Rabu, 08 Desember 2010

8 Des - Hari Raya Santa Perawan Maria dikandung tanpa noda dosa



"Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini." (Kej 3:15)

Dalam Firman Tuhan ini, konsep Dikandung tanpa dosa (Immaculata, latin; macula = noda) dari Santa Perawan Maria diperkenalkan pertama kali kepada Adam dan Hawa. Hal ini menjadi kebalikan dari persahabatan dengan ular (setan, dosa) yang dilakukan oleh Hawa, ketika ia mendengarkan bisikannya dan jatuh di bawah kekuasaannya.

Hawa kedua (SP. Maria) tidak pernah berada di bawah kuasa iblis, permusuhan di antara SP. Maria dan Setan bersifat absolut, tanpa kecuali.

Ketiadaan noda dosa sejak Maria dalam kandungan, dan selama-lamanya, adalah hal yang membedakan dirinya dari semua manusia. Juga membedakannya dari yang paling suci para Orang Kudus, karena mereka pada awalnya adalah orang berdosa.

Kesempurnaan tanpa dosa menjadi sumber segala kemuliaan dan keagungan Santa Maria, yang membuka pintu rahmat tak terbatas yang dia terima dari Allah; memenuhi syarat untuk Kelahiran Illahi, dan kemudian mengangkatnya ke takhta Illahi sebagai ratu surga –dengan badan dan jiwanya.

"O Ratu, dikandung tanpa noda dosa, doakanlah kami, yang meminta bantuan kepada engkau." 2

Tradisi Gereja mengenai kekudusan Santa Perawan Maria

Bapa Gereja:

* Secara implisit ditemukan dalam tulisan Bapa Gereja dalam paralelisme antara Hawa dan Maria (Irenaeus, Lyons, AD 140?-202?);
* Ditemukan dalam istilah yang lebih umum digunakan mengenai Maria: "suci", "tidak berdosa", "paling murni", "utuh", "suci" (Irenaeus, Lyons, AD 140 -202; Ephraem, Syria, AD 306-373; Ambrosius, Milan, AD 373-397); * Secara eksplisit: Maria - bebas dari dosa asal (St. Agustinus, Hippo, AD 395-430 s/d Anselmus, Normandia, AD 1033-1109);

Gereja Timur:

* Merayakan Pesta Konsepsi Maria dalam 8 sampai abad 9;

Gereja Barat:

* Merayakan Pesta Konsepsi Maria dalam abad ke-12;
* Sebuah catatan hari raya pada abad 11 di Inggris, di abad ke-12 di Normandia;
* Catatan di banyak gereja mengenai Pesta Konsepsi Maria di Perancis, Jerman, Italia dan Spanyol di abad ke 12 (Bernard, Clairvaux, 1090-1153);

Abad 14:

* Tercatat mengenai oposisi terhadap konsep Immaculate Conception dari beberapa doktor skolastik terkenal. Sekalipun demikian, perayaan pesta itu tidak ditolak. Kesulitan (yang memunculkan oposisi ini) adalah arti penebusan universal melalui Kristus (apakah Maria, karena tidak pernah berdosa, tidak membutuhan penebusan Kristus. ed).

Abad 15 :

* Teolog Fransiskan memecahkan kesulitan ini - Kristus, mediator paling sempurna, mempertahankan Maria dari dosa asal dengan tindakan yang sama persisi dengan penyembuhan. Duns Scotus (Skotlandia, 1266-1308) menjelaskan bahwa Immaculate Conception datang melalui penerapan Allah dari kasih karunia Kristus sebelumnya.

Dari Abad 15:

* Perayaan itu dirayakan universal, dan kesalehan Kristiani memperkenalkan sumpah untuk membela keyakinan dalam Immaculate Conception yang akan diambil tidak hanya oleh kaum religius, tetapi juga oleh non-religius (awam) dan Universitas (misalnya, Paris, 1497, Cologne, 1499; Wina, 1501, dll)

1854, Paus Pius IX, dengan tanpa salah –infallible, menjelaskan , ex cathedra:

" Santa Perawan Maria, pada saat pertama konsepsi-nya, oleh kasih karunia dan hak istimewa Allah yang Maha Kuasa, dan mengingat jasa yang akan dilaksanakan Yesus Kristus, penyelamat umat manusia; dipelihara bebas dari segala noda asal dosa. "

Santa Perawan Maria memperkenalkan dirinya sebagai: "Akulah yang dikandung tanpa noda dosa" kepada St. Bernadetta di Lourdes, th 1858;
dengan demikian beliau mengkonfirmasi dogma yang ditetapkan Bapa Suci Pius IX pada 1854.

Kan. 1246

1 Hari Minggu, menurut tradisi apostolik, adalah hari dirayakannya misteri paskah, maka harus dipertahankan sebagai hari raya wajib primordial di seluruh Gereja. Begitu pula harus dipertahankan sebagai hari-hari wajib: hari Kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus, Penampakan Tuhan, Kenaikan Tuhan, Tubuh dan Darah Kristus, Santa Perawan Maria Bunda Allah, Santa Perawan Maria dikandung tanpa noda dan Santa Perawan Maria diangkat ke surga, Santo Yusuf, Rasul Santo Petrus dan Paulus, dan akhirnya hari raya Semua Orang Kudus.



2 Namun Konferensi para Uskup dengan persetujuan sebelum- nya dari Takhta Apostolik, dapat menghapus beberapa dari antara hari- hari raya wajib itu atau memindahkan hari raya itu ke hari Minggu.



Kan. 1247

Pada hari Minggu dan pada hari raya wajib lain umat beriman berkewajiban untuk ambil bagian dalam Misa; selain itu, hendaknya mereka tidak melakukan pekerjaan dan urusan-urusan yang merintangi ibadat yang harus dipersembahkan kepada Allah atau merintangi kegembiraan hari Tuhan atau istirahat yang dibutuhkan bagi jiwa dan raga.


Sumber :

http://virgomaterdie.com/1962_propers/2010/dec/dec8.html

EWTN: www.ewtn.com/faith/teachings/maryc3a.htm

Kitab Hukum Kanonik 1983 (1246 & 1247)

Tidak ada komentar: