Rabu, 15 Desember 2010

Terimakasih Ayah, telah menunjukkan kepada saya betapa miskinnya kita

Suatu ketika seseorang yang sangat kaya mengajak anaknya mengunjungi sebuah kampung dengan tujuan utama memperlihatkan kepada anaknya betapa orang-orang bisa sangat miskin.

Mereka menginap beberapa hari di sebuah daerah pertanian yang sangat miskin.

Pada perjalanan pulang, sang Ayah bertanya kepada anaknya. "Bagaimana perjalanan kali ini?"

"Wah, sangat luar biasa Ayah"

"Kau lihatkan betapa manusia bisa sangat miskin" kata ayahnya.

"Oh iya" kata anaknya

"Jadi, pelajaran apa yang dapat kamu ambil?" tanya ayahnya.

Kemudian si anak menjawab.

"Saya saksikan bahwa :

Kita hanya punya satu anjing, mereka punya empat.

Kita punya kolam renang yang luasnya sampai ke tengah taman kita dan mereka memiliki telaga yang tidak ada batasnya.

Kita mengimpor lentera-lentera di taman kita dan mereka memiliki bintang-bintang pada malam hari.

Kita memiliki patio sampai ke halaman depan, dan mereka memiliki cakrawala secara utuh.

Kita memiliki sebidang tanah untuk tempat tinggal dan mereka memiliki ladang yang melampaui pandangan kita.

Kita punya pelayan-pelayan untuk melayani kita, tapi mereka melayani sesamanya.

Kita membeli untuk makanan kita, mereka menumbuhkannya sendiri.

Kita mempunyai tembok untuk melindungi kekayaan kita dan mereka memiliki sahabat-sahabat untuk saling melindungi."

Mendengar hal ini sang Ayah tak dapat berbicara.

Kemudian sang anak menambahkan "Terimakasih Ayah, telah menunjukkan kepada saya betapa miskinnya kita."

Betapa seringnya kita melupakan apa yang kita miliki dan terus memikirkan apa yang tidak kita punya.

Apa yang dianggap tidak berharga oleh seseorang ternyata merupakan dambaan bagi orang lain.

Semua ini berdasarkan kepada cara pandang seseorang.

Membuat kita bertanya apakah yang akan terjadi jika kita semua bersyukur kepada Tuhan sebagai rasa terima kasih kita atas semua yang telah disediakan untuk kita daripada kita terus menerus khawatir untuk meminta lebih.

GBU

Jogja Istimewa.wmv

Rabu, 08 Desember 2010

8 Des - Hari Raya Santa Perawan Maria dikandung tanpa noda dosa



"Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini." (Kej 3:15)

Dalam Firman Tuhan ini, konsep Dikandung tanpa dosa (Immaculata, latin; macula = noda) dari Santa Perawan Maria diperkenalkan pertama kali kepada Adam dan Hawa. Hal ini menjadi kebalikan dari persahabatan dengan ular (setan, dosa) yang dilakukan oleh Hawa, ketika ia mendengarkan bisikannya dan jatuh di bawah kekuasaannya.

Hawa kedua (SP. Maria) tidak pernah berada di bawah kuasa iblis, permusuhan di antara SP. Maria dan Setan bersifat absolut, tanpa kecuali.

Ketiadaan noda dosa sejak Maria dalam kandungan, dan selama-lamanya, adalah hal yang membedakan dirinya dari semua manusia. Juga membedakannya dari yang paling suci para Orang Kudus, karena mereka pada awalnya adalah orang berdosa.

Kesempurnaan tanpa dosa menjadi sumber segala kemuliaan dan keagungan Santa Maria, yang membuka pintu rahmat tak terbatas yang dia terima dari Allah; memenuhi syarat untuk Kelahiran Illahi, dan kemudian mengangkatnya ke takhta Illahi sebagai ratu surga –dengan badan dan jiwanya.

