Rabu, 15 Desember 2010

Terimakasih Ayah, telah menunjukkan kepada saya betapa miskinnya kita

Suatu ketika seseorang yang sangat kaya mengajak anaknya mengunjungi sebuah kampung dengan tujuan utama memperlihatkan kepada anaknya betapa orang-orang bisa sangat miskin.

Mereka menginap beberapa hari di sebuah daerah pertanian yang sangat miskin.

Pada perjalanan pulang, sang Ayah bertanya kepada anaknya. "Bagaimana perjalanan kali ini?"

"Wah, sangat luar biasa Ayah"

"Kau lihatkan betapa manusia bisa sangat miskin" kata ayahnya.

"Oh iya" kata anaknya

"Jadi, pelajaran apa yang dapat kamu ambil?" tanya ayahnya.

Kemudian si anak menjawab.

"Saya saksikan bahwa :

Kita hanya punya satu anjing, mereka punya empat.

Kita punya kolam renang yang luasnya sampai ke tengah taman kita dan mereka memiliki telaga yang tidak ada batasnya.

Kita mengimpor lentera-lentera di taman kita dan mereka memiliki bintang-bintang pada malam hari.

Kita memiliki patio sampai ke halaman depan, dan mereka memiliki cakrawala secara utuh.

Kita memiliki sebidang tanah untuk tempat tinggal dan mereka memiliki ladang yang melampaui pandangan kita.

Kita punya pelayan-pelayan untuk melayani kita, tapi mereka melayani sesamanya.

Kita membeli untuk makanan kita, mereka menumbuhkannya sendiri.

Kita mempunyai tembok untuk melindungi kekayaan kita dan mereka memiliki sahabat-sahabat untuk saling melindungi."

Mendengar hal ini sang Ayah tak dapat berbicara.

Kemudian sang anak menambahkan "Terimakasih Ayah, telah menunjukkan kepada saya betapa miskinnya kita."

Betapa seringnya kita melupakan apa yang kita miliki dan terus memikirkan apa yang tidak kita punya.

Apa yang dianggap tidak berharga oleh seseorang ternyata merupakan dambaan bagi orang lain.

Semua ini berdasarkan kepada cara pandang seseorang.

Membuat kita bertanya apakah yang akan terjadi jika kita semua bersyukur kepada Tuhan sebagai rasa terima kasih kita atas semua yang telah disediakan untuk kita daripada kita terus menerus khawatir untuk meminta lebih.

GBU

Jogja Istimewa.wmv

Rabu, 08 Desember 2010

8 Des - Hari Raya Santa Perawan Maria dikandung tanpa noda dosa



"Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini." (Kej 3:15)

Dalam Firman Tuhan ini, konsep Dikandung tanpa dosa (Immaculata, latin; macula = noda) dari Santa Perawan Maria diperkenalkan pertama kali kepada Adam dan Hawa. Hal ini menjadi kebalikan dari persahabatan dengan ular (setan, dosa) yang dilakukan oleh Hawa, ketika ia mendengarkan bisikannya dan jatuh di bawah kekuasaannya.

Hawa kedua (SP. Maria) tidak pernah berada di bawah kuasa iblis, permusuhan di antara SP. Maria dan Setan bersifat absolut, tanpa kecuali.

Ketiadaan noda dosa sejak Maria dalam kandungan, dan selama-lamanya, adalah hal yang membedakan dirinya dari semua manusia. Juga membedakannya dari yang paling suci para Orang Kudus, karena mereka pada awalnya adalah orang berdosa.

Kesempurnaan tanpa dosa menjadi sumber segala kemuliaan dan keagungan Santa Maria, yang membuka pintu rahmat tak terbatas yang dia terima dari Allah; memenuhi syarat untuk Kelahiran Illahi, dan kemudian mengangkatnya ke takhta Illahi sebagai ratu surga –dengan badan dan jiwanya.

"O Ratu, dikandung tanpa noda dosa, doakanlah kami, yang meminta bantuan kepada engkau." 2

Tradisi Gereja mengenai kekudusan Santa Perawan Maria

Bapa Gereja:

* Secara implisit ditemukan dalam tulisan Bapa Gereja dalam paralelisme antara Hawa dan Maria (Irenaeus, Lyons, AD 140?-202?);
* Ditemukan dalam istilah yang lebih umum digunakan mengenai Maria: "suci", "tidak berdosa", "paling murni", "utuh", "suci" (Irenaeus, Lyons, AD 140 -202; Ephraem, Syria, AD 306-373; Ambrosius, Milan, AD 373-397); * Secara eksplisit: Maria - bebas dari dosa asal (St. Agustinus, Hippo, AD 395-430 s/d Anselmus, Normandia, AD 1033-1109);

Gereja Timur:

* Merayakan Pesta Konsepsi Maria dalam 8 sampai abad 9;

Gereja Barat:

* Merayakan Pesta Konsepsi Maria dalam abad ke-12;
* Sebuah catatan hari raya pada abad 11 di Inggris, di abad ke-12 di Normandia;
* Catatan di banyak gereja mengenai Pesta Konsepsi Maria di Perancis, Jerman, Italia dan Spanyol di abad ke 12 (Bernard, Clairvaux, 1090-1153);

Abad 14:

* Tercatat mengenai oposisi terhadap konsep Immaculate Conception dari beberapa doktor skolastik terkenal. Sekalipun demikian, perayaan pesta itu tidak ditolak. Kesulitan (yang memunculkan oposisi ini) adalah arti penebusan universal melalui Kristus (apakah Maria, karena tidak pernah berdosa, tidak membutuhan penebusan Kristus. ed).

Abad 15 :

* Teolog Fransiskan memecahkan kesulitan ini - Kristus, mediator paling sempurna, mempertahankan Maria dari dosa asal dengan tindakan yang sama persisi dengan penyembuhan. Duns Scotus (Skotlandia, 1266-1308) menjelaskan bahwa Immaculate Conception datang melalui penerapan Allah dari kasih karunia Kristus sebelumnya.

Dari Abad 15:

* Perayaan itu dirayakan universal, dan kesalehan Kristiani memperkenalkan sumpah untuk membela keyakinan dalam Immaculate Conception yang akan diambil tidak hanya oleh kaum religius, tetapi juga oleh non-religius (awam) dan Universitas (misalnya, Paris, 1497, Cologne, 1499; Wina, 1501, dll)

1854, Paus Pius IX, dengan tanpa salah –infallible, menjelaskan , ex cathedra:

" Santa Perawan Maria, pada saat pertama konsepsi-nya, oleh kasih karunia dan hak istimewa Allah yang Maha Kuasa, dan mengingat jasa yang akan dilaksanakan Yesus Kristus, penyelamat umat manusia; dipelihara bebas dari segala noda asal dosa. "

Santa Perawan Maria memperkenalkan dirinya sebagai: "Akulah yang dikandung tanpa noda dosa" kepada St. Bernadetta di Lourdes, th 1858;
dengan demikian beliau mengkonfirmasi dogma yang ditetapkan Bapa Suci Pius IX pada 1854.

Kan. 1246

1 Hari Minggu, menurut tradisi apostolik, adalah hari dirayakannya misteri paskah, maka harus dipertahankan sebagai hari raya wajib primordial di seluruh Gereja. Begitu pula harus dipertahankan sebagai hari-hari wajib: hari Kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus, Penampakan Tuhan, Kenaikan Tuhan, Tubuh dan Darah Kristus, Santa Perawan Maria Bunda Allah, Santa Perawan Maria dikandung tanpa noda dan Santa Perawan Maria diangkat ke surga, Santo Yusuf, Rasul Santo Petrus dan Paulus, dan akhirnya hari raya Semua Orang Kudus.



2 Namun Konferensi para Uskup dengan persetujuan sebelum- nya dari Takhta Apostolik, dapat menghapus beberapa dari antara hari- hari raya wajib itu atau memindahkan hari raya itu ke hari Minggu.



Kan. 1247

Pada hari Minggu dan pada hari raya wajib lain umat beriman berkewajiban untuk ambil bagian dalam Misa; selain itu, hendaknya mereka tidak melakukan pekerjaan dan urusan-urusan yang merintangi ibadat yang harus dipersembahkan kepada Allah atau merintangi kegembiraan hari Tuhan atau istirahat yang dibutuhkan bagi jiwa dan raga.


Sumber :

http://virgomaterdie.com/1962_propers/2010/dec/dec8.html

EWTN: www.ewtn.com/faith/teachings/maryc3a.htm

Kitab Hukum Kanonik 1983 (1246 & 1247)

Sabtu, 04 Desember 2010

BERDOALAH




Doa berawal dari hati yang gelisah,
Dengarkanlah gejolaknya.

Doa adalah suatu kerinduan terhadap
rumah kita yang sebenarnya,
Ikutilah bimbingannya.

Doa itu seperti kebun, peliharalah
maka doa akan berbuah.

Doa bisa dilakukan dengan berbagai cara,
Lakukanlah sesuai dengan cara Anda

Berdoalah selalu, tetapi jadwalkan juga
waktu khusus. Roh, seperti halnya badan,
membutuhkan latihan-latihan teratur.

Buatlah doa Anda pendek,
Cinta membutuhkan sedikit kata-kata.

Berdoalah di mana saja Anda berada,
Tuhan ada di mana-mana.

Jika Anda menginginkan sesuatu,
bertanyalah pada diri Anda sendiri,
“Apakah saya menginginkan hal
yang dikehendaki Tuhan?”

Bila doa Anda menjadi kering
dan rutin, teruskan saja.
Tanah yang kering kerontang
menyambut datangnya hujan.

Bawalah kemarahan Anda dalam doa,
Logam yang panas dapat dibentuk.

Bila Anda berdosa dan terus menerus jatuh,
teruslah berdoa, Tuhan tetap mencintai Anda.

Berdoalah bila Anda cemas,
Doa membuat segala sesuatu
bila dipikirkan dan dipertimbangkan
secara sehat.

Bila karena sesuatu hal Anda tidak bisa
berdoa, bersantailah, keinginan untuk
berdoa itu sudah merupakan doa.

Jadikanlah doa sebagai kebutuhan,
bukan rutinitas. Tanaman akan layu
dan mati kalau tidak disiram,
begitu juga hatimu.
Jadikan doa sebagai air, agar hatimu
bisa tumbuh dan berkembang…..

Tuhan memberkati.

Tunjukan Kasih Sayang Selagi Sempat

Ada seorang pengusaha muda yang pagi itu terburu-buru berangkat kantor karena ia bangun rada kesiangan. Sementara pagi itu ia ada meeting dengan rekan bisnis-nya. Karena terburu-buru, ia tidak sempat menikmati sarapan pagi buatan isterinya. Ia lalu memutuskan untuk mampir ke sebuah toko untuk membeli roti sebagai ganti sarapan pagi. Pikirnya, “Nanti roti ini dimakan di kantor saja”.

Ketika ia sedang memilih roti yang hendak dibelinya, matanya tertarik mengamati seorang anak kecil berusia kira-kira sepuluh tahun yang sedang memilih bunga di toko sebelah. Anak kecil ini terlihat sedang tawar menawar harga bunga dengan pelayan toko tersebut.

“Mbak, harga bunga ini berapa?” tanyanya kepada pelayan toko.
“Lima puluh ribu rupiah”, jawab sang pelayan.
Kemudian ia memilih bunga yang lain dan bertanya kembali,
“Kalau bunga yang ini berapa?” .
“Ini lebih mahal lagi, seratus lima puluh ribu rupiah!” jawab sang pelayan.
“Kalau yang ini berapa?” tanyanya sambil menunjukkan bunga yang lebih bagus lagi.
“Ini harganya dua ratus lima puluh ribu, nak!” jawab sang pelayan.

Anak ini terlihat bingung karena harga bunganya bertambah tinggi, sementara ia tidak menyadari bahwa bunga yang ia tunjuk itu bunga yang paling bagus.

Dengan sedih ia bertanya, “Adakah bunga yang harganya lima ribu?”

Anak ini ternyata hanya memiliki uang lima ribu rupiah walau keinginannya untuk mendapatkan bunga itu sangat besar. Belum sempat pelayan toko itu menjawab, pengusaha muda ini segera bertanya kepada sang anak, “Nak, kamu mau beli bunga buat siapa?”

