Rabu, 29 Oktober 2008

RAPOR YESUS

Baru baru ini telah ditemukan sebuah dokumen yang diduga rapor Yesus waktu sekolah.

Tertulis :

Nilai Agama C
Karena sewaktu ditanya Siapakah yang menciptakan dunia ? Dijawanya : Bapaku
Nilai Olah Raga D
Karena disuruh berenang malah berjalan diatas air
Nilai Matematika E
karena menjumlahkan 5 roti + 2 ikan = 12 bakul
Nilai Kimia A+
karena Dia membuat formula yang hebat yaitu merubah air menjadi anggur

Selasa, 28 Oktober 2008

KUASA DOA SATU SALAM MARIA


Jutaan umat Katolik biasa mendaraskan Salam Maria. Sebagian mendaraskannya dengan begitu cepat, bahkan tanpa memikirkan kata-kata yang mereka ucapkan. Pernyataan-pernyataan berikut ini semoga dapat membantu kita mendaraskannya dengan lebih khusuk.

Satu Salam Maria yang didaraskan dengan baik memenuhi hati Bunda Maria dengan sukacita dan memperolehkan bagi diri kita sendiri rahmat-rahmat luar biasa yang tak terkatakan, yang ingin dilimpahkan Bunda Maria kepada kita. Satu Salam Maria yang didaraskan dengan baik memperolehkan bagi kita jauh lebih banyak rahmat daripada seribu Salam Maria yang didaraskan secara asal.

Doa Salam Maria bagaikan suatu tambang emas di mana kita senantiasa dapat menggali darinya tanpa ia pernah menjadi habis. Sulitkah mendaraskan Salam Maria dengan baik? Yang kita perlukan hanyalah belajar memahami nilai dan artinya.

St. Hieronimus mengatakan bahwa “kebenaran yang terkandung dalam Salam Maria begitu agung dan luhur, begitu mengagumkan, hingga tak ada manusia atau pun malaikat yang dapat memahami sepenuhnya.”

St. Thomas Aquinas, Pujangga Gereja yang terkemuka, 'yang paling bijaksana di antara para kudus dan yang paling kudus di antara para bijaksana', seperti dinyatakan oleh Paus Leo XIII, berkhotbah selama 40 hari lamanya di Roma hanya tentang Salam Maria, membuat para pendengarnya terpesona serta penuh sukacita.

Pastor F. Suarez, seorang imam Yesuit yang terpelajar dan kudus, ketika sedang menghadapi ajal menyatakan bahwa dengan senang hati ia akan menyerahkan seluruh dari banyak buku berbobot yang ia tulis, juga seluruh karya sepanjang hidupnya, demi mendapatkan ganjaran dan jasa dari satu doa Salam Maria yang didaraskan dengan khusuk dan tulus.

St. Mechtilda, yang sangat mengasihi Bunda Maria, suatu hari sedang berusaha keras untuk menggubah sebuah doa yang indah untuk menghormati Bunda Maria. Bunda Maria menampakkan diri kepadanya, dengan tulisan emas di dadanya: “Salam Maria penuh rahmat.” Santa Perawan berkata kepadanya, “Berhentilah, anakku terkasih, dari usahamu itu, oleh sebab tidaklah mungkin engkau dapat menggubah suatu doa yang dapat memberiku sukacita dan kebahagiaan seperti Salam Maria.”

Seorang pria memperoleh sukacita luar biasa dengan mendaraskan Salam Maria secara perlahan-lahan. Santa Perawan menampakkan diri kepadanya dengan tersenyum dan mengatakan kepadanya hari serta jam bilamana ia akan meninggal, serta memperolehkan baginya kematian yang paling kudus dan bahagia. Setelah kematiannya, sekuntum bunga bakung putih yang indah tumbuh dari mulutnya. Pada daun-daun bunganya tertulis “Salam Maria”.

Cesarius menceritakan kisah serupa. Seorang biarawan yang rendah hati dan kudus tinggal di sebuah biara. Daya tangkap dan daya ingatnya begitu lemah hingga ia hanya dapat menghafalkan satu doa saja, yaitu “Salam Maria”. Setelah kematiannya, sebatang pohon tumbuh di atas kuburnya dan pada semua daun-daunnya tertulis: “Salam Maria”.

Kisah-kisah indah berikut ini menunjukkan kepada kita betapa tinggi nilai devosi kepada Bunda Maria dan betapa besar kuasa doa Salam Maria yang didaraskan dengan khusuk.