"O Ratu, dikandung tanpa noda dosa, doakanlah kami, yang meminta bantuan kepada engkau." 2

Tradisi Gereja mengenai kekudusan Santa Perawan Maria

Bapa Gereja:

* Secara implisit ditemukan dalam tulisan Bapa Gereja dalam paralelisme antara Hawa dan Maria (Irenaeus, Lyons, AD 140?-202?);
* Ditemukan dalam istilah yang lebih umum digunakan mengenai Maria: "suci", "tidak berdosa", "paling murni", "utuh", "suci" (Irenaeus, Lyons, AD 140 -202; Ephraem, Syria, AD 306-373; Ambrosius, Milan, AD 373-397); * Secara eksplisit: Maria - bebas dari dosa asal (St. Agustinus, Hippo, AD 395-430 s/d Anselmus, Normandia, AD 1033-1109);

Gereja Timur:

* Merayakan Pesta Konsepsi Maria dalam 8 sampai abad 9;

Gereja Barat:

* Merayakan Pesta Konsepsi Maria dalam abad ke-12;
* Sebuah catatan hari raya pada abad 11 di Inggris, di abad ke-12 di Normandia;
* Catatan di banyak gereja mengenai Pesta Konsepsi Maria di Perancis, Jerman, Italia dan Spanyol di abad ke 12 (Bernard, Clairvaux, 1090-1153);

Abad 14:

* Tercatat mengenai oposisi terhadap konsep Immaculate Conception dari beberapa doktor skolastik terkenal. Sekalipun demikian, perayaan pesta itu tidak ditolak. Kesulitan (yang memunculkan oposisi ini) adalah arti penebusan universal melalui Kristus (apakah Maria, karena tidak pernah berdosa, tidak membutuhan penebusan Kristus. ed).

Abad 15 :

* Teolog Fransiskan memecahkan kesulitan ini - Kristus, mediator paling sempurna, mempertahankan Maria dari dosa asal dengan tindakan yang sama persisi dengan penyembuhan. Duns Scotus (Skotlandia, 1266-1308) menjelaskan bahwa Immaculate Conception datang melalui penerapan Allah dari kasih karunia Kristus sebelumnya.

Dari Abad 15:

* Perayaan itu dirayakan universal, dan kesalehan Kristiani memperkenalkan sumpah untuk membela keyakinan dalam Immaculate Conception yang akan diambil tidak hanya oleh kaum religius, tetapi juga oleh non-religius (awam) dan Universitas (misalnya, Paris, 1497, Cologne, 1499; Wina, 1501, dll)

1854, Paus Pius IX, dengan tanpa salah –infallible, menjelaskan , ex cathedra:

" Santa Perawan Maria, pada saat pertama konsepsi-nya, oleh kasih karunia dan hak istimewa Allah yang Maha Kuasa, dan mengingat jasa yang akan dilaksanakan Yesus Kristus, penyelamat umat manusia; dipelihara bebas dari segala noda asal dosa. "

Santa Perawan Maria memperkenalkan dirinya sebagai: "Akulah yang dikandung tanpa noda dosa" kepada St. Bernadetta di Lourdes, th 1858;
dengan demikian beliau mengkonfirmasi dogma yang ditetapkan Bapa Suci Pius IX pada 1854.

Kan. 1246

1 Hari Minggu, menurut tradisi apostolik, adalah hari dirayakannya misteri paskah, maka harus dipertahankan sebagai hari raya wajib primordial di seluruh Gereja. Begitu pula harus dipertahankan sebagai hari-hari wajib: hari Kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus, Penampakan Tuhan, Kenaikan Tuhan, Tubuh dan Darah Kristus, Santa Perawan Maria Bunda Allah, Santa Perawan Maria dikandung tanpa noda dan Santa Perawan Maria diangkat ke surga, Santo Yusuf, Rasul Santo Petrus dan Paulus, dan akhirnya hari raya Semua Orang Kudus.



2 Namun Konferensi para Uskup dengan persetujuan sebelum- nya dari Takhta Apostolik, dapat menghapus beberapa dari antara hari- hari raya wajib itu atau memindahkan hari raya itu ke hari Minggu.



