, sorak penghuni hutan.

Sekali lagi, Poka dan Beka bengong.

Malam itu Poka dan Beka terdiam. Sejak melihat mainan-mainan yang ada di dalam kotak hitam bu Beri, mereka tidak bercakap-cakap apapun. Masing-masing sibuk dengan penyesalannya.

Tok. Tok. Tok.

Tiba-tiba terdengar suara ketokan di pintu.

Beka dan Poka berpandangan. Bingung.

“Anak-anak, kalian ada di rumah?”, terdengar suara Bu Beri dari balik pintu.

Kedua bebek kecil itu tersenyum dan langsung berlomba membukakan pintu bagi Bu Beri.

Bahan Renungan:


"Bukanlah sebuah tindakan bijaksana untuk mengambil keputusan tanpa mengetahui secara jelas duduk persoalannya."

Senin, 26 Mei 2008

KUDA BERKACAMATA HITAM

Kaku adalah kuda yang paling gagah di hutan. Tidak hanya gagah, ia pun kuat dan dapat berlari dengan cepat. Saking hebatnya, warga hutan yang lain memberikan gelar “Kuda Perkasa” padanya. Disingkat “kuper”, hehehe.
Sayangnya, perilaku Kaku tidak sehebat kemampuannya. Karena merasa dirinya yang paling jago, ia menjadi sombong dan sering menganggap remeh binatang lain. Tabiat buruknya yang lain adalah selalu ingin dipuja. Itu sebabnya ia iri terhadap Horas.
Ya, Horas adalah kuda gemuk yang cenderung pendiam. Walaupun begitu, penghuni hutan lainnya senang kepadanya karena ia suka menolong dan ramah. Berbeda 180 derajat dengan Kaku.
Suatu hari Kaku pun mendatangi Horas yang sedang makan rumput di pinggir sungai.
“Hei Horas, ayo kita berlomba mengelilingi bukit timur itu”, tantang Kaku tanpa berbasa-basi. “Aku ingin tahu, siapa diantara kita yang paling hebat”.
Horas menoleh dengan santai ke arah Kaku.
“Buat apa ah”, jawabnya, “Kan sudah jelas, kamulah kuda paling hebat di hutan ini. Aku jelas gak mungkin menang melawanmu.”
“Tidak peduli!”, tukas Kaku. Kasar. “Pokoknya aku ingin kita bertanding. Kalau tidak, aku akan hancurkan rumah kayu milik Bu Beri Berang-berang yang kamu buat untuknya bulan lalu.”
Horas tertegun. Ingatannya melayang ke Bu Beri. Badannya yang sudah tua. Bulu-bulunya yang mulai memutih. Tongkat menyangga jalannya.
“Baiklah”, ujarnya sambil mengangguk lirih. “Kapan kita bertanding?”
Kaku menjawab sambil tersenyum sinis, “Besok sore.”
Malamnya Kaku mulai membayangkan dirinya yang tengah berlari di bukit timur dengan gagah. Bulunya yang hitam berkilauan terkena cahaya matahari sunset. Kakinya yang kokoh menapak mantap di atas tanah bukit timur yang berbatuan menimbulkan suara yang keras.
Ketepok. Ketepok. Ketepok.
Mendadak ia terkikik. Ia membayangkan Horas yang gemuk berlari dengan terengah-engah menaiki bukit dan akhirnya tersungkur kecapekan.
“Kemenangan sudah jelas ada di tanganku.”, batin Kaku. “Apabila aku menang, penduduk hutan akan makin menyadari bahwa aku lah kuda terhebat di sini. Popularitasku pasti akan jauh melebihi Horas. Sekarang aku harus cari cara agar aku tampak keren di hadapan mereka saat masuk ke garis finish.”
Ia berpikir. Tiba-tiba ia teringat pada majalah mingguan “Kueren” yang ia beli minggu lalu. Kaku pun mengambil majalah tersebut dari laci lemarinya dan mulai membuka lembar demi lembar. Sampai akhirnya…
“Ini dia!!!”, teriak Kaku sambil menunjukkan tangannya ke sebuah iklan tentang kacamata hitam. “Dengan ini aku pasti akan tambah cool di depan warga hutan”.
Keesokan harinya, Kaku menyempatkan diri untuk pergi ke mall dan membeli kacamata hitam yang paling mentereng. Setelah bersiap dengan menggunakan tapal kudanya yang berbalut emas, ia pun bergegas menuju ke bukit timur, tempat ia akan bertanding dengan Horas.