Setiap kali kita mengucapkan Salam Maria, kita mengulangi kata-kata yang sama yang diucapkan Malaikat Agung St. Gabriel pada waktu menyampaikan salam kepada Maria pada Hari Kabar Sukacita, yaitu ketika ia menjadi Bunda Putra Allah.

Begitu banyak rahmat dan sukacita yang memenuhi jiwa Maria saat itu.

Sekarang, pada saat kita mendaraskan Salam Maria, kita mempersembahkan sekali lagi segala rahmat dan sukacita tersebut kepada Bunda Maria dan ia menerimanya dengan bahagia yang mendalam.

Sebagai balasnya, ia membagikan sukacitanya itu kepada kita.

Suatu ketika, Yesus meminta St. Fransiskus Asisi untuk memberi-Nya sesuatu. Orang kudus itu menjawab, “Tuhan terkasih, aku tak dapat memberi-Mu apa-apa lagi, sebab aku telah memberikan segalanya untuk-Mu, yaitu segenap cintaku.”

Yesus tersenyum dan berkata, “Fransiskus, berikan pada-Ku segenap cintamu itu lagi dan lagi, setiap kali, cintamu itu mendatangkan kesukaan yang sama bagi-Ku.”

Demikian juga dengan Bunda kita terkasih. Setiap kali kita mendaraskan Salam Maria, Bunda Maria menerima dari kita segala sukacita dan kebahagiaan yang sama seperti yang ia terima dari perkataan St. Gabriel.

Allah yang Mahakuasa telah menganugerahkan kepada Bunda-Nya yang Terberkati segala kemuliaan, keagungan, dan kekudusan yang diperlukan untuk menjadikannya Bunda-Nya Sendiri yang paling sempurna.

Namun demikian, Ia juga menganugerahkan kepada Bunda-Nya segala pesona, cinta, kelemah-lembutan serta kasih sayang yang diperlukan untuk menjadikannya Bunda kita yang paling terkasih. Bunda Maria adalah sungguh-sungguh dan benar-benar Bunda kita.

Seperti anak-anak lari kepada ibunya ketika menghadapi bahaya untuk minta perlindungan, demikian juga patutlah kita lari segera dengan keyakinan tak terbatas kepada Maria.

St. Bernardus dan banyak para kudus lainnya mengatakan bahwa tak pernah sekali pun terdengar pernah terjadi di suatu waktu atau pun tempat bahwa Bunda Maria menolak mendengarkan doa anak-anaknya yang di bumi.

Mengapakah kita tidak menyadari kebenaran yang sangat menghibur hati kita ini? Mengapakah kita menolak cinta dan penghiburan yang ditawarkan oleh Bunda Allah yang Manis kepada kita?

Adakah sikap acuh kita yang mengerikan, yang menjauhkan kita dari pertolongan dan penghiburan yang sedemikian itu?

Mengasihi dan mengandalkan Maria berarti berbahagia di dunia sekarang ini dan berbahagia kelak di Surga.

Dr. Hugh Lammer adalah seorang Protestan fanatik, dengan prasangka-prasangka kuat menentang Gereja Katolik. Suatu hari ia menemukan suatu penjelasan tentang Salam Maria dan membacanya. Ia begitu terpesona olehnya hingga mulai mendaraskannya setiap hari. Tanpa disadarinya, segala antipati dan kebenciannya terhadap Gereja Katolik mulai lenyap. Ia menjadi seorang Katolik, seorang imam yang kudus dan profesor Teologi Katolik di Breslau.

Seorang imam diminta datang ke sisi pembaringan seorang yang sedang menghadapi ajal dalam keputusasaan oleh karena dosa-dosanya. Namun demikian, orang itu bersikukuh menolak mengakukan dosa-dosanya. Sebagai usahanya yang terakhir, imam meminta si sakit agar setidak-tidaknya ia mendaraskan Salam Maria. Sesudah mendoakan Salam Maria, pria malang itu mengakukan dosanya dengan tulus dan meninggal dengan kudus.

Di Inggris, seorang imam paroki diminta untuk pergi menemui seorang wanita Protestan yang sedang sakit parah dan rindu menjadi seorang Katolik. Ketika ditanya apakah ia pernah pergi ke Gereja Katolik, atau apakah ia pernah belajar dari umat Katolik, atau apakah ia membaca buku-buku Katolik, ia menjawab, “Tidak, tidak pernah.” Sejauh yang dapat diingatnya ialah - ketika masih kanak-kanak - ia belajar dari seorang gadis kecil tetangga yang Katolik doa Salam Maria, yang kemudian dilakukannya setiap malam. Wanita itu kemudian dibaptis dan sebelum meninggal boleh menikmati kebahagian menyaksikan suami dan anak-anaknya dibaptis juga.