Kemudian anak ini menjawab, “Saya mau beli bunga buat mama, karena hari ini mama ulang tahun!” Pengusaha muda ini tersentak, dalam hatinya ia berkata, “Wah… mati aku, aku lupa! Hari ini isteriku ulang tahun. Aku belum mengucapkan selamat ulang tahun kepadanya. Kalau sampai aku lupa, ia bisa marah!” Segera ia berkata kepada pelayan toko, “Mbak, saya beli bunga ini. Saya beli dua ikat. Satunya buat anak ini. Tolong nanti antar bunga ini ke alamat rumah saya,” katanya sambil memberikan kartu namanya. Kemudian pengusaha muda itu memberikan bunga tersebut kepada sang anak dan mengucapkan terima kasih sudah mengingatkannya bahwa hari ini ternyata isterinya juga berulang tahun. Anak itu kemudian pergi.

Pengusaha ini segera bergegas ke mobilnya dan melanjutkan perjalanan ke kantor. Ketika ia sedang mengendarai mobil, ia melewati anak kecil tadi sedang berjalan. Iapun berhenti dan bertanya apakah ia satu jurusan dengannya. Anak kecil itu mengiyakan dan kemudian masuk ke dalam mobilnya.

Sampai di suatu tempat yang agak sepi anak ini minta turun. Pengusaha muda tersebut heran melihat anak kecil ini masuk melewati sebuah lorong kecil. Karena penasaran, ia mengikuti sang anak dari belakang. Betapa terkejutnya ia ketika melihat anak kecil ini menaruh bunganya di sebuah gundukan tanah kuning yang masih basah.

Kemudian ia bertanya, “Nak, ini kuburan siapa?”

Anak kecil itu kemudian menjawab, “Oom, hari ini mama ulang tahun. Tetapi sayang, mama baru saja meninggal dua hari yang lalu. Oleh sebab itu saya datang ke tempat ini untuk membawakan mama bunga dan mengucapkan selamat ulang tahun.”

Pengusaha muda begitu tersentak dengan perkataan anak ini.

“Apakah isteriku masih hidup saat ini?” tanyanya dalam hati.

Segeralah ia berlari masuk ke mobil, mengendarainya dengan kecepatan tinggi dan menuju ke toko tadi. Dengan terengah-engah ia berkata kepada pelayan toko, “Mana bunga yang tadi saya beli? Bunganya tidak usah dikirim, biar saya saja yang langsung memberikannya ke tangan isteri saya.”

Dengan cepat ia menyambar bunga tersebut dan menyetir pulang. Sampai di rumah, ia segera berlari mendapatkan isterinya. “Puji Tuhan! Isteriku masih hidup!” Sambil memberikan bunga ia berkata, “Isteriku, selamat ulang tahun”. Kemudian ia mencium dan memeluk isterinya kuat-kuat sambil mengucap syukur kepada Tuhan. Sambil menangis ia berkata, “Terima kasih, Tuhan. Engkau masih memberikan kesempatan kedua kepadaku.”

Banyak diantara kita terlalu sibuk dengan aktifitas sehari-hari. Aktifitas dan rutinitas ternyata sudah ‘membunuh’ perhatian dan momen-momen penting yang harus dinikmati bersama orang-orang yang kita kasihi; orang tua, suami, isteri, anak-anak, dan saudara-saudara kita.

Demi mengejar karier, uang dan jabatan bahkan pelayanan banyak orang melupakan keluarga. Seorang businessman hanya berpikir bahwa memenuhi kebutuhan materi isteri dan anak-anak sudah membuatnya merasa menjadi ayah yang baik. Seorang pelayan Tuhan berpikir bahwa dengan sibuk dalam pelayanan dan dikenal di mana-mana sudah membuatnya merasa menjadi orang yang benar di dalam keluarganya. Kita tidak sadar, kita sudah salah jika berpikir demikian.

Hari ini, kalau kita masih diberi kesempatan untuk hidup semua hanyalah kasih karunia Tuhan. Oleh sebab itu, jangan tunggu sampai besok untuk menunjukkan kasih dan sayang kita kepada orang-orang disekitar kita, terutama orang-orang yang paling dekat dengan kita. Jangan tunggu mereka mati kita baru menyadarinya. Jangan tunggu sampai besok! Karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi dengan hari esok. Jika kita masih hidup pada hari ini berarti ini kesempatan kedua buat kita. Ambil kesempatan kedua yang Tuhan anugrahkan buat kita hari ini.

GBU

Jumat, 03 Desember 2010

8 Type Orang yang harus dijauhi

1. Memelihara masa lalu

Beberapa orang menolak melepaskan masa lalu dan cenderung 'merawat' kenangan menyakitkan. Akibatnya, orang ini hidup dengan kemarahan dan kepahitan. Bila terjadi terus menerus, dapat mempengaruhi orang yang berada di sekitarnya.
Solusi: Jika mereka mulai memunculkan subjek masa lalu, jangan ragu memberitahu dia bahwa Anda tidak ingin membicarakannya.

2. Mengasihani diri sendiri

Tidak ada yang lebih menjengkelkan daripada orang yang merasa menanggung beban seluruh dunia. Alih-alih mencari solusi, orang tipe ini terus mengasihani diri sendiri dan tidak melihat jalan keluar.
Solusi: Tawarkan bantuan dan jika masih tidak mau berubah, sebaiknya menjauh darinya.

3. Munafik

Tidak ada yang lebih menjengkelkan daripada berhubungan dengan orang yang memiliki sifat 'lain di mulut lain di hati'. Di depan Anda, dia muncul orang yang paling manis, namun bersikap sebaliknya di belakang Anda.
Solusi: Jika Anda menangkap ini terjadi berulangkali kepada orang lain, segera jauhi. Bukan tidak mungkin dia melakukan hal serupa kepada Anda.

4. Selalu negatif

Dia adalah jenis orang yang selalu memandang hal negatif dari hidup mereka.
Solusi: Bantulah melihat sisi positif dari dirinya. Jika tidak mau menerima, jangan biarkan hal negatif itu mempengaruhi Anda.

5. Paling sempurna

Orang seperti ini biasanya merasa lebih baik dan menarik daripada orang lain. Ia sangat menikmati aktivitas mengkritik dan menertawai orang lain.
Solusi: Bersikap sabar dengan perilakunya. Namun, jika mereka tidak berubah, sudah saatnya Anda untuk meninggalkannya.

6. Bangga mengumbar rahasia

Mereka sangat bangga menceritakan skandal dalam hidup dan senang melibatkan sebanyak mungkin orang dalam perdebatan.
Solusi: Bisa saja Anda dapat mendengarkannya. Namun bila mempengaruhi diri sendiri, segera menjauh.

7. Frustasi

Orang ini selalu merasa frustrasi dengan hidupnya dan melampiaskannya pada orang lain di sekitarnya. Bahkan, seringkali mereka mengambil kesimpulan yang irasional.
Solusi: Jika ia mulai merencanakan sesuatu yang gila katakan bahwa hal itu mengganggu Anda.

8. Sang Komentator

Orang seperti ini mengomentari semua yang terjadi dalam kehidupan orang lain. Seringkali, perkataan mereka menimbulkan perkelahian.
Solusi: Berhati-hatilah bila berada di sekitar orang tersebut dan berhati-hati dengan perkataan Anda.

Selasa, 19 Oktober 2010

Kekuatan Sebuah Doa


Anda percaya akan kekuatan doa?
Ketika rasa putus asa dan kepedihan datang menghampiri, tidak sedikit orang yang akan berdoa dengan harapan mendapatkan ketenangan sehingga dapat mengatasi segala tekanan serta masalah yang dihadapi.

Dan ternyata, doa tak hanya akan menyembuhkan secara spiritual saja, menurut Dr.Somporn Kantharadussadee Triamchaisri, Ketua Departement of Public Health Nursing, Faculty of Public Health di Mahidol University, Thailand, berdoa juga mampu meningkatkan kesehatan secara fisik. Dan pernyataan ini tidak ada kaitnya dengan alasan supernatural, tapi berdasarkan fakta. “Berdoa adalah salah satu bentuk meditasi. Meditasi bisa menjadi senjata yang ampuh dalam menjaga fisik dan mental kita.

Sejak tahun 1930, para ilmuwan sudah meneliti pengaruh doa terhadap jantung dan gelombang otak. Dalam kurun waktu lebih dari 20 tahun terakhir, sudah ada banyak studi yang memantau praktek meditasi dalam berbagai agama.

Dr. Andrew Newberg, profesor di bidang radiologi, psikologi, dan studi religi di University of Pennsylvania dan salah satu pendiri Penn’s Center for Spirituality and the Mind, juga menggungkapkan, “Ilmu pengetahuan telah berhasil membuktikan, agama benar-benar dapat memberikan dampak positif terhadap kesehatan.”

Para ahli menemukkan ketika tubuh dan pikiran berjalan dalam sebuah harmoni yang baik, hasilnya kita akan mendapatkan keseimbangan tubuh serta sel-sel saraf. Disamping apapun motif yang ada di belakang alasan kenapa orang berdoa, namun tidak ada penyangkalan bahwa banyak orang yang akan tetap melakukannya. Sebuah studi menunjukkan 36% orang menggunakan obat pengganti atau alternatif, dan angka tersebut meningkat dua kali lipat ketika doa dimasukkan.

Para relawan melakukan doa demi kesehatan pribadinya dan untuk menolong orang lain. Plus, dari mereka yang berdoa untuk alasan kesehatan, 70% menyatakan bahwa doa sangat membantu.Mengapa bisa begitu? Mungkin hal tersebut terjadi karena beberapa mekanisme yang berbeda, seperti :

1. Berdoa membuat relaks.Apapun agama yang kita anut, berdoa merupakan salah satu bentuk meditasi. Selain akan memperlambat napas dan kerja otak, berdoa juga akan mengurangi detak jantung serta tekanan darah. Itu semua akan membuat kita relaks.

2. Berdoa memberikan aura positif. Ketika dan setelah berdoa, biasanya kita akan merasa damai, tenang, dan bahagia. Dan ini merupakan bukti, bahwa berdoa akan memicu munculnya respon psikologis yang positif. Tingkat hormon stres kita juga akan ditekan dan siap-siap untuk ‘diam’. Hal yang paling penting, doa juga mampu menjaga sistem kekebalan tubuh kita.


Kamis, 14 Oktober 2010

DIA SELALU DI SAMPING KITA


Seorang ayah, yang memiliki putri yang berusia kurang lebih 5 tahun, memasukkan putrinya tersebut ke sekolah musik untuk belajar piano. Ia rindu melihat anaknya kelak menjadi seorang pianis yang terkenal.

Selang beberapa waktu kemudian, di kota tersebut datang seorang pianis yang sangat terkenal. Karena ketenarannya, dalam waktu singkat tiket konser telah terjual habis. Sang ayah membeli 2 buah tiket pertunjukan, untuk dirinya dan anaknya.

Pada hari pertunjukan, satu jam sebelum konser dimulai, kursi telah terisi penuh, sang ayah duduk dan putrinya tepat berada di sampingnya. Seperti layaknya seorang anak kecil, anak ini pun tidak betah duduk diam terlalu lama, tanpa sepengetahuan ayahnya, ia menyelinap pergi.

Ketika lampu gedung mulai diredupkan, sang ayah terkejut menyadari bahwa putrinya tidak ada di sampingnya. Ia lebih terkejut lagi ketika melihat anaknya berada dekat panggung pertunjukan, dan sedang berjalan menghampiri piano yang akan dimainkan pianis tersebut. Didorong oleh rasa ingin tahu, tanpa takut anak tersebut duduk di depan piano dan mulai memainkan sebuah lagu, lagu yang sederhana, twinkle twinkle little star.

Operator lampu sorot, yang terkejut mendengar adanya suara piano mengira bahwa konser telah dimulai tanpa aba-aba terlebih dahulu, dan ia langsung menyorotkan lampunya ke tengah panggung.

Seluruh penonton terkejut, melihat yang berada di panggung bukan sang pianis, tapi hanyalah seorang anak kecil. Sang pianis pun terkejut, dan bergegas naik ke atas panggung.