Sesampainya di sana, tampak Horas sedang berbincang riang dengan teman-temannya. Ada Kuri si Kura-Kura, Nur si burung Nuri, dan bu Beri Berang-Berang. Warga hutan lainnya pun berjejer di sepanjang jalur, bersiap untuk menyaksikan lomba antara Horas dan Kaku.
“Ayo segera kita mulai”, kata Kaku sembari memakai kacamata hitamnya yang baru.
Horas memandang Kaku dengan wajah aneh. Perhatiannya tertuju pada kacamata hitam Kaku dan label harganya yang entah sengaja atau tidak, lupa dicopotnya.
Namun Horas tidak berkata apa-apa. Sebaliknya, ia meminta Nur untuk membantu memasangkan kacamata kudanya yang sudah agak butut.
Kedua kuda itu pun bersiap di garis Start. Pak Hori Harimau yang bertugas sebagai penjaga garis melambai-lambaikan bendera putih di depan mereka. Dalam hitungan ketiga, ia menurunkan bendera dengan bersemangat sambil berteriak lantang, “Mulai!!!”
Kaku langsung melesat. Julukannya sebagai “Kuda Perkasa” memang bukan main-main. Dalam hitungan detik, ia sudah tidak tampak di balik bukit. Sebaliknya, Horas melaju dengan sambil menjaga kecepatan dan staminanya. Ia sadari bahwa dalam urusan keduanya, ia bukan tandingan Kaku, oleh karena itu ia harus berhati-hati dan tidak boleh gegabah.
Kaku yang jauh memimpin di depan tertawa lebar-lebar sambil terus memacu kecepatannya. Ia sudah tidak kuasa lagi membayangkan kemenangannya. Di hadapannya sudah tampak Bukit Curam, bukit terakhir dari deretan Bukit Timur.
Bukit Curam terkenal sebagai bukit paling berbahaya di daerah itu. Berbatu dan memiliki sudut tanjakan yang sempit. Siapa saja yang tidak berhati-hati pasti akan celaka. Di sisi lain, pemandangan dari atas Bukit Curam cukup indah. Dari sana terlihat jelas pemandangan hutan serta danau Leka yang luas dan banyak ikannya. Warga hutan sering berkumpul di danau tersebut, baik untuk mandi maupun sekedar untuk bersantai dan bersosialisasi.
Beberapa langkah menuruni Bukit Curam, perhatian Kaku terpecah. Di bawah, tampak Kutik, kuda betina yang jadi incarannya sejak masa sekolah dulu, sedang mematut-matut tubuhnya di hamparan air danau yang jernih. Tidak lagi konsentrasi terhadap jalan di depannya, kaki kanan Kaku tanpa sengaja menabrak sebuah batu yang cukup besar.
Kaku oleng. Ia terjungkal dan menggelinding ke sisi kiri bukit sebelum akhirnya mencapai garis finish barunya di sebuah kubangan tepat di samping Kutik yang melongo melihat adegan akrobat gratis.
Byurrrrr.
Sejurus kemudian, Kutik tertawa terbahak-bahak.. Tanpa mempedulikan Kaku yang kesakitan setelah terguling-guling di bukit berbatu. Tanpa mempedulikan wajah Kaku yang merah padam. Tanpa mempedulikan kacamata hitam Kaku yang patah. Tanpa mempedulikan perasaan Kaku yang bingung antara menahan sakit dengan menahan malu.
Saat ia mencoba untuk berdiri (dengan diiringi tawa Kutik yang masih berkesinambungan), terdengar sorak sorai warga hutan. Rupanya Horas telah tiba di garis finish. Agak terengah-engah, tapi setidaknya ia sampai ke tujuan dengan berlari, bukan dengan menggelinding.
Dari kejauhan, ia menatap Kaku (yang masih mencoba berdiri) dan Kutik (yang masih terus tertawa). Horas juga suka pada Kutik dan ia mungkin akan melakukan kesalahan yang sama seperti Kaku seandainya ia tidak menggunakan kacamata kudanya. Ya, kacamata itulah yang membantunya untuk tetap berkonsentrasi sepanjang lomba.
Horas mengangkat kaki kanannya, ingin berjalan ke arah Kaku. Tapi kawan-kawan dan penghuni hutan lainnya mulai mengerubunginya, sibuk memberinya selamat dan memintanya bercerita tentang perasaannya. Akhirnya Horas pun membatalkan niatnya untuk membantu Kaku.
“Semoga ia baik-baik saja”, gumamnya.