Kan. 1247

Pada hari Minggu dan pada hari raya wajib lain umat beriman berkewajiban untuk ambil bagian dalam Misa; selain itu, hendaknya mereka tidak melakukan pekerjaan dan urusan-urusan yang merintangi ibadat yang harus dipersembahkan kepada Allah atau merintangi kegembiraan hari Tuhan atau istirahat yang dibutuhkan bagi jiwa dan raga.


Sumber :

http://virgomaterdie.com/1962_propers/2010/dec/dec8.html

EWTN: www.ewtn.com/faith/teachings/maryc3a.htm

Kitab Hukum Kanonik 1983 (1246 & 1247)

Sabtu, 04 Desember 2010

BERDOALAH




Doa berawal dari hati yang gelisah,
Dengarkanlah gejolaknya.

Doa adalah suatu kerinduan terhadap
rumah kita yang sebenarnya,
Ikutilah bimbingannya.

Doa itu seperti kebun, peliharalah
maka doa akan berbuah.

Doa bisa dilakukan dengan berbagai cara,
Lakukanlah sesuai dengan cara Anda

Berdoalah selalu, tetapi jadwalkan juga
waktu khusus. Roh, seperti halnya badan,
membutuhkan latihan-latihan teratur.

Buatlah doa Anda pendek,
Cinta membutuhkan sedikit kata-kata.

Berdoalah di mana saja Anda berada,
Tuhan ada di mana-mana.

Jika Anda menginginkan sesuatu,
bertanyalah pada diri Anda sendiri,
“Apakah saya menginginkan hal
yang dikehendaki Tuhan?”

Bila doa Anda menjadi kering
dan rutin, teruskan saja.
Tanah yang kering kerontang
menyambut datangnya hujan.

Bawalah kemarahan Anda dalam doa,
Logam yang panas dapat dibentuk.

Bila Anda berdosa dan terus menerus jatuh,
teruslah berdoa, Tuhan tetap mencintai Anda.

Berdoalah bila Anda cemas,
Doa membuat segala sesuatu
bila dipikirkan dan dipertimbangkan
secara sehat.

Bila karena sesuatu hal Anda tidak bisa
berdoa, bersantailah, keinginan untuk
berdoa itu sudah merupakan doa.

Jadikanlah doa sebagai kebutuhan,
bukan rutinitas. Tanaman akan layu
dan mati kalau tidak disiram,
begitu juga hatimu.
Jadikan doa sebagai air, agar hatimu
bisa tumbuh dan berkembang…..

Tuhan memberkati.

Tunjukan Kasih Sayang Selagi Sempat

Ada seorang pengusaha muda yang pagi itu terburu-buru berangkat kantor karena ia bangun rada kesiangan. Sementara pagi itu ia ada meeting dengan rekan bisnis-nya. Karena terburu-buru, ia tidak sempat menikmati sarapan pagi buatan isterinya. Ia lalu memutuskan untuk mampir ke sebuah toko untuk membeli roti sebagai ganti sarapan pagi. Pikirnya, “Nanti roti ini dimakan di kantor saja”.

Ketika ia sedang memilih roti yang hendak dibelinya, matanya tertarik mengamati seorang anak kecil berusia kira-kira sepuluh tahun yang sedang memilih bunga di toko sebelah. Anak kecil ini terlihat sedang tawar menawar harga bunga dengan pelayan toko tersebut.

“Mbak, harga bunga ini berapa?” tanyanya kepada pelayan toko.
“Lima puluh ribu rupiah”, jawab sang pelayan.
Kemudian ia memilih bunga yang lain dan bertanya kembali,
“Kalau bunga yang ini berapa?” .
“Ini lebih mahal lagi, seratus lima puluh ribu rupiah!” jawab sang pelayan.
“Kalau yang ini berapa?” tanyanya sambil menunjukkan bunga yang lebih bagus lagi.
“Ini harganya dua ratus lima puluh ribu, nak!” jawab sang pelayan.