Melihat anak tersebut, sang pianis tidak menjadi marah, ia tersenyum dan berkata, "Teruslah bermain", dan sang anak yang mendapat ijin, meneruskan permainannya.

Sang pianis lalu duduk di samping anak itu, dan mulai bermain mengimbangi permainan anak itu, ia mengisi semua kelemahan permainan anak itu, dan akhirnya tercipta suatu komposisi permainan yang sangat indah. Bahkan mereka seakan menyatu dalam permainan piano tersebut.

Ketika mereka berdua selesai, seluruh penonton menyambut dengan meriah, karangan bunga dilemparkan ke tengah panggung. Sang anak jadi GR (Gede Rasa), pikirnya, "Gila, baru belajar piano sebulan saja sudah hebat!"

Ia lupa bahwa yang disoraki oleh penonton adalah sang pianis yang duduk di sebelahnya, mengisi semua kekurangannya dan menjadikan permainannya sempurna.

Apa implikasinya dalam hidup kita?

Kadang kita bangga akan segala rencana hebat yang kita buat, perbuatan-perbuatan besar yang telah berhasil kita lakukan. Tapi kita lupa, bahwa semua itu terjadi karena Allah ada di samping kita. Kita adalah anak kecil tadi, tanpa ada Allah di samping kita, semua yang kita lakukan akan sia-sia.

GBU

Rabu, 13 Oktober 2010

JANGAN PERNAH MENUKAR KEBAHAGIAAN DENGAN KEMEWAHAN


Zaman dahulu kala, hiduplah seorang Raja. Raja ini seharusnya puas dengan kehidupannya, dengan segala harta benda dan kemewahan yang ia miliki. Tapi Raja ini tidak seperti itu. Sang Raja selalu bertanya-tanya mengapa ia tidak pernah puas dengan kehidupannya. Tentu saja, ia memiliki perhatian semua orang kemana pun ia pergi, menghadiri jamuan makan malam dan pesta yang mewah, tetapi, ia tetapi merasa ada sesuatu yang ku rang dan ia tidak tahu apa sebabnya.

Suatu hari, sang Raja bangun lebih pagi dari biasanya dan memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar istananya. Sang Raja masuk ke dalam ruang tamunya yang luas dan berhenti ketika ia mendengarkan seseorang bernyanyi dengan riang... dan perhatiannya tertuju kepada salah satu pembantunya. .. yang bersenandung gembira dan wajahnya memancarkan sukacita serta kepuasan. Hal ini menarik perhatian sang Raja dan ia pun memanggil si hamba masuk ke dalam ruangannya.

Pria ini, si hamba, masuk ke dalam ruangan sang Raja seperti yang telah diperintahkan. Lalu sang Raja bertanya mengapa si hamba begitu riang gembira. Kemudian, si hamba menjawab, "Yang Mulia, diri saya tidaklah lebih dari seorang hamba, namun apa yang saya peroleh cukup untuk menyenangkan istri dan anak-anak saya. Kami tidak memerlukan banyak, sebuah atap di atas kepala kami dan makanan yang hangat untuk mengisi perut kami. Istri dan anak-anak saya adalah sumber inspirasi saya, mereka puas dengan apa yang bisa saya sediakan walaupun sedikit. Saya bersukacita karena mereka bersukacita. "

Mendengar hal tersebut, sang Raja menyuruh si hamba keluar dan kemudian memanggil asisten pribadinya masuk ke dalam ruangan.Sang Raja berusaha mengkaji perasaan pribadinya dan mengkaitkan dengan kisah yang baru saja didengarnya, berharap dirinya dapat menemukan suatu alasan mengapa ia seharusnya dapat merasa puas dengan apa yang dapat diperoleh dengan sekejap tetapi tidak, sedangkan hambanya hanya memperoleh sedikit harta tetapi memiliki rasa kepuasan yang besar. Dengan penuh perhatian, sang asisten pribadi mendengarkan ucapan sang Raja dan kemudian menarik kesimpulan. Ujarnya, "Yang Mulia, saya percaya si hamba itu belum menjadi bagian dari kelompok 99." "Kelompok 99? Apakah itu?" tanya sang Raja. Kemudian, sang asisten pribadi menjawab, "Yang Mulia, untuk mengetahui apa itu Kelompok 99, Yang Mulia harus melakukan hal ini... letakkan 99 koin emas dalam sebuah kantung dan tinggalkan kantung tersebut di depan rumah si hamba, setelah itu Yang Mulia akan mengerti apa itu Kelompok 99."

Sore harinya, sang Raja mengatur agar si hamba memperoleh kantung yang berisi 99 koin emas di depan rumahnya. Walaupun ada sedikit keraguan mucul, dan sang Raja ingin memberikan 100 koin emas, namun ia menuruti nasihat si asisten pribadi dan tetapi meletakkan 99 koin emas.

Esok harinya, ketika si hamba baru saja hendak melangkahkan kakinya keluar rumah, mat anya melihat sebuah kantung. Bertanya-tanya dalam hatinya, ia membawa kantung itu masuk ke dalam dan membukanya. Ketika melihat begitu banyak koin emas di dalamnya, ia langsung berteriak girang. Koin emas... begitu banyak! Hampir ia tidak percaya. Kemudian ia memanggil istri dan anak-anaknya keluar memperlihatkan temuannya. Si hamba meletakkan kantung tersebut di atas meja, mengeluarkan seluruh isinya dan mulai menghitung. Hanya 99 koin emas, dan ia pun merasa aneh. Dihitungnya kembali, terus menerus dan tetap saja, hanya 99 koin emas. Si hamba mulai bertanya-tanya, kemanakah koin yang satu lagi? Tidak mungkin seseorang hanya meninggalkan 99 koin emas. Ia pun mulai menggeledah seluruh rumahnya, mencari koin yang terakhir. Setelah ia merasa letih dan putus asa, ia memutuskan untuk bekerja lebih keras lagi untuk menggantikan 1 koin itu agar jumlahnya genap 100 koin emas.

Keesokan harinya, ia bangun dengan suasana hati yang benar-benar tidak enak, berteriak-teriak kepada istri dan anak-anaknya, tidak menyadari bahwa ia telah menghabiskan malam sebelumnya dengan bekerja keras agar ia mampu membeli 1 koin emas. Si hamba bekerja seperti biasa, tetapi tidak dengan suasana hati yang riang, bersiul-siul seperti biasanya. Dan si hamba pun tidak menyadari bahwa sang Raja memperhatikan dirinya ketika ia melakukan pekerjaan hariannya dengan bersungut-sungut.

Sang Raja bingung melihat sikap si hamba yang berubah begitu drastis, lalu memanggil asisten pribadinya masuk ke dalam ruangan. Diceritakan apa yang telah dilihatnya dan si asisten pribadinya tetap mendengarkan dengan penuh perhatian. Sang Raja bertanya, bukankah seharusnya si hamba itu lebih riang karena ia telah memiliki koin emas.

Jawab si asisten,"Ah. . tetapi, Yang Mulia, sekarang hamba itu secara resmi telah masuk ke dalam Kelompok 99." Lanjutnya, "Kelompok 99 itu hanyalah sebuah nama yang diberikan kepada orang-orang yang telah memiliki semuanya tetapi tidak pernah merasa puas, dan mereka terus bekerja keras mencoba mencari 1 koin emas yang terakhir agar genap 100 koin emas. Kita harusnya merasa bersyukur dengan apa yang ada, dan kita bisa hidup dengan sedikit yang kita miliki. Tetapi ketika kita diberikan yang lebih baik dan lebih banyak, kita menghendaki lebih! Tidak menjadi orang yang sama lagi, yang puas dengan apa yang ada, tetapi kita terus menghendaki lebih dan lebih dan memiliki keinginan seperti itu kita membayar harga yang tidak kita pun sadari. Kehilangan waktu tidur, kebahagiaan, dan menyakiti orang-orang yang berada di sekitar kita hanya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan kita sendiri. Orang-orang seperti itulah yang tergabung dalam Kelompok 99!"

Mendengar hal itu, sang Raja memutuskan bahwa untuk selanjutnya, ia akan mulai menghargai hal-hal yang kecil dalam hidup.

Sahabat, berusaha untuk memiliki lebih itu bagus, tetapi jangan berusaha terlalu keras sehingga kita kehilangan orang-orang yang dekat dengan kita, jangan pernah menukar kebahagiaan dengan kemewahan!

Gbu all.

Selasa, 12 Oktober 2010

KISAH SEBUAH JAM


Alkisah, seorang pembuat jam tangan berkata kepada jam yang sedang dibuatnya.
"Hai jam, apakah kamu sanggup untuk berdetak paling tidak 31,104,000 kali selama setahun?"
"Ha?," kata jam terperanjat, "Mana sanggup saya?"

"Bagaimana kalau 86,400 kali dalam sehari?"
"Delapan puluh enam ribu empat ratus kali? Dengan jarum yang ramping-ramping seperti ini?" jawab jam penuh keraguan.

"Bagaimana kalau 3,600 kali dalam satu jam?"
"Dalam satu jam harus berdetak 3,600 kali? Banyak sekali itu" tetap saja jam ragu-ragu dengan kemampuan dirinya.

Tukang jam itu dengan penuh kesabaran kemudian bicara kepada si jam.
"Kalau begitu, sanggupkah kamu berdetak satu kali setiap detik?"
"Naaaa, kalau begitu, aku sanggup!" kata jam dengan penuh antusias.

Maka, setelah selesai dibuat, jam itu berdetak satu kali setiap detik. Tanpa terasa, detik demi detik terus berlalu dan jam itu sungguh luar biasa karena ternyata selama satu tahun penuh dia telah berdetak tanpa henti. Dan itu berarti ia telah berdetak sebanyak 31,104,000 kali.

Renungan :
Ada kalanya kita ragu-ragu dengan segala tugas pekerjaan yang begitu terasa berat. Namun sebenarnya kalau kita sudah menjalankannya, kita ternyata mampu. Bahkan yang semula kita anggap tidak mungkin untuk dilakukan sekalipun.

Jangan pernah berkata "TIDAK" sebelum pernah mencobanya.

"BERKAH DALEM"

Senin, 04 Oktober 2010

St. FRANSISKUS ASSISI


St. Fransiskus adalah seorang santo yang hebat yang cocok untuk kamu jadikan teladan hidupmu. Bahkan hingga kini Ordo Fransiskan (O.F.M. = Ordo Fratrum Minorum = Ordo Friars Minor = Ordo Saudara-saudara Dina) yang didirikannya masih terus tumbuh dan berkembang.

Fransiskus dilahirkan di kota Assisi, Italia pada tahun 1181. Ayahnya bernama Pietro Bernardone, seorang pedagang kain yang kaya raya, dan ibunya bernama Donna Pica. Di masa mudanya, Fransiskus lebih suka bersenang-senang dan menghambur-hamburkan harta ayahnya daripada belajar. Ketika usianya 20 tahun, Fransiskus ikut maju berperang melawan Perugia. Ia tertangkap dan disekap selama satu tahun hingga jatuh sakit. Pada masa itulah ia mendekatkan diri kepada Tuhan. Setelah Fransiskus dibebaskan, ia mendapat suatu mimpi yang aneh. Dalam mimpinya, ia mendengar suara yang berkata, "layanilah majikan dan bukannya pelayan."

Setelah itu Fransiskus memutuskan untuk hidup miskin. Ia pergi ke Roma dan menukarkan bajunya yang mahal dengan seorang pengemis, setelah itu seharian ia mengemis. Semua hasilnya dimasukkan Fransiskus ke dalam kotak persembahan untuk orang-orang miskin di Kubur Para Rasul. Ia pulang tanpa uang sama sekali di sakunya. Suatu hari, ketika sedang berdoa di Gereja St. Damiano, Fransiskus mendengar suara Tuhan, "Fransiskus, perbaikilah Gereja-Ku yang hampir roboh". Jadi, Fransiskus pergi untuk melaksanakan perintah Tuhan. Ia menjual setumpuk kain ayahnya yang mahal untuk membeli bahan-bahan guna membangun gereja yang telah tua itu.