St. Gertrude mengatakan dalam bukunya, “Wahyu” bahwa ketika kita mengucap syukur kepada Tuhan atas rahmat-rahmat yang Ia berikan kepada seorang kudus tertentu, kita juga memperoleh bagian besar atas rahmat-rahmat tersebut.

Jika demikian, rahmat-rahmat apakah yang tidak akan kita peroleh jika kita mendaraskan Salam Maria sementara kita mengucap syukur kepada-Nya atas segala rahmat tak terkatakan yang telah Ia anugerahkan kepada Bunda-Nya Maria?

With Ecclesiastical Approval

“. . . Satu Ave Maria (Salam Maria) yang didaraskan tanpa perasaan mendalam, tetapi dengan kehendak yang tulus dalam masa kekeringan, jauh lebih bernilai di hadapanku daripada satu Rosario penuh yang didaraskan di tengah penghiburan.”

Bunda Maria kepada Sr. Benigna Consolata Ferrero

“Seorang imam Yesuit yang kudus dan terpelajar, Pastor Suarez, memahami dengan begitu mendalam nilai Salam Malaikat (Salam Maria) hingga ia mengatakan bahwa ia akan dengan senang hati menyerahkan segala ilmu yang diperolehnya demi memperoleh ganjaran dan jasa satu Salam Maria yang didaraskan dengan pantas.”

St. Louis De Montfort, Rahasia Rosario, hal. 48

sumber : “The Power of One Hail Mary”; www.catholictradition.org

“diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin Pauly Fongemie ~ Catholic Tradition.”

Rabu, 22 Oktober 2008

ROSARIO = DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA


Seperti yang kita ketahui pada tanggal 7 Oktober, semua umat Katolik memperingati peristiwa Bunda Maria sebagai ratu Rosari. Oleh karena itu maka pada setiap bulan Oktober diperingati sebagai bulan rosario oleh umat katolik diseluruh dunia, berkenaan dengan hal itu maka kita akan mengulas tentang “Bulan Rosario”.

Rosario berasal dari bahasa latin yaitu “Rosarium” yang berarti karangan bunga mawar. Kata ini menyimbolkan: Pertama: Ungkapan doa kita yang tulus terhadap Bunda Maria, bagaikan mawar indah yang harum mewangi. Kedua: Menunjukkan keunggulan Bunda Maria diantara wanita dan umat beriman pada umumnya, sebab ia penuh rahmat, ratu para perawan dan bunda Yesus.
Jika dilihat dari sejarah. Pada abad pertengahan, ada banyak biarawan monastic yang tidak mampu berbahasa Latin, sehingga mereka kesulitan mengikuti doa offisi (mendaraskan mazmur). Maka mereka mengganti doa offisi dengan mendaraskan 150 kali doa Bapa Kami. Jumlah doa Bapa Kami itu dihitung dengan seuntai tali manik-manik atau tali berikat-ikat. Tali itu disebut Pater Noster (Bapa Kami). Seiring dengan perkembangan devosi umat kepada bunda Maria, maka kebiasaan mendoakan Bapa Kami dengan manik-manik itu bergeser kepada doa Salam Maria. Doa Salam Maria didaraskan dan dihitung dengan menggunakan tali Pater Noster. Rangkaian doa Salam Maria yang didoakan 150 kali itu disebut “Psalterium Marianum”, artinya Kitab Mazmur Maria. Seratus lima puluh Salam Maria terbagi atas 15 sepuluhan yang masing-masing didahului doa Bapa Kami sebagai antiphon dan ditutup Kemuliaan sebagai doa tanggapan. Rosario kemudian berperan sebagai peniru sekaligus pengganti offisi kaum biarawan yang tidak bisa membaca. Nah sejak abad XII, doa salam Maria mulai diulang-ulang untuk mengenang 5 sukacita Maria yaitu :
•kabar dari malaikat
•kelahiran Yesus
•kebangkitan Yesus
•kenaikan Yesus dan pengangkatan Maria ke surga.
Pada abad XIII, lima suka cita Maria itu ditambah dengan penampakan Tuhan dengan kepada bangsa2 kafir, Pentakosta, kunjungan Maria kepada Elisabet, sehingga menjadi 7 suka cita Maria.
Kemudian pada abad XV, daftar presidia yang ditetapkan sebagai landasan doa rosario makin dikenal dimana-mana seiring dengan ditemukannya mesin cetak. Buku kecil yang dicetak di Ulm (Jerman) tahun 1483 menganjurkan tiga rangkaian gambar, masing-masing memuat lima lukisan tersendiri, yaitu 5 sukacita Maria, 5 penumpahan darah Yesus dan 5 suka cita Maria setelah kebangkitan Yesus. Jadi Inilah ke-15 peristiwa Rosario yang kita kenal hingga sekarang. Dan daftar ini pun disahkan Paus Pius V ketika menetapkan Rosario sebagai doa yang sah pada tahun 1569.