Anak ini terlihat bingung karena harga bunganya bertambah tinggi, sementara ia tidak menyadari bahwa bunga yang ia tunjuk itu bunga yang paling bagus.

Dengan sedih ia bertanya, “Adakah bunga yang harganya lima ribu?”

Anak ini ternyata hanya memiliki uang lima ribu rupiah walau keinginannya untuk mendapatkan bunga itu sangat besar. Belum sempat pelayan toko itu menjawab, pengusaha muda ini segera bertanya kepada sang anak, “Nak, kamu mau beli bunga buat siapa?”

Kemudian anak ini menjawab, “Saya mau beli bunga buat mama, karena hari ini mama ulang tahun!” Pengusaha muda ini tersentak, dalam hatinya ia berkata, “Wah… mati aku, aku lupa! Hari ini isteriku ulang tahun. Aku belum mengucapkan selamat ulang tahun kepadanya. Kalau sampai aku lupa, ia bisa marah!” Segera ia berkata kepada pelayan toko, “Mbak, saya beli bunga ini. Saya beli dua ikat. Satunya buat anak ini. Tolong nanti antar bunga ini ke alamat rumah saya,” katanya sambil memberikan kartu namanya. Kemudian pengusaha muda itu memberikan bunga tersebut kepada sang anak dan mengucapkan terima kasih sudah mengingatkannya bahwa hari ini ternyata isterinya juga berulang tahun. Anak itu kemudian pergi.

Pengusaha ini segera bergegas ke mobilnya dan melanjutkan perjalanan ke kantor. Ketika ia sedang mengendarai mobil, ia melewati anak kecil tadi sedang berjalan. Iapun berhenti dan bertanya apakah ia satu jurusan dengannya. Anak kecil itu mengiyakan dan kemudian masuk ke dalam mobilnya.

Sampai di suatu tempat yang agak sepi anak ini minta turun. Pengusaha muda tersebut heran melihat anak kecil ini masuk melewati sebuah lorong kecil. Karena penasaran, ia mengikuti sang anak dari belakang. Betapa terkejutnya ia ketika melihat anak kecil ini menaruh bunganya di sebuah gundukan tanah kuning yang masih basah.

Kemudian ia bertanya, “Nak, ini kuburan siapa?”

Anak kecil itu kemudian menjawab, “Oom, hari ini mama ulang tahun. Tetapi sayang, mama baru saja meninggal dua hari yang lalu. Oleh sebab itu saya datang ke tempat ini untuk membawakan mama bunga dan mengucapkan selamat ulang tahun.”

Pengusaha muda begitu tersentak dengan perkataan anak ini.

“Apakah isteriku masih hidup saat ini?” tanyanya dalam hati.

Segeralah ia berlari masuk ke mobil, mengendarainya dengan kecepatan tinggi dan menuju ke toko tadi. Dengan terengah-engah ia berkata kepada pelayan toko, “Mana bunga yang tadi saya beli? Bunganya tidak usah dikirim, biar saya saja yang langsung memberikannya ke tangan isteri saya.”

Dengan cepat ia menyambar bunga tersebut dan menyetir pulang. Sampai di rumah, ia segera berlari mendapatkan isterinya. “Puji Tuhan! Isteriku masih hidup!” Sambil memberikan bunga ia berkata, “Isteriku, selamat ulang tahun”. Kemudian ia mencium dan memeluk isterinya kuat-kuat sambil mengucap syukur kepada Tuhan. Sambil menangis ia berkata, “Terima kasih, Tuhan. Engkau masih memberikan kesempatan kedua kepadaku.”

Banyak diantara kita terlalu sibuk dengan aktifitas sehari-hari. Aktifitas dan rutinitas ternyata sudah ‘membunuh’ perhatian dan momen-momen penting yang harus dinikmati bersama orang-orang yang kita kasihi; orang tua, suami, isteri, anak-anak, dan saudara-saudara kita.