Pak Bernardone marah sekali! Fransiskus dikurungnya di dalam kamar. Fransiskus, dengan bantuan ibunya, berhasil melarikan diri dan pergi kepada Uskup Guido, yaitu Uskup kota Assisi. Pak Bernardone segera menyusulnya. Ia mengancam jika Fransiskus tidak mau pulang bersamanya, ia tidak akan mengakui Fransiskus sebagai anaknya dan dengan demikian tidak akan memberikan warisan barang sepeser pun kepada Fransiskus. Mendengar itu, Fransiskus malahan melepaskan baju yang menempel di tubuhnya dan mengembalikannya kepada ayahnya.

Kelak, setelah menjadi seorang biarawan, Fransiskus baru menyadari bahwa yang dimaksudkan Tuhan dengan membangun Gereja-Nya ialah membangun semangat ke-Kristenan.

Pada tanggal 3 Oktober 1226, dalam usianya yang ke empatpuluh lima tahun Fransiskus meninggal dengan stigmata (Luka-luka Kristus) di tubuhnya.

Tidak ada seorang pun dari pengikutnya yang menyerah dan mengundurkan diri setelah kematian Fransiskus, tetapi mereka semua melanjutkan karya cinta kasihnya dengan semangat kerendahan hati dan meneruskan kerinduannya untuk memanggil semua orang menjadi pengikut Kristus yang sejati.

Santo Fransiskus adalah santo pelindung binatang dan anak-anak.
Pestanya dirayakan setiap tanggal 4 Oktober.

DOA ST. FRANSISKUS DARI ASSISI

TUHAN, jadikanlah aku pembawa DAMAI.
Bila terjadi kebencian, jadikanlah aku pembawa cinta kasih.
Bila terjadi penghinaan, jadikanlah aku pembawa pengampunan.
Bila terjadi perselisihan, jadikanlah aku pembawa kerukunan.
Bila terjadi kesesatan, jadikanlah aku pembawa kebenaran.
Bila terjadi kebimbangan, jadikanlah aku pembawa kepastian.
Bila terjadi keputus-asaan, jadikanlah aku pembawa harapan.
Bila terjadi kegelapan, jadikanlah aku pembawa terang.
Bila terjadi kesedihan, jadikanlah aku pembawa sukacita.

http://yesaya.indocell.net/id39.htm

Jumat, 01 Oktober 2010

SALAM MARIA SEORANG PROTESTAN


Seorang anak Protestan kecil berusia enam tahun telah sering mendengar teman-teman Katoliknya mendaraskan doa “Salam Maria”. Dia sangat menyukai doa tersebut, sehingga dia menyalinnya, menghafalkannya dan kerap kali mendaraskannya sendiri setiap hari.

‘Mama, coba lihat, ini sebuah doa yang sangat indah,” dia berkata kepada ibunya pada suatu hari.

“Jangan sekali-kali mengucapkan doa itu lagi,”jawab ibunya. “Itu sebuah doa yang takhyul dari orang-orang Katolik yang menyembah berhala dan mengira Maria itu seorang Dewi. Lagi pula, dia kan hanya seorang wanita biasa saja seperti kita. Ambillah Alkitabmu dan bacalah. Alkitab berisi segala sesuatu yang harus kita lakukan.”

Mulai dari hari itu anak kecil itu tidak lagi membaca doa harian “Salam Maria”-nya dan sebaliknya memberikan waktunya untuk membaca Alkitab.

Pada suatu hari, ketika sedang membaca Injil, dia bertemu bacaan tentang Pemberitahuan Malaikat kepada Bunda kita. Penuh sukacita, anak laki-laki kecil itu berlari kepada ibunya dan berkata: “Ibu, saya temukan ‘Salam Maria’ di dalam Alkitab yang bunyinya: “Salam penuh rahmat, Tuhan beserta engkau, terpujilah engkau di antara wanita.’ Mengapa ibu katakan ini sebuah doa yang takhyul?”

Pada kesempatan lain dia menemukan Salam St. Elisabeth yang indah kepada Perawan Maria dan MAGNIFICAT yang indah di mana Maria meramalkan bahwa “segala keturunan akan menyebutnya terberkati.”

Dia tidak pernah berkata tentang hal itu kepada ibunya lagi dan mulai mendaraskan “Salam Maria” setiap harinya seperti dulu. Dia merasakan kesenangan yang luar biasa menujukan kata-kata yang indah itu kepada Bunda Yesus, Juruselamat kita. Ketika dia berumur empat belas tahun, dia pada suatu hari mendengarkan sebuah diskusi tentang Bunda kita di antara para anggota keluarganya.

Setiap orang mengatakan bahwa Maria adalah seorang wanita biasa seperti wanita-wanita lain. Anak laki-laki itu, setelah mendengarkan penelaahan mereka yang salah tidak dapat lagi menahan dirinya, dan dengan penuh kemarahan, dia memotong pembicaraan mereka dan berkata: “Maria tidak seperti anak Adam yang manapun, yang dinodai dengan dosa. Tidak! Malaikat menggelari dia PENUH RAHMAT DAN DIBERKATI DI ANTARA WANITA. Maria adalah ibunda Yesus dan otomatis Bunda Allah. Tidak ada kehormatan lain yang lebih tinggi dari itu. Kitab Injil mengatakan bahwa keturunan demi keturunan akan menyatakan dia diberkati (terpuji) dan kalian semua sedang mencoba merendah dia dan menghina dia. Semangat kalian bukanlah semangat Injil atau semangat Alkitab yang kalian proklamirkan sebagai fondasi agama Kristen.”

Begitu dalam kesan yang ditimbulkan dari pembicaraan anak laki-laki tersebut sehingga ibunya beberapa kali berteriak dengan sedih: “Ya Allah! Saya takut bahwa anak saya ini suatu hari kelak akan bergabung dengan agama Katolik, agamanya para Paus!”

Dan benar, tak berapa lama kemudian, setelah mempelajari secara serius Protestantisme dan Katolikisme, anak laki-laki itu kemudian menemukan agama Katolik sabagai satu-satunya agama yang benar dan menjadi salah satu rasul yang paling giat.

Tak berapa lama setelah pertobatannya, dia bertemu saudara perempuannya yang telah menikah yang menegurnya dan berkata dengan gusarnya: “Engkau tidak tahu betapa aku mencintai anak-anakku. Tetapi sekiranya siapa saja dari anak-anakku ingin menjadi seorang Katolik, aku tidak akan segan menusuk jantungnya dengan pisau daripada mengizinkan dia memeluk agama para Paus itu!”

Kemarahannya sama dengan sifat St. Paulus sebelum dia bertobat. Tapi, dia pun akan merubah jalan hidupnya, sama seperti St. Paulus juga bertobat dalam perjalanannya ke Damaskus. Kebetulan terjadilah bahwa salah satu anak laki-lakinya sakit parah dan para dokter menyerah. Saudara laki-lakinya kemudian mendekati dia dan berkata dengan penuh kasih sayang, katanya:“Saudariku, engkau tentu saja ingin sekali anakmu sembuh. Baiklah, kerjakanlah apa yang saya minta kamu kerjakan ini. Ikuti saya, marilah kita berdoa satu kali “Salam Maria” dan berjanjilah kepada Allah bahwa jika kesehatan anakmu pulih, engkau akan dengan serius mempelajari doktrin Katolik, dan sekiranya engkau berkesimpulan bahwa agama Katolik adalah satu-satunya agama yang benar, engkau akan memeluknya tak perduli apa pun pengorbanannya.”

Saudarinya agak enggan pertama-tama, tetapi karena dia begitu menginginkan kesembuhan untuk puteranya, dia menerima usulan dari saudara laki-lakinya dan mendaraskan “Salam Maria” bersama-sama dia.

Keesokan harinya anaknya sembuh. Sang ibu memenuhi janjinya dan dia pun mempelajari doktrin Katolik. Setelah masa persiapan yang panjang dia menerima Baptisan bersama-sama dengan seluruh keluarganya, sambil berterima kasih kepada saudara laki-lakinya karena telah menjadi rasul kepadanya.

Kisah ini diceritakan dalam sebuah khotbah yang diberikan oleh Romo Tuckwell. “Saudara-saudara,” dia melanjutkan dan berkata, “anak laki-laki yang menjadi Katolik dan menobatkan saudara perempuannya kepada agama Katolik itu membaktikan seluruh hidupnya kepada pelayanan Allah.

DIA ADALAH PASTUR YANG SEDANG BERKHOTBAH KEPADA KALIAN SEKARANG INI. Apa adanya saya, saya berhutang budi kepada Bunda kita. Kalian juga, saudara-saudaraku, berdedikasilah sepenuhnya kepada Bunda kita dan jangan lewatkan satu hari pun tanpa mengucapkan doa yang indah itu, “Salam Maria”, dan Rosario kalian. Mintalah dia menerangi pikiran orang-orang Protestan yang terpisah dari Gereja Kristus yang didirikan di atas Batu Karang itu (Petrus) dan ‘gerbang neraka pun tidak akan menang melawannya”.

Sumber:www.olrl.org/stories/

Berkah Dalem

Kamis, 30 September 2010

Sepiring Nasi Putih


Disuatu senja, terdapat seorang pemuda yang kelihatannya seperti seorang mahasiswa berjalan mondar mandir di depan sebuah rumah makan cepat saji di kota metropolitan, menunggu sampai tamu direstoran sudah agak sepi, dengan agak malu-malu dia masuk kedalam restoran tersebut.

"Tolong sajikan saya sepiring nasi putih."

Dengan kepala menunduk pemuda ini berkata kepada pemilik rumah makan. Sepasang suami istri muda pemilik rumah makan, memperhatikan pemuda ini hanya meminta sepiring nasi putih dan tidak memesan lauk apapun, lalu menghidangkan sepiring penuh nasi putih untuknya.

Ketika pemuda ini menerima nasi putih dengan pelan :

"Dapatkah menyiram sedikit kuah sayur diatas nasi saya."

Istri pemilik rumah berkata sambil tersenyum :

"Ambil saja apa yang engkau suka, tidak perlu bayar !"

Sebelum habis makan, pemuda ini berpikir : "kuah sayur gratis."

Lalu memesan sepiring lagi nasi putih.

"Sepiring tidak cukup anak muda, kali ini saya akan berikan lebih banyak lagi nasinya."
Dengan tersenyum ramah pemilik rumah makan berkata kepada pemuda ini.

"Bukan, saya akan membawa pulang, besok akan membawa ke sekolah sebagai bekal makan siang saya !"

Mendengar perkataan pemuda ini, pemilik rumah makan berpikir pemuda ini tentu dari keluarga miskin di luar kota, demi menuntut ilmu datang ke kota, mencari uang sendiri untuk sekolah, kesulitan dalam keuangan itu sudah pasti.

Berpikir sampai disitu pemilik rumah makan lalu menaruh sepotong daging dan sebutir telur disembunyikan dibawah nasi, kemudian membungkus nasi tersebut sepintas terlihat hanya sebungkus nasi putih saja dan memberikan kepada pemuda ini.

Melihat perbuatannya, istrinya mengetahui suaminya sedang membantu pemuda ini, hanya dia tidak mengerti, kenapa daging dan telur disembunyikan di bawah nasi ?

Suaminya kemudian membisik kepadanya :

"Jika pemuda ini melihat kita menaruh lauk di nasinya dia tentu akan merasa bahwa kita bersedekah kepadanya, harga dirinya pasti akan tersinggung lain kali dia tidak akan datang lagi, jika dia ke tempat lain hanya membeli sepiring nasi putih, mana ada gizi untuk bersekolah."

"Engkau sungguh baik hati, sudah menolong orang masih menjaga harga dirinya."

"Jika saya tidak baik, apakah engkau akan menjadi istriku ?"

Sepasang suami istri muda ini merasa gembira dapat membantu orang lain.

"Terima kasih, saya sudah selesai makan." Pemuda ini pamit kepada mereka.

Ketika dia mengambil bungkusan nasinya, dia membalikan badan melihat dengan pandangan mata berterima kasih kepada mereka.


"Besok singgah lagi, engkau harus tetap bersemangat !"

katanya sambil melambaikan tangan, dalam perkataannya bermaksud mengundang pemuda ini besok jangan segan-segan datang lagi.

Sepasang mata pemuda ini berkaca-kaca terharu, mulai saat itu setiap sore pemuda ini singgah ke rumah makan mereka, sama seperti biasa setiap hari hanya memakan semangkuk nasi putih dan membawa pulang sebungkus untuk bekal keesokan hari.