Bahan Renungan:
"Setiap orang harus tetap fokus dengan apa yang akan dikerjakannya supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diingginkan."

Jumat, 23 Mei 2008

Dongeng Kancil

Teman-teman pernah mendengar cerita tentang si Kancil?...binatang yang dijuluki si cerdik, karena memang sangat cerdik dan pandai. Dengan kecerdikannya, Kancil dapat mengatasi semua masalah yang dialami, namun kadang kala si Kancil menjadi sombong dan nakal.


Kancil suka sekali makan mentimun, bila melihat mentimun yang besar pasti dia langsung menyantapnya. Tak jauh dari hutan Alasatwa, tempat tinggalnya, ada kebun mentimun milik Pak Tani. Seringkali Kancil mengambil dan menyantap mentimun-mentimun itu. Pak Tani sangat kesal dengan ulah si Kancil, karena seharusnya mentimun itu siap dipanen namun malah dimakan oleh Kancil. Karena kesal Pak Tani menyiapkan perangkap untuk menangkap Kancil. Kemudian Pak Tani membuat sebuah boneka jerami yang ukurannya sebesar manusia. Untuk menjebak Kancil seluruh badan boneka itu dilumuri oleh Pak Tani dengan getah tanaman yang sangat lengket.


Menjelang sore, ketika hendak mengambil mentimun, Kancil terkejut melihat sosok manusia di kebun itu. Kancil mengamati terus, namun sosok manusia itu diam saja. Karena penasaran Kancil berjalan mendekatinya. Setelah dia amati ternyata sosok itu adalah sebuah boneka. Karena hanya sebuah boneka Kancil berani makin mendekatinya, bahkan menantang dan mengejek sambil menendang boneka itu dengan kakinya. Apa yang terjadi?? ….Kaki Kancil menempel dan tidak bisa dilepaskan. Kancil kesal dan menendang kembali dengan kakinya yang lain. Sekarang semua kaki Kancil menempel pada boneka jerami itu. Sekuat apapun Kancil menariknya tetap tidak bisa dilepas. Kancil sedih sekali, dia mulai menyesali kesombongannya. Tak lama, Pak Tani datang bersama istrinya, dia senang karena berhasil menangkap si Kancil. Tanpa membuang waktu mereka melepaskan Kancil dari boneka itu dan membawanya pulang.

Jumat, 16 Mei 2008

Dongeng Timun Emas

Pada Jaman dahulu ada seorang yang bernama Mbok Sirni namanya dia seorang janda yang menginginkan seorang anak agar dapat membantunya bekerja. Lah rak yo aneh ta .. wong janda kok pingin punya anak …. Nah ini dia ! Suatu hari mBok Sirni didatangi oleh raksasa yang ingin memberi seorang anak. Lah gimana caranya, mbok Sirni kan manusia biasa bukan species raksasa, jadi ndak mungkin lah. Tapi namanya Buto Ijo kan juga sakti wong dia punya bioteknologi yg huebatt, bukan sekedar bolo kurowo atau gedibal saja.
Namun Pak Buto Ijo memberi syarat apabila anak itu berusia empat belas tahun harus diserahkan ke Buto itu untuk disantap dijadiin istri. wedian kiyi …. mosok anak kecil mau disantap dijadiin istri, Lah wong Buto Ijo ini kan Raksasa, kan bebas ta, Buto itu ga tau aturan apalagi etika, blaik tenan. Setelah dipikar-pikir akhirnya Mbok Sirni-pun setuju.


Raksasa ini kemudian memberinya biji mentimun agar ditanam dan dirawat setelah dua minggu diantara buah ketimun yang ditanamnya nanti akan ada satu yang paling besar dan berkilau seperti emas. Wah dengan gembira mBok Sirni menyanyi menanam jagung .. eh menanam mentimun ga da lagunya ya. Mbok Sirni ini akhirnya menanam biji-biji ini. Lah wong daerah ini tanahnya subur banget, iyakan ? Akhirnya setelah ditanam dan dirawat … bener deh … kehebatan ilmu bioteknologi Pak Buto ijo ini …! Setelah dua minggu ada satu timun berwarna emas yang guede banget!. Kemudian Mbok Sirni membelah buah itu dengan hati-hati. Ternyata isinya seorang bayi cantik yang diberi nama si Timun Emas.
Timun emas ini lahir sebagai gadis. (hebat juga ilmu biotek si Buto ijo ini ya, bisa kloning dengan menentukan jenis kelamin juga ya). Semakin hari Timun Emas tumbuh menjadi gadis kecil cantik jelita. Suatu hari datanglah raksasa untuk menagih janji Mbok sirni amat takut kehilangan timun emas, dia mengulur -ulur janji agar raksasa datang 2 tahun lagi. Tapi gimana cara ngomongnya ya.“To to … Buto Ijo … Udah deh nanti aja kalau dua tahun lagi kan sudah makin gede, makin enak rasanya karena semakin dewasa, semakin gurih kang Buto dan enak untuk disantap”, Kata mBok Siring eh mBok Sirni.“Hue hehehehe … bener juga katamu mbok Sirni .. aku tunggu !”, dan Buto Ijo pun setuju dan pergi lagi.
Batin mBok Sirni ” Dasar Buto gendheng nan rakus di iming-iming yg enak-enak pasti mau kan”.
Mbok Sirni-pun semakin senang pada Timun Emas. Diapun sayang pada Timun Emas karena rajin membantu. Tetapi setiap kali ia teringat akan janjinya Mbok Sirni hatinya menjadi cemas dan sedih lah wong anak satu-satunya je. Suatu malam mBok Sirni bermimpi, wah ini bukan sekedar mimpi ini pituduh, ini petunjuk agar anaknya selamat. Dalam mimpi dia diberitahu harus menemui petapa di Gunung Gundul, sepertinya yg dimaksud ini sebuah gunung yang hanya terdiri dari batu … atau watu … “ah Watukosek kali mBok”, kata Timun Emas. Paginya si Mbok ini langsung berangkat. Di Gunung Gundul ia bertemu dengan seorang petapa yang memberinya 4 buah bungkusan kecil, yaitu biji mentimun, jarum, garam,dan terasi sebagai penangkal kalau dikejar sama Buto Ijo. Sesampainya dirumah diberikannya 4 bungkusan tadi kepada timun emas, dan diberitahu kalau dikejar Buto Ijo aji-aji ini harus disebarkan.
Setelah dua tahun ditunggu-tunggu si Buto Ijo datang lagi untuk menagih janji. Blaik ! mBok Sirni kaget bukan kepalang. Raksasa Ijo jelek lagi … tiba-tiba muncul. Masak kayak begini jadi istri si Timun Emas, batinnya. “Mestinya burung pipit ya dapet burung pipit, burung merpati jodonya burung merpati … lah ini kakak tua ikut-ikutan mengejar burung parkit !”