Berdasarkan Enskilik Marialis Cultus dari Paus pendahulunya, yang membicarakan tentang Rosario sebagai ringkasan Injil, Paus Yohanes Paulus II dalam Enskilik Rosarium Virginis Mariae, merasa perlu melengkapi pola baru pada pola rosario yaitu peristiwa Terang. Paus mengatakan “Agar Rosario menjadi ringkasan Injil yang lebih utuh, tepatlah ditambahkan renungan tentang peristiwa-peristiwa amat penting dalam pelayanan Yesus di hadapan umum antar pembaptisan dan sengsaraNya. Peristiwa-peristiwa baru ini ditempatkan sesudah renungan sekitar inkarnasi dan kehidupan Yesus yang tersembunyi (peristiwa gembira) dan sebelum renungan yang berpusat pada sengsaraNya (peristiwa sedih) dan kenangan akan kebangkitanNya (peristiwa mulia). Jadi penambahan peristiwa baru ini dimaksudkan untuk memberi kesegaran dan untuk mengobarkan minat baru terhadap doa rosario dalam spritualitas kristiani sebagai jalan lurus menuju lubuk hati Yesus, samudera sukacita dan terang sengsara dan kemuliaan."
Bulan Maria diperingati setiap bulan Mei (31 Mei), untuk memperingati bunda Maria mengunjungi Elizabeth saudarinya. Peristiwa ini perlu dimaknai oleh gereja bahwa Maria karena imannya, dipilih Tuhan sebagai jalan keselamatan yakni mengandung oleh Roh Kudus dan melahirkan Yesus Sang Juru Selamat. Kunjungannya kepada Elizabeth merupakan pewartaan kabar gembira, perjumpaan iman karena Elisabet menyambutnya dengan salam khusus, dan bayi yang dikandungnya pun melonjak kegirangan, sedangkan bulan Rosario (7 oktober) seperti yang telah dijelaskan di awal acara tadi untuk memperingati Bunda Maria yang diangkat oleh Gereja sebagai Ratu Rosari.