Sudah pasti nasi yang dibawa pulang setiap hari terdapat lauk berbeda yang tersembunyi setiap hari, sampai pemuda ini tamat, tidak pernah muncul lagi.

Pada suatu hari, ketika suami ini sudah berumur 50 tahun lebih, pemerintah melayangkan sebuah surat bahwa rumah makan mereka harus digusur, tiba-tiba kehilangan mata pencaharian dan mengingat anak mereka yang disekolahkan di luar negeri yang perlu biaya setiap bulan membuat suami istri ini berpelukan menangis dengan panik.

Pada saat ini masuk seorang pemuda yang memakai pakaian bermerek kelihatannya seperti direktur dari kantor bonafid.

"Apa kabar?, saya adalah wakil direktur dari sebuah perusahaan, saya diperintah oleh direktur kami mengundang kalian membuka kantin di perusahaan kami, perusahaan kami telah menyediakan semuanya kalian hanya perlu membawa koki dan keahlian kalian kesana, keuntungannya akan dibagi 2 dengan perusahaan."

"Siapakah direktur diperusahaan kamu ?, mengapa begitu baik terhadap kami? saya tidak ingat mengenal seorang yang begitu mulia !" sepasang suami istri ini berkata dengan terheran.

"Kalian adalah penolong dan kawan baik direktur kami, direktur kami paling suka makan telur dan dendeng buatan kalian, hanya itu yang saya tahu, yang lain setelah kalian bertemu dengannya dapat bertanya kepadanya."

Akhirnya, pemuda yang hanya memakan semangkuk nasi putih ini muncul, setelah bersusah payah selama 20 tahun akhirnya pemuda ini dapat membangun kerajaaan bisnisnya dan sekarang menjadi seorang direktur yang sukses untuk kerajaan bisnisnya.

Dia merasa kesuksesan pada saat ini adalah berkat bantuan sepasang suami istri ini, jika mereka tidak membantunya dia tidak mungkin akan dapat menyelesaikan kuliahnya dan menjadi sesukses sekarang.

Setelah berbincang-bincang, suami istri ini pamit hendak meninggalkan kantornya. Pemuda ini berdiri dari kursi direkturnya dan dengan membungkuk dalam-dalam berkata kepada mereka :"Tetap semangat ya ! dikemudian hari perusahaan tergantung kepada kalian, sampai bertemu besok !"

Kebaikan hati dan balas budi selamanya dalam kehidupan manusia adalah suatu perbuatan indah dan yang paling mengharukan.

Ayo jangan sungkan untuk berbuat baik hari ini... Apa yang akan terjadi besok, kita tidak pernah tahu! GBU

Selasa, 14 September 2010

Tuhan, Jadikanlah Aku Pembawa Damai


Tuhan, Jadikanlah aku pembawa damai,
Bila terjadi kebencian, jadikanlah aku pembawa cinta kasih,
Bila terjadi penghinaan, jadikanlah aku pembawa pengampunan,
Bila terjadi perselisihan, jadikanlah aku pembawa kerukunan,
Bila terjadi kebimbangan, jadikanlah aku pembawa kepastian,
Bila terjadi kesesatan, jadikanlah aku pembawa kebenaran,
Bila terjadi kesedihan, jadikanlah aku sumber kegembiraan,
Bila terjadi kegelapan, jadikanlah aku pembawa terang,
Tuhan semoga aku lebih ingin menghibur daripada dihibur,
Memahami dari pada dipahami, mencintai dari pada dicintai,
Sebab dengan memberi aku menerima
Dengan mengampuni aku diampuni
Dengan mati suci aku bangkit lagi, untuk hidup selama-lamanya.
Amin

Senin, 13 September 2010

BKSN 2010

Thema BKSN 2010 secara nasional adalah : Memperkenalkan kitab Suci kepada anak sejak usia dini “. Thema ini benar-benar menggugah kesadaran kita bersama bahwa Kitab Suci memegang peranan sangat penting dalam kehidupan ini, dan melalui BKSN tahun ini, kita diingatkan kembali untuk memberikan pengajaran tentang Kitab Suci sejak usia dini.

Adapun dalam pertemuan BKSN dibagi dalam 4 pertemuan yaitu :

Pertemuan I – Perkenalan dengan Shema

Shema adalah suatu tradisi dari oraqng tua Bangsa Israel dalam mengajarkan dan memperkenalkan Allah yang Esa, dan karya keselamatanNya kepada anak-anaknya. Pengajaran yang dilakukan tidak hanya sekali tapi secara terus menerus dan merupakan tanggungjawab dari orangtua.

Materi yang didalami dari Kitab Ulangan 6 : 4-9. Dalam ayat tersebut terdapat inti ajaran yaitu : Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu ( Ul 6 : 5 ), Perintah ini oleh Yesus ditetapkan sebagai perintah yang utama ( bdk 22:37).Dalam ayat selanjutnya disebutkan bahwa sebagai orang tua diharuskan untuk mengajarkan hal / perintah yang utama itu kepada anak-anaknya ( ayat 7 ) dan dimanapun kita berada (dirumah, dalam perjalanan, sebelum tidur atau dalam setiap kesempatan berkumpul ).

Pertemuan II – Belajar Kitab Suci Sejak Kecil

Bahan dari pertemuan ke II adalah dari Surat Rasul Paulus kepada Timotius , 2 Tim 3 : 10 – 17. Judul perikop adalah Iman bertumbuh dalam penganiayaan dan pembacaan Kitab Suci.

Timotius adalah rekan sekerja Paulus dalam pewartaannya di Asia, Yunani dan Roma. Dalam suratnya tersebut Paulus meneguhkan Timotius dan juga kita yang membacanya, bahwa dengan membaca Kitab Suci sejak kecil, akan dapat memberikan pegangan dan kekuatan dalam menghadapi penderitaan dalam karya pelayanan dan pewartaan , dan Paulus mengingatkan bahwa Kitab Suci beguna untuk memperbaiki kelakuan dan mengajar dalam kebenaran (bdk 2 Tim 3:16)

Pertemuan III – Mendidik Anak jadi Taat

Bahan bacaan dalam pertemuan ke III diambil dari Efesus 6 : 1-4.

Dalam pertemuan ini kita diajak untuk menyadari bahwa taat kepada orangtua juga berarti taat kepada Kristus, Orangtua untuk selalu mengajarkan kepada anak-anaknya nasihat dan ajaran Tuhan ( dalam KS ). Seluruh dari Perikop ini mengutamakan Kasih sebagai suatu ikatan yang aktualisasinya adalah sikap saling menghormati, anak kepada orang tuanya, Bapak-bapak kepada anaknya, hamba kepada tuannya dan juga sebaliknya.

Pertemuan IV – Sayang Anak

Bahan bacaan yang dipilih dari Injil Markus 10 : 13 – 16

Berbicara tentang anak-anak kita akan memiliki beberapa pandangan, anak-anak adalah Pribadi yang sangat tergantung kepada orang lain, polos, jujur, rendah hati, taat, selalu nampak ceria dll. Sikap – sikap seperti anak-anak itulah yang dikehendaki Allah kepada kita.

Hal itu kalau kita baca dalam perikop-perikop selanjutnya akan sangat kontradiktif dengan sikap seorang dewasa yang terikat pada hartanya ( bdk Mrk 10:17-27), yang hitung-hitungan dalam melayani Tuhan ( bdk Mrk 10:28-31), yang dilanda kecemasan walau bersama Yesus (bdk Mrk 10 : 32-34), yang mau mendapatkan tempat utama setelah bersusah payah mengikuti Yesus (bdk mrk 10 : 35-45).

Selamat Melaksanakan Pendalaman Kitab Suci
Tuhan Yesus Memberkati
Amin

Kamis, 22 Juli 2010

Menyikapi Rencana Tuhan

Saya memohon Kemakmuran
Tuhan memberi saya otak dan tenaga untuk bekerja

Saya memohon Keteguhan hati
Tuhan memberi saya bahaya untuk diatasi

Selalu ada rencana Tuhan dalam setiap kejadian.

Rencana Tuhan jelas jauh di atas rencana manusia, bila dianalogikan rencana-Nya setinggi langit, sedangkan rencana manusia hanya sebatas bumi. Rencana Tuhan jangka panjang, sedangkan rencana kita seringkali instant saja.
Hal inilah yang sering membingungkan manusia yang tidak dapat memahami rencana Tuhan

Misalnya ketika kita memohon kemakmuran, Tuhan tidak langsung memberikan kekayaan, tetapi Tuhan menginginkan kita untuk bekerja karena Dia sudah memberikan otak dan tenaga kepada kita. Bila kita lakukan dengan penuh iman, maka pasti kekayaan dapat kita peroleh sesuai dengan rencana-Nya.
Sedangkan saat kita memohon keteguhan hati, ternyata Tuhan malah memberikan berbagai hal berbahaya yang kita alami.
Hal ini sebenarnya merupakan ujian dari Tuhan agar kita dapat mengatasi semua itu dan memiliki keteguhan hati untuk tetap percaya kepada-Nya.

Setiap ujian atau cobaan yang kita alami dalam hidup ini tidak melebihi kekuatan kita; saat kita tidak sanggup lagi mengatasi hal tersebut, percayalah Tuhan tidak tinggal diam, karena Dia adalah Allah yang setia.
Dia tidak akan membiarkan kita jatuh menderita, karena rancangan-Nya adalah rancangan damai sejahtera dan kebahagiaan yang terwujud tepat pada waktunya dan memberikan hasil yang indah.
Amin ...

Selasa, 06 Juli 2010

SYUKURILAH TALENTAMU


Janganlah cemburu terhadap milik orang lain, tetapi bersyukurlah dengan apa yang sudah kita terima. Kenali talenta dan potensi yang kita miliki, lalu kembangkan sebaik-baiknya sehingga kita jadi manusia unggul. Otomatis rejeki yang akan mengejar kita.

Manusia itu dipenuhi oleh ketidakpuasan dan selalu membanding-bandingkan dengan milik atau kondisi orang lain. Banyak yang kita keluhkan, misalnya “Mengapa tinggi saya hanya 160 cm, sedangkan dia 190 cm, sehingga dapat menjadi pemain basket yang hebat?” atau “Mengapa saya lahir dari keluarga miskin, bukan dari keluarga Sultan Brunei?”, dan masih banyak lainnya.

Hal inilah yang menimbulkan pendapat bahwa rumput di rumah tetangga selalu lebih hijau daripada rumput di pekarangan kita sendiri. Padahal tetangga kita pun melihat rumput kita lebih hijau daripada rumput dia. Jadi siapa yang benar? Nah tidak usah dipermasalahkan siapa yang benar, tetapi marilah kita sadari bahwa setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Tidak ada manusia yang sempurna 100%, tetapi tidak ada juga manusia yang tidak dapat apa-apa. Orang-orang yang cacat pun memiliki keahlian yang luar biasa, misalnya He Ah Lee, pianis autis yang hanya memiliki 4 jari tetapi dia dapat memainkan piano secara luar biasa.

Marilah kita lihat diri sendiri, periksalah apa kelebihan yang kita miliki: keunggulan fisik, emosi, bakat atau talenta yang kita miliki, sifat dan perilaku yang positif, dan masih banyak lainnya. Asahlah hal-hal yang positif ini agar menjadi keunggulan kita, kemudian atasi kelemahan-kelemahan yang kita miliki agar tidak lagi menjadi penghambat. Serta tentus saja tidak lupa untuk selalu mengucap syukur atas semua hal yang telah kita peroleh dari Tuhan. Semua hal inilah yang membuat kita menjadi manusia unggul, dan pasti rejeki menghampiri diri kita.

D'Masiv - Jangan Menyerah (Super HD Video Clip)

Terima kasih untuk Mama tercinta

Senin, 21 Juni 2010

BOTOL PEMANAS DAN BONEKA


Dr. Helen Roseveare, seorang misionaris di Zaire, menuliskan satu pengalamannya saat melayani di Afrika.

“Suatu sore, saya menolong seorang ibu melahirkan di bangsal bersalin. Meskipun kami telah berusaha keras, ibu itu meninggal.