Si Timun emaspun disuruh lari lewat pintu belakang. Raksasapun mengejarnya, wueladalah … huayu tenan jebule. Dikejarlah si Timun Emas. Setelah berlari jauh Timun Emas kecapaian. Si Timun Emaspun teringat akan bungkusannya, maka ditebarnya biji mentimun. sungguh ajaib, hutan menjadi ladang mentimun yang lebat buahnya. Si Buto Ijo kesenengan memakannya tapi buah timun itu malah menambah tenaga Buto Ijo. … Lah wong mentimun ini menjadikan dia banyak gas diperutnya malah membuahkan lapangan gas Wunut eh Kentut. Jelas menambah tenaga dan kekuatan, kan. Lalu timun emas menaburkan jarum, dalam sekejap tumbuhlan pohon-pohon bambu yang sangat tinggi dan tajam. Haiyak kalau cuman pohon kecil begini pakai buldozer juga lewaat …. Dengan buldozer ini lah Buto Ijo terus mengejar. Si Timun Emas-pun membuka bingkisan ketiga yg berisi garam dan ditaburkannya. Seketika hutanpun menjadi lautan luas. Dengan kesakitan dan kesaktiannya raksasa dapat melewati. Batin si Buto Ijo, ” whalah wong cuman gas kick dan over pressure gini mah keciil ..”Yang terakhir Timun Emas akhirnya menaburkan terasi … lah ini kan terasi Sidoarjo dibelinya aja di deket pabriknya, belinya di toko sekitar Jalan Mojopahit Sidoarjo. Itu tuh, yang baunya amis banget itu ! Seketika si Buto Ijo ‘gebres-gebres’ … blaik ini bau ga karu-karuan. Tapi Buto Ijo ini dasarnya emang buto gendheng, malah tertawa ngakak … “Hua hahahah ha ha, Mosok lawan Buto kok pakai terasi …!” Terus kakinya gedrug-gedrug sambil meloncat-loncat …. timbullah gempa! … tapi apa yg terjadi kemudian …. muncratlah lumpur dari tanah sekelilingnya …. ..terbentuklah danau lumpur yang mendidih, akhirnya si Buto mati tenggelam.