Menggiatkan doa rosario di Rayon, kring, kelompok kategorial, kegiatan kerohanian disekolah. Tapi sebenarnya bukan hanya doa rosario yang digiatkan, melainkan kesempatan untuk menimba spritualitas Bunda Maria, misalnya dengan meneladani imannya, keterbukaannya kepada kehendak Allah, kesetiaannya mendampingi Yesus sampai disalib, dan sebagainya. Hal ini dapat direnungkan dalam kegiatan rekoleksi, retret, ceramah atau sharing iman.
Jadi Rosario merupakan sarana doa untuk merenungkan peristiwa-peristiwa keselamatan yang dikerjakan oleh Allah melalui Yesus. Sambil berdoa rosario kita merenungkan misteri-misteri kehidupan Yesus sejak dari kandungan hingga naik ke surga. Dari setiap peristiwa keselamatan tersebut terlihat bahwa peranan Yesus dan Maria, ibuNya adalah tak terpisahkan. Peristiwa keselamatan inilah yang penting untuk kita peringati setiap tahun, untuk memperdalam iman kita akan kasih Allah, terutama dengan merenungkan peristiwa-peristiwa dalam rosario. Maka sebenarnya kalau kita berdoa rosario tidak cukup hanya mendoakan Salam Maria 53x dan Bapa Kami 6x, tetapi sambil mendaraskan doa-doa itu kita merenungkan setiap peristiwa yang kita doakan.
Pada awalnya, biji-biji itu sekedar alat hitung untuk menandai alur Salam Maria. Namun biji itu juga dapat menjadi symbol yang lebih dalam. Perlu diperhatikan, biji-biji itu menyatu pada salib. Dari sini alur doa dimulai dan diakhiri. Hal ini melambangkan kehidupan dan doa orang beriman yang terpusat pada Kristus. Segala sesuatu dimulai dari Dia, tertuju kepadaNya dan lewat Dia, dalam Roh Kudus sampai kepada Bapa. Beato Bertolo Longo (seorang rohaniwan) melihat untaian biji-biji itu ibarat “rantai” yang menghubungkan kita dengan Allah. Sebuah rantai yang halus, karena haluslah ikatan kita dengan Allah yang adalah Bapa kita juga. Ia adalah sebuah rantai “putrawi” yang menjadikan kita serasi dengan Maria, hamba Tuhan (Luk 1:38), dan lebih2 dengan Kristus yang walaupun dalam rupa Allah, menjadikan diriNya seorang “hamba” karena kasihNya kepada kita (Flp2:6-7). Untaian biji-bijian itu akhirnya adalah lambang ikatan relasi dan persaudaraan yang menyatukan kita semua dalam Kristus.
Karena Untaian Rosario itu hanyalah sarana yang membantu kita dalam mendaraskan doa Rosario. Apabila tidak ada manik-manik Rosario, kita masih dapat menggunakan jari-jari kita untuk menghitung 10 Salam Maria. Adalah jauh lebih baik jika kita berdoa Rosario tanpa menggunakan untaian rosario, daripada sama sekali tidak berdoa Rosario.
Pada umumnya, Peristiwa Gembira kita renungkan pada hari Senin dan Sabtu, Peristiwa Cahaya pada hari Kamis, Peristiwa Mulia pada hari Rabu dan Minggu. Tetapi, hal tersebut ditetapkan hanya sebagai pedoman umum. Artinya,peristiwa yang di renungkan itu tidak baku; kita bebas memilih peristiwa mana yang hendak kita renungkan atau kita anggap cocok untuk situasi tetentu. Misalnya saja, pada Masa Paskah kita cenderung merenungkan peristiwa Mulia dan bukan peristiwa Sedih. Contoh lain pada saat seorang anggota keluarga meninggal, kita tidak akan merenungkan peristiwa gembira meskipun itu hari Senin misalnya.
Sebenarnya hal yang paling penting di sini niat dan usaha. Apabila pikiran kita menerawang atau bahkan kita tertidur saat berdoa Rosario, jangan berputus asa dan marah kepada diri sendiri. Sebaliknya, bawa semua pelantunan dan kelemahanmu itu dalam doa.
Hal itu tidak salah. Karenakan Rosario sudah diberkati, jadi kehadirannya membantu meyakinkan pemakai/pemilik bahwa ia tidak berjalan sendiri melainkan bersamaNya.
Jadi Ekaristi Kudus adalah doa yang paling Agung dan tinggi tingkatnya; semua umat beriman diharapkan ambil bagian di dalamnya secara khidmat dan khusuk. Tetapi, memang dalam kalangan generasi tua memang ada kebiasaan seperti itu, mengingat pada masa lalu Ekaristi dipersembahkan dalam bahasa Latin yang tidak dipahami umat, sehingga mereka berdoa rosario.
Idealnya, doa Rosario itu didoakan 15 peristiwa lengkap, seperti yang biasa dilakukan orang pada zaman dahulu. Tetapi sekarang didoakan 5 peristiwa saja. Namun demikian, umat boleh saja mendoakan rosario secara tidak lengkap, misalnya hanya 3 peristiwa saja bila keadaan tidak memungkinkan.
Kalau dilihat dari garis keturunan, Bunda Maria adalah anak dari Yoakim dan Anna, tunangan Yusuf dan Ibu Yesus. Namun seperti yang kita ketahui bersama kita mengenal bunda Allah dan Bunda Gereja. Maksud Bunda Allah di sini karena Katolik percaya bahwa Allah tidak terikat oleh suatu kewajiban apa pun untuk memilih seorang ibunda dan segala sesuatu yang berhubungan denganNya. Dengan demikian, ia memilih untuk memberikan kepada Maria kuasa atas diriNya yang hanya dapat dinyatakan dengan cinta. Gereja Katolik percaya bahwa dalam memilih ibundaNya, Putera Allah memilih untuk memberikan kepadanya kuasa atas kehendakNya yang karena kasih senantiasa dimiliki oleh seorang ibu yang baik bagi anaknya.
Dia Bunda gereja karena berkaitan dengan peristiwa sesudah Yesus wafat, para rasul dan Bunda Maria berkumpul untuk berdoa menanti kedatangan Roh Kudus. Akhirnya Roh Kudus turun kepada Para Rasul dan sesudah itu lahirlah Gereja perdana. Menjelang Yesus wafat juga sempat menyerahkan Maria kepada Yohanes sebagai Ibu.
Saya kagum kepada Bunda Maria itu karena fiatnya yang mengatakan demikian : “Aku ini hamba Tuhan, terjadilah kepadaku menurut perkataanMu” hal ini menunjukkan keberanian Bunda Maria didalam menyerahkan dirinya kepada Tuhan yang luar biasa. Karena setelah kita telusuri peristiwa hidup bunda Maria terjadi banyak kejutan-kejutan yang menggoncangkan iman.
Misalnya saat melahirkan Yesus, mengungsi ke Mesir, hidup puluhan tahun di Nazareth, mengikuti Yesus yang ditolak di bait Allah, sampai puncaknya saat mengikuti Yesus di jalan salib hingga wafatNya. Dan Dia mendapat pertanyaan seperti ini pada saat itu “Inikah yang dikatakan ibu Yesus sang Mesias ?” namun Maria menerima semuanya itu dan merenungkan serta menyimpan dalam hatinya.
Jadi maksud tujuan dari kelompok legio Maria disini. Mereka sebagai kelompok doa yang menamakan diri sebagai prajurit-prajurit Maria, yang bertujuan untuk menguduskan diri sendiri dan sekaligus menguduskan sesama. Didalamnya sangat ditekankan disiplin dalam berdoa dan merasul.
Tentu ada. Doa-doa itu seperti: Doa Angelus (Malaikat Allah), Novena Tiga Salam Maria, dan Litani Bunda Maria.
Ya, ada beberapa tempat yang pernah saya singgahi seperti Gua Maria Bukit Rahmat atau yang lebih dikenal dengan sebutan Putak, Gua Maria di jalan raya Balikpapan-Samarinda km 45 dan juga satu lagi Gua Maria di daerah Amborawang.
Tidak setiap bentuk kebaktian yang menghubungkan kita dengan Allah masuk dalam sakramen. Sakramen adalah sakramen dan devosi adalah devosi. Pengertian sakramen itu khusus. Sakramen adalah tanda kelihatan (berupa kata dan perbuatan) yanug benar2 memberikan rahmat yang ditandakan kepada si penerima, asalkan dia siap untuk menerimanya. Sakramen secara amat efektif menyampaikan rahmat keselamatan dari Allah. Ada tujuh sakramen yang diakui Gereja sebagai sakramen yang diadakan oleh Yesus Kristus sendiri. Justru karena diadakan oleh Yesus sendiri, maka nilai sakramen mengatasi nilai devosi. Asal disertai pengertian dan penghayatan yang sama, nilai menerima sakramen tentunya lebih luhur daripada tidak melakukan devosi.
Kalau untuk paroki Dahor sendiri dan saya rasa ini juga sama dengan di paroki-paroki lainnya. Tentunya doa rosario tidak hanya dilakukan pada bulan Rosario saja tetapi di bulan2 lainnya juga kami sering mengadakan doa Rosario di lingkungan/kring, baik itu dalam doa syukuran maupun ujud-ujud doa lainnya. Tetapi memang frekuensinya saja yang berbeda khusus pada Bulan Oktober ini kami lebih dianjurkan untuk berdoa Rosario.
Untuk Legio Maria juga sama setiap hari senin mulai jam 16:00 sampai dengan jam 17:30 kita mendaraskan doa Rosario baik itu peristiwa gembira, peristiwa sengsara dan peristiwa mulia.
Nampaknya umat memang kurang berminat bergabung dalam kelompok Legio Maria. Ada beberapa penyebab misalnya karena belum mengerti secara mendalam apa itu Legio Maria, atau takut dengan aturan-aturan dan ikatan-ikatan dalam sistem Legio Maria, tidak punya waktu, dan sebagainya. Padahal menjadi anggota Legio Maria mempunyai banyak kesempatan untuk mengembangkan hidup rohani, merasul dan terlibat dalam kegiatan menggereja. (skc).