Kami harus merawat bayi prematurnya dan gadis kecilnya yang baru berumur 2 tahun. Sangat sulit untuk menjaga agar bayi prematur itu dapat bertahan hidup karena bangsal ini belum memiliki listrik ataupun inkubator. Padahal suhu di malam hari sangatlah dingin, meskipun negara ini terletak di wilayah equator.

Seorang assisten mengambilkan botol pemanas kami yang terakhir untuk menjaga agar tubuh bayi itu tetap hangat.

Namun, kami kembali putus asa karena botol pemanas yang terakhir itu pecah. Saya segera menyuruh salah satu assisten untuk membungkus bayi itu dengan selimut tebal dan membawanya ke dekat perapian, supaya bayi itu tetap hangat dan tidak kedinginan.

Keesokan harinya, saya mengikuti persekutuan doa dengan anak-anak yatim piatu. Saya menceritakan kepada mereka tentang bayi prematur itu, kakaknya yang masih berusia 2 tahun dan botol pemanas yang pecah.

Saat berdoa, Ruth, seorang anak Afrika yang baru berumur 10 tahun, berkata, “Tuhan, kirimkan kepada kami sebuah botol pemanas sore ini. Bila Engkau mengirimkannya besok pagi, maka akan terlambat karena bayi itu tentu sudah meninggal. Dan jika Engkau mau melakukannya, maukah Tuhan juga mengirimkan sebuah boneka untuk kakaknya supaya dia tahu bahwa Engkau mengasihi dia juga. Amin.”

Terus terang, saya tidak dapat percaya bahwa Tuhan akan melakukan hal itu. Betul, saya tahu bahwa Tuhan dapat mengerjakan segala sesuatu, seperti yang tertulis dalam Alkitab. Tapi tetap membutuhkan waktu. Saya belum pernah mendapat kiriman paket dari rumah selama 4 tahun terakhir ini. Dan jika seseorang mengirimkan paket, apakah mungkin bila dia mengirimkan botol pemanas ke Afrika, sebuah negara tropis? Saat senja, saya mendengar suara mobil datang.

Dan ketika tiba di rumah, saya melihat ada sebuah paket besar telah diletakkan di beranda!
Mata saya berkaca-kaca saat melihatnya dan saya segera memanggil semua anak sehingga kami dapat membuka paket itu bersama.

Selain baju dan obat-obatan, saya tidak dapat mempercayai penglihatan saya! Sebuah botol pemanas dari karet yang baru!

Saya menangis. Saya tidak berani untuk meminta itu secara langsung pada Tuhan, tetapi Ruth yang melakukannya.

Ruth berkata, “Bila Tuhan mengirimkan botol pemanas berarti Dia juga mengirimkan sebuah boneka!”

Dia membongkar semua isi paket dan akhirnya dia menemukan sebuah boneka cantik. Mata Ruth bersinar dan dia berkata, “Dapatkah kita menemui gadis kecil itu dan memberikan boneka ini sehingga dia tahu bahwa Yesus mengasihinya?”

Paket itu dikirim oleh sekelompok anak sekolah minggu 5 bulan yang lalu. Guru Sekolah Minggu mereka sangat taat pada Tuhan bahkan ketika Tuhan memintanya untuk mengirim sebuah botol pemanas dari karet ke negara di wilayah ekuator. Salah satu muridnya juga memberikan sebuah boneka, 5 bulan sebelum Ruth berdoa, “Tuhan, kami membutuhkannya sore ini juga.”

“Maka sebelum mereka memanggil, Aku sudah menjawabnya; ketika mereka sedang berbicara, Aku sudah mendengarkannya” (Yes 65:24)

Kamis, 17 Juni 2010

PETUNJUK DIDALAM DOA

1. Mintalah dengan Iman :
Yakobus 5:16b Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.
Setelah kita meminta maka kita akan menunggu selalu jawabannya dari Tuhan tetapi ada tertulis :

2. Jawabannya adalah Janji-janji Allah :
Matius 7:7-8 "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.

3 Mintalah apa saja :
Matius 21:22 Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya." Tetapi harus sesuai dengan kehendak Tuhan
1Yohanes 5:14 Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya.

4. Percaya dan sudah menerimanya :
Markus 11:24 Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.

5. Hati-hati iblis selalu membuat kita menjadi ragu-ragu dan bimbang :
Yakobus 4:7 Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!

6. Renungkanlah selalu firman Tuhan di dalam doa :
Amsal 4:20-23 Hai anakku, perhatikanlah perkataanku, arahkanlah telingamu kepada ucapanku; janganlah semuanya itu menjauh dari matamu, simpanlah itu di lubuk hatimu. Karena itulah yang menjadi kehidupan bagi mereka yang mendapatkannya dan kesembuhan bagi seluruh tubuh mereka. Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.

7. Ucaplah syukur di dalam doamu :
Filipi 4:6 Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.

MENGATASI KESOMBONGAN KITA :
1. Tunduk kepada Tuhan dan lawan iblis
Yakobus 4:7 Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!

2. Merendahkan diri kepada Tuhan :
Yakobus 4:10 Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan kamu.

3. Menyerahkan diri kepada kuasa Roh Kudus :
Filipi 2:12-13 Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir, karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.

Rabu, 16 Juni 2010

Cara Tuhan Mengabulkan Permohonan

Saya mohon kekuatan dan Tuhan memberi saya kesulitan-kesulitan untuk membuat saya kuat. Saya mohon kebijakan dan Tuhan memberi saya persoalan untuk diselesaikan.

Bila kita mengajukan permohonan kepada Tuhan, maka kita ingin agar permohonan kita tersebut dapat segera terwujud sesuai dengan keinginan kita, padahal Tuhan memiliki rencana lain terhadap kita.
Misalnya saat kita membutuhkan uang untuk membayar kontrakan rumah, maka kita berharap agar hari ini atau besok kita menerima uang sejumlah yang kita butuhkan. Tuhan memiliki rencana yang ajaib untuk memenuhi permohonan kita, tetapi tentu saja sesuai dengan kehendak dan rencana-Nya. Mungkin Dia mengutus seseorang untuk memberikan uang kepada kita, dapat hari ini atau juga minggu depan atau bulan depan. Tetapi mungkin juga Dia menginginkan kita untuk berusaha lebih dulu mencari uang, dengan mencari pekerjaan atau menjadi perantara.

Pada intinya semua permohonan kita dikabulkan oleh Tuhan dengan tiga cara yaitu :
(1) Ya, permohonan kita segera terwujud,
(2) permohonan ditunda sesuai dengan rencana Tuhan, atau
(3) Tuhan menggantikan permohonan kita dengan yang lebih baik.

Seringkali kita tidak dapat menerima, bila Tuhan menggunakan cara ke 2 atau ke 3, sehingga kita marah kepada-Nya.

Demikian juga bila kita mohon kekuatan, maka Tuhan memberikan berbagai kesulitan sebagai latihan agar kita menjadi kuat. Dan bila kita memohon kebijakan, maka Tuhan memberikan berbagai persoalan untuk melatih kita agar menjadi lebih bijak.

Memang Tuhan tidak menjanjikan kemudahan dalam hidup kita, tetapi Dia berjanji untuk tetap setia bersama kita dalam menghadapi setiap kesulitan yang ada.

Karena itu marilah kita pun setia kepada-Nya.

Kamis, 03 Juni 2010

SELAMAT ULANG TAHUN ANAKKU



Bagai kepak sayap burung Camar
perkasa di awan biru
menjelajah dengan riang
selami laut penuh canda tawa
waktupun akan berlabuh
menunggumu di bulan Juni
yang hanya duduk menatap awan biru
dentang usia yang ke sebelas
bagai senyum beribu kunang kunang
hingga malam tak lagi gulita
selamat ultah anaku
Semoga engkau lekas besar

Selasa, 01 Juni 2010

BELAJAR DARI BUAH





1. Jadilah Jagung, Jangan Jambu Monyet

Jagung membungkus bijinya yang banyak, sedangkan jambu monyet memamerkan bijinya yang cuma satu-satunya. Janganlah suka pamer kecuali kalau lagi pameran.

2. Jadilah pohon Pisang

Pohon pisang kalau berbuah hanya sekali, lalu mati. Kesetiaan dalam pernikahan sampai akhir hayat.

3. Jadilah Duren, jangan kedondong

Walaupun luarnya penuh kulit yang tajam, tetapi dalamnya lembut dan manis. hmmmm, beda dengan kedondong, luarnya mulus, rasanya agak asem dan di dalemnya ada biji yang berduri. Walaupun penampakanku kasar tapi aku hatiku lembut loh...hehehe

4. Jadilah bengkoang

Walaupun hidup dalam kompos sampah, tetapi umbinya isinya putih bersih. Jagalah hati jangan kau nodai meskipun...kamu mainnya di tempat sampah, hehehehe...

5. Jadilah padi

Makin padat makin berisi makin merunduk. Tapi awas hati hati ada wereng...

6. Jadilah pohon kelapa

Sudah terkenal dengan serba gunanya, dari akar, batang, buah sampai daunya berguna dan dimanfaatkan orang, apalagi pohon kelapa tidak bisa dimanipulasi maksudnya kelapa ngak bisa dicangkok.

7. Jadilah tandan pete, bukan tandan rambutan

Tandan pete membagi makanan sama rata ke biji petenya, semua seimbang, ngak seperti rambutan ada yang kecil ada yang gede. Maksudnya bagilah cinta kasihmu kepada anak anakmu sama rata tidak pilih kasih.

8. Jadilah cabe

Makin tua makin pedes, makin tua makin judes ....... maksudnya makin bijaksana.

9. Jadilah buah manggis

Bisa ditebak isinya dari bokong buahnya, maksudnya jangan munafik ... hmmmm

10. Jadilah buah nangka

Selain buahnya, nangka memberi getah kepada penjual atau yg memakannya, dan juga aromanya yang harum, artinya berikan kesan kepada semua orang, tentunya kesan yang baik .............. hehehe

Kamis, 27 Mei 2010

Yakinkah anda masuk Sorga?



Apakah Anda memiliki kepastian bahwa Anda memiliki hidup kekal dan akan masuk surga saat Anda meninggalkan dunia ini? Allah ingin Anda memiliki kepastian itu. Alkitab mengatakan, “Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal” (1 Yohanes 5:13). Misalnya Anda berdiri di hadapan Tuhan saat ini dan Dia bertanya, “Mengapa Saya harus mengijinkan engkau masuk Surga?” Apa yang akan Anda katakan? Anda mungkin tidak tahu bagaimana menjawabnya. Apa yang patut Anda ketahui ialah bahwa Tuhan mengasihi kita dan telah menyediakan cara untuk kita mendapat kepastian di mana kita akan melewati kekekalan. Alkitab mengatakan demikian, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yohanes 3:16).

Pertama-tama kita perlu memahami masalah yang menghalangi kita masuk surga. Persoalan itu adalah pribadidosa kita yang menghalangi kita menjalin relasi dengan Tuhan. Secara pribadidan berdasarkan pilihan kita, kita ada orang berdosa. “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah” (Roma 3:23). Kita tidak dapat menyelamatkan diri sendiri. “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri” (Efesus 2:8-9). Kita pantas dibinasakan dan masuk neraka. “Sebab upah dosa ialah maut” (Roma 6:23).

Tuhan suci dan adil, dan harus menghukum dosa, namun Dia mengasihi kita dan telah menyediakan pengampunan untuk dosa-dosa kita. Yesus berkata, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Yohanes 14:6). Yesus mati bagi kita di atas salib: “Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah” (1 Petrus 3:18). Yesus dibangkitkan dari antara orang mati: “Yaitu Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena pembenaran kita (Roma 4:25).

Jadi kembali kepada pertanyaan kita yang semula – “Bagaimana saya tahu pasti bahwa saya akan masuk Surga saat saya meninggal dunia?” Jawabannya: percaya kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan diselamatkan (Kisah Rasul 16:31). “Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya” (Yohanes 1:12). Anda dapat menerima hidup kekal sebagai hadiah CUMA-CUMA. “Karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita” (Roma 6:23). Anda dapat memiliki hidup yang berkelimpahan dan bermakna saat ini juga. Yesus berkata, “Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan” (Yohanes 10:10). Anda dapat hidup dalam kekekalan bersama dengan Yesus di Surga karena Dia sudah berjanji, “Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada” (Yohanes 14:3).