Demi mengejar karier, uang dan jabatan bahkan pelayanan banyak orang melupakan keluarga. Seorang businessman hanya berpikir bahwa memenuhi kebutuhan materi isteri dan anak-anak sudah membuatnya merasa menjadi ayah yang baik. Seorang pelayan Tuhan berpikir bahwa dengan sibuk dalam pelayanan dan dikenal di mana-mana sudah membuatnya merasa menjadi orang yang benar di dalam keluarganya. Kita tidak sadar, kita sudah salah jika berpikir demikian.

Hari ini, kalau kita masih diberi kesempatan untuk hidup semua hanyalah kasih karunia Tuhan. Oleh sebab itu, jangan tunggu sampai besok untuk menunjukkan kasih dan sayang kita kepada orang-orang disekitar kita, terutama orang-orang yang paling dekat dengan kita. Jangan tunggu mereka mati kita baru menyadarinya. Jangan tunggu sampai besok! Karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi dengan hari esok. Jika kita masih hidup pada hari ini berarti ini kesempatan kedua buat kita. Ambil kesempatan kedua yang Tuhan anugrahkan buat kita hari ini.

GBU

Jumat, 03 Desember 2010

8 Type Orang yang harus dijauhi

1. Memelihara masa lalu

Beberapa orang menolak melepaskan masa lalu dan cenderung 'merawat' kenangan menyakitkan. Akibatnya, orang ini hidup dengan kemarahan dan kepahitan. Bila terjadi terus menerus, dapat mempengaruhi orang yang berada di sekitarnya.
Solusi: Jika mereka mulai memunculkan subjek masa lalu, jangan ragu memberitahu dia bahwa Anda tidak ingin membicarakannya.

2. Mengasihani diri sendiri

Tidak ada yang lebih menjengkelkan daripada orang yang merasa menanggung beban seluruh dunia. Alih-alih mencari solusi, orang tipe ini terus mengasihani diri sendiri dan tidak melihat jalan keluar.
Solusi: Tawarkan bantuan dan jika masih tidak mau berubah, sebaiknya menjauh darinya.

3. Munafik

Tidak ada yang lebih menjengkelkan daripada berhubungan dengan orang yang memiliki sifat 'lain di mulut lain di hati'. Di depan Anda, dia muncul orang yang paling manis, namun bersikap sebaliknya di belakang Anda.
Solusi: Jika Anda menangkap ini terjadi berulangkali kepada orang lain, segera jauhi. Bukan tidak mungkin dia melakukan hal serupa kepada Anda.

4. Selalu negatif

Dia adalah jenis orang yang selalu memandang hal negatif dari hidup mereka.
Solusi: Bantulah melihat sisi positif dari dirinya. Jika tidak mau menerima, jangan biarkan hal negatif itu mempengaruhi Anda.

5. Paling sempurna

Orang seperti ini biasanya merasa lebih baik dan menarik daripada orang lain. Ia sangat menikmati aktivitas mengkritik dan menertawai orang lain.
Solusi: Bersikap sabar dengan perilakunya. Namun, jika mereka tidak berubah, sudah saatnya Anda untuk meninggalkannya.

6. Bangga mengumbar rahasia

Mereka sangat bangga menceritakan skandal dalam hidup dan senang melibatkan sebanyak mungkin orang dalam perdebatan.
Solusi: Bisa saja Anda dapat mendengarkannya. Namun bila mempengaruhi diri sendiri, segera menjauh.

7. Frustasi

Orang ini selalu merasa frustrasi dengan hidupnya dan melampiaskannya pada orang lain di sekitarnya. Bahkan, seringkali mereka mengambil kesimpulan yang irasional.
Solusi: Jika ia mulai merencanakan sesuatu yang gila katakan bahwa hal itu mengganggu Anda.

8. Sang Komentator

Orang seperti ini mengomentari semua yang terjadi dalam kehidupan orang lain. Seringkali, perkataan mereka menimbulkan perkelahian.
Solusi: Berhati-hatilah bila berada di sekitar orang tersebut dan berhati-hati dengan perkataan Anda.