Mengapa bulan maria diperingati 2 kali setahun? dan mengapa kita harus mengunjungi gua maria dan berdoa rosario? kenapa agama lain mengatakan kita menyembah maria dan apa pula manfaat dari patung bunda maria didalam gereja?
Jangan lupa, Maria yg memohon Yesus membuat mukjizat pertama merubah air menjadi anggur, walaupun saat itu Yesus berkata kalau waktunya belum tiba. Tapi akhirnya Dia mengabulkan permohonan ibu-Nya. Seringkali kita minta tolong sama teman untuk mendoakan kita…sekarang kita memohon Bunda Maria untuk mendoakan kita.
Disadari atau tidak disadari, ternyata banyak orang di dunia ini, kalau mau mengikuti suatu testing atau ujian, melamar suatu pekerjaan, mau menikah, mau melahirkan anak, orang tuanya sakit, mau minta bantu di doakan oleh teman atau sahabat.”Kalian bantu aku dengan doa kalian”, begitu sering kita dengar. Pertanyaan : Mengapa kita mau meminta bantuan doa dari teman atau sahabat kita ? Keyakinan apa yang kita miliki pada saat itu sehingga kita merasa bahwa kalau kita dibantu dalam doa kita akan berhasil ? Pada hal teman atau sahabat kita bukan rasul seperti Petrus, belum dinyatakan sebagai orang kudus seperti Santo Antonius, tapi heran mengapa kita mau meminta bantuan doa dari mereka ? Bukankah itu suatu pertanda bahwa kita yakin kalau orang berdoa kepada Tuhan dengan penuh iman, doanya akan di dengarkan atau dikabulkan Tuhan? Secara nyata dan historis, siapakah yang sudah terjamin dekat dengan Tuhan? Siapakah yang sudah tercantum namanya dalam Sabda Tuhan sebagai orang pilihan Allah, teman dan sahabat kita atau Maria ibu Yesus? Kalau sudah nyata-nyata dalam sejarah keselamatan manusia, Maria yang dipilih dan dipercayai Allah sebagai satu-satunya wanita yang paling pantas untuk mengandung dan melahirkan Sang Penyelamat dunia, mengapa saya mau ragu-ragu lagi meminta bantuan doanya? Mengapa saya enggan menghormatinya, baik sebagai seorang wanita dan lebih-lebih sebagai bunda Yesus Tuhanku yang selalu mau menerima kehendak Allah dengan iman dan dalam kerendahan hati? Apakah teman-sahabat saya yang saya minta bantu doanya sekarang ini jauh lebih besar iman mereka kepada Allah daripada Maria? Silahkan ambil sendiri pesan yang terkandung dalam komentar singkat ini.
Minta didoain sama Bunda Maria..bukan berdoa kepada Bunda Maria…
Sekedar berbagi
Saya menemukan tulisan ini waktu lagi mencari info tentang doa rosario. Saya baru menjadi Katolik. Saya tergerak menjadi Katolik karena kepedulian gereja terhadap persoalan kemanusiaan. Jadi memang tidak mudah untuk menerima sejumlah tradisi dan tata cara liturgis. Tapi jauh-jauh hari saya sudah membuka hati dan pikiran terhadap hal-hal yang baru untuk dipelajari, dengan membuang jauh segala prasangka dan asumsi2 yg negatif.