Jikalau Anda mau menerima Yesus sebagai Juruselamat Anda dan menerima pengampunan dari Tuhan, berikut ini adalah sebuah doa yang dapat Anda doakan. Ingat, sekedar mengucapkan doa ini atau doa-doa lainnya tidak akan menyelamatkan Anda. Hanya percaya kepada Yesus yang akan menyelamatkan Anda dari dosa. Doa ini adalah sebuah cara untuk mengungkapkan kepada Tuhan bahwa Anda beriman kepadaNya dan untuk berterima kasih kepadaNya untuk keselamatan yang Dia sediakan bagi Anda. “Tuhan, saya tahu bahwa saya telah berdosa kepadaMu dan pantas untuk dihukum. Namun Yesus Kristus telah menanggung hukuman yang seharusnya saya tanggung sehingga dengan beriman kepadaNya saya dapat diampuni. Saya berbalik dari dosa-dosaku dan percaya kepadaMu untuk diselamatkan. Terima kasih untuk anugerah dan pengampunanMu yang indah! Amin!”

Pentakosta: Turunnya Roh Kudus ke Atas Gereja




Hari Raya Pentakosta mengingatkan kita akan turunnya Roh Kudus yang dijanjikan Yesus atas Gereja yang masih muda, yaitu atas para murid bersama Bunda Maria, yang dengan tekun, sehati dalam doa bersama menantikan kedatangan-Nya, sesudah la naik ke surga.

Ketika tiba hari Pentakosta itu, turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah di mana mereka duduk. Lalu tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus.

Apa arti perayaan Pentakosta bagi kehidupan kita yang merayakannya? Bagi kita, turunnya Roh Kudus dan kadar daya kuasa-Nya bagi hidup kita dalam Gereja, bergantung dari persatuan kita dengan Yesus Kristus dalam doa, Ekaristi dan karya nyata. Karena itu kita harus sungguh-sungguh hidup dari kuasa karya Roh Kudus, di mana Kristus dalam RohNya itu meraja di dalam hidup kita dan kita hidup dalam sikap taat dan setia kepada-Nya. Maka, di sanalah akan terjadi perubahan dan pembaharuan dalam hidup bersama sebagai suatu persekutuan umat Allah dalam Gereja yang satu, kudus, katolik dan apostolik. Roh Kudus pula memimpin kita ke dalam seluruh kebenaran, yaitu mengajarkan kita bagaimana seharusnya kita hidup dan melaksanakan kehendak Bapa di surga.

Dalam hubungan dengan peranan Roh Kudus dalam Gereja, perlu dijelaskan beberapa istilah yang dewasa ini sering disalah-artikan:


KHARISMA. Kharisma sebenarnya berarti: karunia / anugerah Roh Kudus. Tetapi tidak semua rahmat Roh Kudus disebut kharisma. Kharisma merupakan suatu rahmat istimewa yang menonjol pada diri seorang yang memilikinya. Kharisma bukan pameran rahmat, melainkan diberikan oleh Tuhan demi pembangunan / pengembangan Gereja, (bdk. 1 Kor 12:7). Singkatnya, kharisma diberikan sebagai anugerah khusus untuk menjalankan suatu tugas dengan baik di dalam Gereja / jemaat.

Dengan demikian kharisma adalah anugerah iman yang bersifat amat pribadi. Karena itu, tidak bisa semua orang beramai-ramai dan berambisi untuk memperolehnya. Suatu pemberian khusus dari Tuhan bersifat bebas tanpa jasa dari pihak manusia. Tuhan tidak dapat dipaksa untuk memberikan anugerah itu. Anugerah diberikan oleh Tuhan kepada seseorang seturut kehendak-Nya yang bebas. Segala kharisma diberikan Tuhan demi pembangunan jemaat / umat, dalam ketaatan penuh pada pimpinan Gereja. Pembangunan jemaat tidak hanya dengan doa dan nyanyian saja, tetapi juga harus dengan karya nyata: cintakasih, amal dan karya pelayanan.

Kalau tidak demikian, maka bukan kharisma yang sungguh-sungguh melainkan bentuk-bentuk egoisme intern. Jadi, kharisma itu diberikan Tuhan untuk menolong orang lain atau sesama, bukan untuk kepentingan dan kehormatan pribadi. Santo Paulus menyebut beberapa kharisma, antara lain: karunia melayani, mengajar, memberi nasehat, membagikan derma, bahasa roh, penyembuhan.


BAHASA ROH. Bahasa Roh berarti berbicara dengan bahasa roh, artinya berbicara langsung di bawah pengaruh roh. Dalam pembicaraan itu seringkali tidak mempergunakan kata-kata yang biasa yang dimengerti orang lain. Orang itu tidak mau mengatakan sesuatu kepada orang lain, tetapi dengan suaranya ia memperlihatkan / memperdengarkan bahwa roh itu ada di dalamnya. Bahasa roh merupakan salah satu kharisma yang diberikan kepada orang-orang tertentu untuk menolong orang lain. Anugerah bahasa Roh pasti akan mendorong orang untuk menyatakan imannya dalam kesatuan dan kerukunan dengan orang beriman lainnya dalam Gereja dan dengan ketaatan penuh pada pimpinan Gereja / hierarki. Kalau tidak demikian, berarti suatu praktek penyimpangan dalam Gereja, atau pun praktek melarikan diri dari realitas kehidupan Gereja / Jemaat.

Santo Paulus pun bersyukur bahwa ia memperoleh anugerah bahasa Roh, tetapi ia tidak suka menggunakannya karena tidak bermanfaat bagi orang lain. Mengapa? Karena orang lain tidak mengerti. “Aku mengucap syukur kepada Allah, bahwa aku berkata-kata dengan bahasa roh lebih dari pada kamu semua. Tetapi dalam pertemuan jemaat aku lebih suka mengucapkan lima kata yang dapat dimengerti untuk mengajar orang lain juga, dari pada beribu-ribu kata dengan bahasa roh” (1 Kor 14:18-19).


PEMBEDAAN ROH. Pembedaan roh berarti menguji karya roh dalam hati sendiri; bukannya suatu bentuk ketaatan kepada roh saja, tetapi hendaknya juga suatu bentuk dalam dalam rangka melibatkan diri dalam pembangunan Gereja. Dewasa ini kita mendengar istilah “prioritas”, karena ada banyak hal yang harus dilakukan. Maka orang harus memilih mana yang lebih penting, mana yang lebih berguna dan terutama mana yang lebih sesuai dengan kehendak Allah. Praktek membedakan roh itu sudah biasa dilaksanakan orang sejak dari dulu, hanya baru sekarang istilah “membedakan roh” semakin populer digunakan.


PENCURAHAN ROH. Pencurahan roh berarti segala doa permohonan disampaikan kepada Allah agar berkat rahmat Sakramen Pembaptisan dan Krisma, hidup kita semakin digairahkan dan dipenuhi dengan kekuasaan Roh Kudus. Hal seperti itu sudah biasa dilaksanakan oleh orang yang sungguh-sungguh beriman. Hanya “Pencurahan Roh” itu sama seperti “membedakan roh” yang dewasa ini lebih populer tapi isinya tetap sama.

Namun harus dibedakan dengan baik antara “Pencurahan Roh” dengan Sakramen Pembaptisan dan Krisma, sebab dalam kedua sakramen itu Roh Kudus dicurahkan ke dalam hati kita. Penggunaan istilah di atas dapat mengaburkan makna / arti Sakramen Pembaptisan dan Krisma.

Konsili Vatikan II mengajak kita agar senantiasa terbuka terhadap Roh Kudus dan segala karunia-Nya. Ciri-ciri orang yang mendapat karunia istimewa adalah orang yang rendah hati dan terbuka terhadap semua orang. Orang yang mempunyai karunia istimewa itu senantiasa mau melayani Gereja / jemaat dengan penuh kasih tanpa pamrih, taat pada hierarki dan memelihara kesatuan dan kerukunan dengan semua umat beriman dalam Gereja yang satu, kudus, katolik dan apostolik.

Sumber : http://www.indocell.net/yesaya/pustaka2/id508.htm oleh: P. Yosef Bukubala, SVD

Patung Bunda Maria menangis

Bunda Maria St. Evangelista Kudus

JANJIMU SEPERTI FAJAR - Franky Sihombing

saykoji - Laskar Kristus

Koes Plus - Ayah (Live)