Senin, 12 Mei 2008

Bulan Maria


Berdasar pada tradisi Gereja, bulan Mei dan Oktober dikhususkan untuk menghormati Bunda Maria. Tapi, bulan Mei lebih disebut sebagai bulan Maria, sedangkan bulan Oktober sebagai bulan Rosario. Sebetulnya, tradisi yang memandang bulan Mei sebagai bulan Maria sudah ada sejak abad pertengahan. Pada mulanya, orang-orang kafir di Italia dan Jerman sudah mempunyai kebiasaan untuk menghormati dewa-dewi pada bulan Mei. Ketika mereka menjadi Kristen, bentuk kebiasaan bulan Mei itu tetap dilanjutkan, tapi sasarannya diganti: bukan lagi dewa-dewi, tapi Bunda Maria.
Penghormatan terhadap Bunda Maria juga merupakan hasil perkembangan dalam Gereja, sejak abad ke 17 hingga abad ke 19. Pada tanggal 1 Mei 1965, Paus Paulus VI dengan ensiklik Mense Maio menegaskan kembali tradisi kesalehan ini dengan menyatakan bahwa penghormatan kepada Bunda Maria pada bulan Mei merupakan “kebiasaan yang amat bernilai“. Adapun, kebiasaan bulan Oktober sebagai bulan rosario dinyatakan pertama kalinya oleh Paus Leo XIII pada akhir abad XIX yang menganjurkan umat beriman untuk berdoa rosario setiap hari pada bulan Oktober.
Dalam Injil, tidak banyak pembicaraan tentang Maria. Intervensi Maria dalam masa-masa awal kelahiran sampai Yesus remaja (melahirkan, mengungsi, mengantar sunat, mengantar dan menjemput ke bait Allah) dan perkawinan Kana. Maria tampil lagi ketika berdiri di kaki salib Yesus. Juga, pasca kenaikan Yesus ke surga, ketika para murid bingung, Maria ada dan menemani para rasul di Yerusalem. Kehadiran yang tidak menonjol (namun penting), berbeda sekali dengan perhatian yang diberikan Gereja sejak abad-abad pertama:
1. Abad pertama: Sejak dulu, Maria amat dihormati-baik di Gereja Timur maupun di Gereja Barat. Doa pertama yang langsung ditujukan kepada Maria adalah doa latin Sub Tuum Praesidium, yang berasal dari abad ketiga. Kini, doa ini kerap dipakai dalam completorium. Arti lengkap doa tersebut: “Santa Maria, Bunda Kristus, kami berlindung kepadamu, janganlah mengabaikan doa kami, bila kami di rundung nestapa. Bebaskanlah kami selalu dari segala mara bahaya, ya perawan yang tersuci.”
2. Ratu Kita: Dalam abad ke-12, muncul nama baru untuk Maria, Notre Dame atau Our Lady, yang dalam bahasa Indonesia, diartikan sebagai Ratu Kita. Abad ini ditandai dengan ke-ksatria-an dan pemujian kaum hawa. Banyak katedral dibangun untuk memuliakan Maria. Dalam abad ke-11, Ademar dari Monteil sudah menulis madah Salve Regina, “Salam Ya Ratu“, yang kemudian didengungkan dimana-mana, misalnya dalam ibadat salve dan penutup doa ofisi.
3. Malaikat Tuhan: Doa Angelus atau Malaikat Tuhan adalah doa untuk memperingati penjelmaan Kristus dalam rahim Maria. Doa ini terdiri dari tiga ayat dan setiap kali didoakan dikuti dengan doa Salam Maria. Doa ini berasal dari abad pertengahan, didoakan pada pukul 06.00, 12.00 dan 18.00 - ketika lonceng gereja dibunyikan.
4. Devosi kepada Maria sebagai Mater Dolorosa (Ibu yang Berdukacita) berasal dari Injil Lukas (2:35). Dalam ayat tersebut, Simeon memberi nubuat kepada Maria bahwa “suatu pedang akan menembus jiwanya“. Biasanya orang menghitung tujuh dukacita atau ‘pedang’ yang menembus jiwa Maria, al: nubuat Simeon sendiri, Pengungsian ke Mesir, Sabda Maria: “Lihatlah ayah dan ibumu mencari Engkau dengan cemas” (ketika Yesus tertunggal di Bait Allah), Pertemuan dengan Yesus yang memanggul salib, Ibu Maria berdiri di kaki salib, Yesus diturunkan dari salib dan diletakkan di pangkuan ibunda (adegannya seperti digambarkan oleh Michelangelo dengan patung Pieta-nya), Yesus dimakamkan. Pesta Mater Dolorosa sendiri didirikan oleh Paus Benedictus XIII pada tahun 1727, dan kini dirayakan setiap tanggal15 September.
5. Hati Tersuci St. Maria: Devosi ini dirintis oleh Santo Yohanes Eudes (1601-1680). Devosi ini kini mendapat tempat dalam liturgi pada hari Sabtu sesudah Minggu Pentakosta dengan misa kudus untuk memperingati Hati tersuci St.Perawan Maria.
Dalam bulan Mei ini doa yang indah bagi Bunda Maria menurut tradisi Katolik adalah doa Salam Maria. Bagian pertama dari doa tersebut berkembang dalam abad pertengahan ketika Maria, Bunda Yesus, menjadi bahan perhatian umat kristiani sebagai saksi terbesar atas hidup, wafat dan kebangkitan Yesus. Bagian awal dari doa Salam Maria merupakan salam Malaikat Gabriel di Nazaret menurut Injil Lukas: Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu. Dengan salam itu, Malaikat Tuhan menyatakan belas kasih ilahi bahwa Tuhan akan menyertai Maria. Maria akan melahirkan Yesus ke dunia. Bagian selanjutnya, adalah salam yang disampaikan kepada Maria oleh Elisabet, sepupunya, seperti ditulis dalam Injil Lukas: terpujilah engkau di antara wanita, dan terpuilah buah tubuhmu Yesus. Dan akhirnya pada abad ke-15, bagain doa selanjutnya di tambahkan: Santa Maria, bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini sekarang dan waktu kami mati. Melalui bagian doa ini kita memohon kepada Bunda Maria untuk mendoakan kita orang yang berdosa, sekarang dan menjelang saat ajal kita.
Bunda Maria adalah bunda yang siap memperhatikan dan mendampingi kita anak-anaknya dalam peziarahan kita di dunia ini.
Diambil dari : Berbagai Sumber