Awalnya agak sulit juga menerima keberadaan Maria, hingga akhirnya dalam sebuah doa ada sesuatu yang menyentuh saya ketika saya mengucap ‘bunda..’. Begitupun dengan patung. Suatu kali saya berkunjung ke sebuah paroki di kawasan Bandung utara. Tiba2 mata saya tertumbuk pada sederet patung di etalase toko gereja. Dan saya merasakan keharuan itu, entah apa namanya. Pun ketika saya mendapatkan rosario dan patung Bunda Maria sebagai hadiah komuni pertama dari seorang teman, ada keharuan yang sama.
Saya yakin di setiap agama ada nilai-nilai kebaikan yang diajarkan. Dan saya juga yakin Tuhan punya cara sendiri untuk menyentuh setiap hati. Tuhan menyentuh hati orang per orang, secara pribadi. Jadi sungguh tidak bijak ketika ada orang dengan keyakinannya merasa paling benar. Tuhan saja penuh belas kasih, kok kita manusia menghakimi-menganggap ajaran orang lain salah…

Jumat, 17 Oktober 2008

St. Gabriel dari Bunda Duka Cita


Santo yang menarik ini dilahirkan di Asisi, Italia pada tahun 1838. Ia diberi nama Fransiskus pada saat dibaptis untuk menghormati St. Fransiskus dari Asisi. Ibunya meninggal dunia ketika Fransiskus baru berusia empat tahun. Ayahnya mendatangkan seorang pendidik untuk mengasuhnya dan saudara-saudaranya. Fransiskus tumbuh menjadi seorang pemuda yang amat tampan sekaligus menyenangkan. Seringkali ia menjadi orang yang paling menarik perhatian dalam suatu pesta. Fransiskus senang berpesta-pora, tetapi ia mempunyai sisi lain juga. Bahkan pada saat sedang bersenang-senang, ia kadang-kadang merasa bosan. Ia tidak dapat menjelaskan mengapa. Tampaknya, ia merasakan dalam hatinya adanya suatu dorongan kuat kepada Tuhan dan kepada kehidupan rohani yang lebih mendalam.