Selasa, 25 Mei 2010

Bunda tolong mandikan aku sekali saja

Dewi adalah sahabat saya, ia adalah seorang mahasiswi yang berotak cemerlang dan memiliki idealisme yang tinggi. Sejak masuk kampus, sikap dan konsep dirinya sudah jelas: meraih yang terbaik di bidang akademis maupun profesi yang akan digelutinya. ''Why not to be the best?,'' begitu ucapan yang kerap kali terdengar dari mulutnya, mengutip ucapan seorang mantan presiden Amerika.
Ketika Kampus, mengirim mahasiswa untuk studi Hukum Internasional di Universiteit Utrecht-Belanda, Dewi termasuk salah satunya.
Setelah menyelesaikan kuliahnya, Dewi mendapat pendamping hidup yang ''selevel''; sama-sama berprestasi, meski berbeda profesi. tak lama berselang lahirlah Bayu, buah cinta mereka, anak pertamanya tersebut lahir ketika Dewi diangkat manjadi staf diplomat, bertepatan dengan suaminya meraih PhD. Maka lengkaplah sudah kebahagiaan mereka.
Ketika Bayu, berusia 6 bulan, kesibukan Dewi semakin menggila. Bak seekor burung garuda, nyaris tiap hari ia terbang dari satu kota ke kota lain, dan dari satu negara ke negara lain. Sebagai seorang sahabat setulusnya saya pernah bertanya padanya,
"Tidakkah si Bayu masih terlalu kecil untuk ditinggal-tinggal oleh ibundanya ?" Dengan sigap Dewi menjawab, "Oh, saya sudah mengantisipasi segala sesuatunya dengan sempurna". "Everything is OK !, Don’t worry Everything is under control kok !" begitulah selalu ucapannya, penuh percaya diri.
Ucapannya itu memang betul-betul ia buktikan. Perawatan anaknya, ditangani secara profesional oleh baby sitter termahal. Dewi tinggal mengontrol jadwal Bayu lewat telepon. Pada akhirnya Bayu tumbuh menjadi anak yang tampak lincah, cerdas mandiri dan mudah mengerti.
Kakek-neneknya selalu memompakan kebanggaan kepada cucu semata wayang itu, tentang betapa hebatnya ibu-bapaknya. Tentang gelar Phd. dan nama besar, tentang naik pesawat terbang, dan uang yang berlimpah. "Contohlah ayah-bundamu Bayu, kalau Bayu besar nanti jadilah seperti Bunda". Begitu selalu nenek Bayu, berpesan di akhir dongeng menjelang tidurnya.
Ketika Bayu berusia 5 tahun, neneknya menyampaikan kepada Dewi kalau Bayu minta seorang adik untuk bisa menjadi teman bermainnya dirumah apa bila ia merasa kesepian.
Terkejut dengan permintaan tak terduga itu, Dewi dan suaminya kembali meminta pengertian anaknya. Kesibukan mereka belum memungkinkan untuk menghadirkan seorang adik buat Bayu. Lagi-lagi bocah kecil inipun mau ''memahami'' orangtuanya.
Dengan Bangga Dewi mengatakan bahwa kamu memang anak hebat, buktinya, kata Dewi, kamu tak lagi merengek minta adik. Bayu, tampaknya mewarisi karakter ibunya yang bukan perengek dan sangat mandiri. Meski kedua orangtuanya kerap pulang larut, ia jarang sekali ngambek. Bahkan, tutur Dewi pada saya , Bayu selalu menyambut kedatangannya dengan penuh ceria. Maka, Dewi sering memanggilnya malaikat kecilku. Sungguh keluarga yang bahagia, pikir saya. Meski kedua orangtuanya super sibuk, namun Bayu tetap tumbuh dengan penuh cinta dari orang tuanya. Diam-diam, saya jadi sangat iri pada keluarga ini.
Suatu hari, menjelang Dewi berangkat ke kantor, entah mengapa Bayu menolak dimandikan oleh baby sitternya. Bayu ingin pagi ini dimandikan oleh Bundanya," Bunda aku ingin mandi sama bunda...please...please bunda", pinta Bayu dengan mengiba-iba penuh harap.
Karuan saja Dewi, yang detik demi detik waktunya sangat diperhitungkan merasa gusar dengan permintaan anaknya. Ia dengan tegas menolak permintaan Bayu, sambil tetap gesit berdandan dan mempersiapkan keperluan kantornya. Suaminya pun turut membujuk Bayu agar mau mandi dengan baby sitternya. Lagi-lagi, Bayu dengan penuh pengertian mau menurutinya, meski wajahnya cemberut.
Peristiwa ini terus berulang sampai hampir sepekan. "Bunda, mandikan aku !" Ayo dong bunda mandikan aku sekali ini saja...?" kian lama suara Bayu semakin penuh tekanan. Tapi toh, Dewi dan suaminya berpikir, mungkin itu karena Bayu sedang dalam masa pra-sekolah, jadinya agak lebih minta perhatian. Setelah dibujuk-bujuk, akhirnya Bayu bisa ditinggal juga dan mandi bersama Mbanya.
Sampai suatu sore, Dewi dikejutkan oleh telpon dari sang baby sitter, "Bu, hari ini Bayu panas tinggi dan kejang-kejang. Sekarang sedang di periksa di Ruang Emergency".
Dewi, ketika diberi tahu soal Bayu, sedang meresmikan kantor barunya di Medan. Setelah tiba di Jakarta, Dewi langsung ngebut ke UGD. Tapi sayang... terlambat sudah...Tuhan sudah punya rencana lain. Bayu, si malaikat kecil, keburu dipanggil pulang oleh Tuhannya.. Terlihat Dewi mengalami shock berat.
Setibanya di rumah, satu-satunya keinginan dia adalah untuk memandikan putranya, setelah beberapa hari lalu Bayu mulai menuntut ia untuk memandikannya, Dewi pernah berjanji pada anaknya untuk suatu saat memandikannya sendiri jika ia tidak sedang ada urusan yang sangat penting. Dan siang itu, janji Dewi akhirnya terpenuhi juga, meskipun setelah tubuh si kecil terbujur kaku.
Ditengah para tetangga yang sedang melayat, terdengar suara Dewi dengan nada yang bergetar berkata "Ini Bunda Nak...., Hari ini Bunda mandikan Bayu ya...sayang....! akhirnya Bunda penuhi juga janji Bunda ya Nak.." . Lalu segera saja satu demi satu orang-orang yang melayat dan berada di dekatnya tersebut berusaha untuk menyingkir dari sampingnya, sambil tak kuasa untuk menahan tangis mereka.
Ketika tanah merah telah mengubur jasad si kecil, para pengiring jenazah masih berdiri mematung di sisi pusara sang Malaikat Kecil.
Berkali-kali Dewi, sahabatku yang tegar itu, berkata kepada rekan-rekan disekitanya, "Inikan sudah takdir, ya kan..!" Sama saja, aku di sebelahnya ataupun di seberang lautan, kalau sudah saatnya di panggil, ya dia pergi juga, iya kan?".
Saya yang saat itu tepat berada di sampingnya diam saja. Seolah-olah Dewi tak merasa berduka dengan kepergian anaknya dan sepertinya ia juga tidak perlu hiburan dari orang lain.
Sementara di sebelah kanannya, Suaminya berdiri mematung seperti tak bernyawa. Wajahnya pucat pasi dengan bibir bergetar tak kuasa menahan air mata yang mulai meleleh membasahi pipinya.
Sambil menatap pusara anaknya, terdengar lagi suara Dewi berujar, "Inilah konsekuensi sebuah pilihan!" lanjut Dewi, tetap mencoba untuk tegar dan kuat.
Angin senja meniupkan aroma bunga kamboja yang menusuk hidung hingga ke tulang sumsum. Tak lama setelah itu tanpa di duga-duga tiba-tiba saja Dewi jatuh berlutut, lalu membantingkan dirinya ke tanah tepat diatas pusara anaknya sambil berteriak-teriak histeris. "Bayu maafkan Bunda ya sayaang..!!, ampuni bundamu ya nak...? serunya berulang-ulang sambil membenturkan kepalanya ketanah, dan segera terdengar tangis yang meledak-ledak dengan penuh berurai air mata membanjiri tanah pusara putra tercintanya yang kini telah pergi untuk selama-lamanya.
Sepanjang persahabatan kami, rasanya baru kali ini saya menyaksikan Dewi menangis dengan histeris seperti ini.
Lalu terdengar lagi Dewi berteriak-teriak histeris "Bangunlah Bayu sayaaangku....Bangun Bayu cintaku, ayo bangun nak.....?!?" pintanya berulang-ulang, "Bunda mau mandikan kamu sayang.... Tolong Beri kesempatan Bunda sekali saja Nak.... Sekali ini saja, Bayu.. anakku...?"
Dewi merintih mengiba-iba sambil kembali membenturkan kepalanya berkali-kali ke tanah lalu ia peluki dan ciumi pusara anaknya bak orang yang sudah hilang ingatan. Air matanya mengalir semakin deras membanjiri tanah merah yang menaungi jasad Bayu.
Senja semakin senyap, aroma bunga kamboja semakin tercium kuat manusuk hidung membuat seluruh bulu kuduk kami berdiri menyaksikan peristiwa yang menyayat hati ini...tapi apa hendak di kata, nasi sudah menjadi bubur, sesal kemudian tak berguna. Bayu tidak pernah mengetahui bagaimana rasanya dimandikan oleh orang tuanya karena mereka merasa bahwa banyak hal yang jauh lebih penting dari pada hanya sekedar memandikan seorang anak.
Semoga kisah ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi kita semua para orang tua yang sering merasa hebat dan penting dengan segala kesibukannya

Jumat, 14 Mei 2010

BULAN MARIA


Berdasarkan pada tradisi Gereja, bulan Mei dan Oktober dikhususkan untuk menghormati Bunda Maria. Tapi, bulan Mei lebih disebut sebagai bulan Maria, sedangkan bulan Oktober sebagai bulan Rosario. Sebetulnya, tradisi yang memandang bulan Mei sebagai bulan Maria sudah ada sejak abad pertengahan. Pada mulanya, orang-orang kafir di Italia dan Jerman sudah mempunyai kebiasaan untuk menghormati dewa-dewi pada bulan Mei. Ketika mereka menjadi Kristen, bentuk kebiasaan bulan Mei itu tetap dilanjutkan, tapi sasarannya diganti: bukan lagi dewa-dewi, tapi Bunda Maria.

Penghormatan terhadap Bunda Maria juga merupakan hasil perkembangan dalam Gereja, sejak abad XVII hingga abad XIX. Pada tanggal 1 Mei 1965, Paus Paulus VI dengan ensiklik Mense Maio menegaskan kembali tradisi kesalehan ini dengan menyatakan bahwa penghormatan kepada Bunda Maria pada bulan Mei merupakan “kebiasaan yang amat bernilai“. Adapun, kebiasaan bulan Oktober sebagai bulan rosario dinyatakan pertama kalinya oleh Paus Leo XIII pada akhir abad XIX yang menganjurkan umat beriman untuk berdoa rosario setiap hari pada bulan Oktober.

Dalam Injil, tidak banyak pembicaraan tentang Maria. Intervensi Maria dalam masa-masa awal kelahiran sampai Yesus remaja (melahirkan, mengungsi, mengantar sunat, mengantar dan menjemput ke bait Allah) dan perkawinan di Kana. Maria tampil lagi ketika berdiri di kaki salib Yesus. Juga, pasca kenaikan Yesus ke surga, ketika para murid bingung, Maria ada dan menemani para rasul di Yerusalem. Kehadiran yang tidak menonjol (namun penting), berbeda sekali dengan perhatian yang diberikan Gereja sejak abad-abad pertama:

1. Abad pertama: Sejak dulu, Maria amat dihormati-baik di Gereja Timur maupun di Gereja Barat. Doa pertama yang langsung ditujukan kepada Maria adalah doa latin Sub Tuum Praesidium, yang berasal dari abad ketiga. Kini, doa ini kerap dipakai dalam completorium. Arti lengkap doa tersebut: “Santa Maria, Bunda Kristus, kami berlindung kepadamu, janganlah mengabaikan doa kami, bila kami dirundung nestapa. Bebaskanlah kami selalu dari segala mara bahaya, ya perawan yang tersuci.”

2. Ratu Kita: Dalam abad ke-12, muncul nama baru untuk Maria, “Notre Dame” atau “Our Lady”, yang dalam bahasa Indonesia, diartikan sebagai “Ratu Kita”. Abad ini ditandai dengan ke-ksatria-an dan pemujian kaum hawa. Banyak katedral dibangun untuk memuliakan Maria. Dalam abad ke-11, Ademar dari Monteil sudah menulis madah Salve Regina, “Salam Ya Ratu“, yang kemudian didengungkan dimana-mana, misalnya dalam ibadat salve dan penutup doa ofisi.

3. Malaikat Tuhan: Doa Angelus atau Malaikat Tuhan adalah doa untuk memperingati penjelmaan Kristus dalam rahim Maria. Doa ini terdiri dari tiga ayat dan setiap kali didoakan dikuti dengan doa Salam Maria. Doa ini berasal dari abad pertengahan, didoakan pada pukul 06.00, 12.00 dan 18.00 - ketika lonceng gereja dibunyikan.

4. Devosi kepada Maria sebagai “Mater Dolorosa” (Ibu yang Berdukacita) berasal dari Injil Lukas (2:35). Dalam ayat tersebut, Simeon memberi nubuat kepada Maria bahwa “suatu pedang akan menembus jiwanya“. Biasanya orang menghitung tujuh dukacita atau ‘pedang’ yang menembus jiwa Maria, al: nubuat Simeon sendiri, Pengungsian ke Mesir, Sabda Maria: “Lihatlah ayah dan ibumu mencari Engkau dengan cemas” (ketika Yesus tertinggal di Bait Allah), Pertemuan dengan Yesus yang memanggul salib, Ibu Maria berdiri di kaki salib, Yesus diturunkan dari salib dan diletakkan di pangkuan ibunda (adegannya seperti digambarkan oleh Michelangelo dengan patung Pieta-nya), dan Yesus dimakamkan. Pesta Mater Dolorosa sendiri didirikan oleh Paus Benedictus XIII pada tahun 1727, dan kini dirayakan setiap tanggal 15 September.

5. Hati Tersuci St. Maria: Devosi ini dirintis oleh St. Yohanes Eudes (1601-1680). Devosi ini kini mendapat tempat dalam liturgi pada hari Sabtu sesudah Minggu Pentakosta dengan misa kudus untuk memperingati Hati tersuci St. Perawan Maria.

Dalam bulan Mei ini doa yang indah bagi Bunda Maria menurut tradisi Katolik adalah doa Salam Maria. Bagian pertama dari doa tersebut berkembang dalam abad pertengahan ketika Maria, Bunda Yesus, menjadi bahan perhatian umat kristiani sebagai saksi terbesar atas hidup, wafat dan kebangkitan Yesus. Bagian awal dari doa Salam Maria merupakan salam Malaikat Gabriel di Nazaret menurut Injil Lukas: “Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu”. Dengan salam itu, Malaikat Tuhan menyatakan belas kasih ilahi bahwa Tuhan akan menyertai Maria. Maria akan melahirkan Yesus ke dunia. Bagian selanjutnya, adalah salam yang disampaikan kepada Maria oleh Elisabet, sepupunya, seperti ditulis dalam Injil Lukas: “terpujilah engkau di antara wanita, dan terpujilah buah tubuhmu Yesus”. Dan akhirnya pada abad ke-15, bagain doa selanjutnya di tambahkan: “Santa Maria, Bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini sekarang dan waktu kami mati”. Melalui bagian doa ini kita memohon kepada Bunda Maria untuk mendoakan kita orang yang berdosa, sekarang dan menjelang saat ajal kita.

Bunda Maria adalah bunda yang siap memperhatikan dan mendampingi kita anak-anaknya dalam peziarahan kita di dunia ini.

Per Mariam ad Jesum
To Jesus through Mary
Melalui Maria mari kita menuju Yesus

Sumber : http://kmki.wordpress.com