Dua kali Fransiskus sakit parah hingga hampir kehilangan nyawanya. Setiap kali ia berjanji kepada Bunda Maria bahwa jika Bunda Maria mau mengusahakan kesembuhannya, ia akan menjadi seorang yang religius. Sungguh, dua kali itu ia sembuh dari penyakitnya, tetapi Fransiskus tidak menepati janjinya.

Suatu hari, Fransiskus melihat lukisan Bunda Dukacita sedang diarak dalam suatu prosesi. Tampak olehnya, Bunda Maria menatap langsung kepadanya. Pada saat yang sama, ia mendengar suatu suara dalam hatinya yang mengatakan, “Fransiskus, dunia ini bukan lagi untukmu.” Dan begitulah. Fransiskus masuk biara Passionis. Usianya delapanbelas tahun. Nama yang dipilihnya adalah Gabriel dari Bunda Dukacita.

Cinta Grabriel yang terdalam ditujukan kepada Ekaristi Kudus dan Maria, Bunda Dukacita. Ia suka menghabiskan waktu dengan merenungkan sengsara Yesus dan betapa Yesus telah banyak menderita untukya. Grabriel juga melatih diri dalam dua keutamaan dengan cara yang istimewa, yaitu kerendahan hati dan ketaatan. Yang menjadi ciri khasnya adalah sukacita. Ia selalu bergembira dan menyebarkan kegembiraan itu kepada mereka yang ada di sekitarnya. Hanya setelah empat tahun tinggal dalam biara Passionis, Gabriel wafat pada tanggal 27 Februari 1862. Ia dinyatakan kudus pada tahun 1920 oleh Paus Benediktus XV.

Senin, 13 Oktober 2008

Secara Ajaib Sembuh Berkat Doa St. Gabriel


Gemma jatuh sakit. Ia menderita TBC tulang. Juga penyakit meningitis menyerangnya dan menyebabkannya untuk sementara waktu kehilangan pendengarannya. Bisul besar bernanah muncul di kepalanya, rambutnya rontok, dan akhirnya tangan serta kakinya menjadi lumpuh. Dokter dipanggil dan sekian banyak cara pengobatan dilalui tanpa membuahkan hasil, malahan semakin buruk keadaannya.

Gemma memohon bantuan doa Venerabilis Gabriel Possenti dari Bunda Dukacita (sekarang St. Gabriel). Di pembaringannya, Gemma membaca riwayat hidup St. Gabriel. Di kemudian hari, Gemma menulis tentang Venerabilis Gabriel:

“…Aku semakin kagum akan teladan serta sikap hidupnya. Devosiku kepadanya bertambah. Malam hari, aku tidak akan tidur sebelum meletakkan gambarnya di bawah bantalku, dan sesudah itu aku mulai melihatnya berada di dekatku. Aku tidak tahu bagaimana harus menjelaskannya, tetapi aku merasakan kehadirannya. Setiap saat dan dalam setiap lakuku, Frater Gabriel ada dalam benakku.”

Gemma, sekarang usianya 20 tahun, tampaknya hanya tinggal menunggu saatnya saja. Tengah malam pada tanggal 23 Februari 1899, Gemma sayup-sayup mendengar seseorang mendaraskan rosario dan ia sadar bahwa Venerabilis Gabriel menampakkan diri kepadanya. Ia berkata kepada Gemma:

“Apakah kamu ingin sembuh? Berdoalah kepada Hati Kudus Yesus dengan penuh iman setiap sore. Aku akan datang kepadamu hingga Novena selesai, kita akan berdoa bersama kepada Hati-Nya yang Terkudus.”

Pada hari Jumat pertama bulan Maret, Novena selesai didaraskan. Permohonan mereka dikabulkan; Gemma sembuh sama sekali dari sakitnya! Ketika Gemma bangkit dari pembaringannya, mereka yang ada di sekelilingnya bersorak gembira. Ya, telah terjadi suatu mukjizat!